Malam ini Rinjani, Alden dan Deby baby siter Alden tiba di kediaman bapak Prabowo di Hambalang untuk menginap semalam dan pulang besok pagi, begitu datang Alden langsung di sambut oleh sang kakek yang tengah menunggunya sejak sore hari tadi
"Bang.. Abang, kakek punya ini buat abang ni" Ucap Pak Prabowo membawa mainan replika beberapa ekor dinosaurus
"Huaaaa... Bagus sekali ya bang, Trimakasih kakek" Ucap Rinjani mengajari putranya untuk mengapresiasi sesuatu dan berterimakasih
"Huaaaaaa... Badush, huaaaaa ada ininya... Wana... wana wed mama" (Bagus, Warna Red) Kata Alden matanya berbinar binar melihat tumpukan dinosaurus itu
"Bilang trimakasih dulu sama kakek nak" Ucap Rinjani mulai menekan suaranya, Alden memeluk sang kakek... Tidak, ia bahkan meminta gendong dan mencium kakeknya itu
"Aciii kakek" Pak Prabowo tertawa dan menciumi Alden, putra pertama pasangan itu tumbuh dengan sangat cepat, begitu menakjubkan dan menggemaskan
"Sama sama jagoan" Ucap pak Prabowo mencium pipi gembul itu
Parasnya se tampan sang ayah namun kemampuan bicara dan tingkah seperti ibunya, Alden benar benar mencuri hati banyak orang, saat salah satu staff bapak datang membawa teh hangat juga kue Alden meminta di turunkan untuk mengambil kue itu
"Hmm... Mau ini mama" Tanya Alden menunjuk potongan chiffon cake berwarna hijau itu
"Tanya kakek, boleh Alden minta kuenya kek? " Rinjani memberi arahan lagi pada putranya
"Kakek, ini ya.. " Ijin Alden dengan mata penuh harap pada Pak Prabowo
"Boleh boleh, sini kakek yg suapi aja" Ucap Pak Prabowo mengambil sepotong kue dan menyuapkannya pada Alden
"Aciii.. Hmm enak" Ucap Alden memberikan jempol kecil mungilnya, semua orang di sana gemas
"Abang, abang tinggal disini aja sama kakek mau ya? " Bujuk pak Prabowo
"No no, minggu aja" Ucap Alden dengan mulut penuh kue dan menggelengkan kepalanya
"Emang abang tau hari minggu? " Tanya Rinjani heran juga dengan putranya
"Thomash minggu mama " Tanyanya kembali pada sang mama, ooh Rinjani mengerti... Alden belum hafal nama nama hari namun ia selalu mengijinkan Alden menonton siaran kereta Thomas itu hanya di hari minggu jadi Alden tau bahwa hari minggu adalah saat ia boleh menonton thomas kereta api berwarna biru itu
"Ohh... Dia hanya boleh menonton tv di hari minggu pak, kebetulan yang selalu saya tunjukin ya hanya serial Thomas n Friends jadi dia taunya hari minggu waktunya nonton thomas" Ucap Rinjani menjelaskan maksud Alden
"Ooo abang mau nonton thomas sama kakek?" Tawar Pak Prabowo
"Iya.." Ucap Alden sambil mengangguk
"Ki, tulis di jadwal saya ki hari minggu nonton thomas jangan kelupaan kosongin itu jadwal saya ki, tiap hari minggu kita nonton thomas" Saut pak Prabowo membuat semua orang yang ada disana tertawa melihat interaksi kakek dan cucunya itu
Tiba waktu tidur Alden di gendong Pak Prabowo memasuki kamarnya
"Tidur sama kakek ya bang? " Tanya Pak Prabowo, Alden mengangguk
"Papa.. Papa" Ia menarik tangan ayahnya juga untuk turut bergabung
"Itu sama kakek aja, papa tidur sama mama sama dedek" Ucap Indra menggoda Alden, bayi itu langsung merengek
"Ayo ayo pa" Ajak Pak Prabowo pada Indra juga
Sementara Rinjani tidur dengan Deby di kamar dinas khusus yang di siapkan untuk Indra apa bila ia menginap disana
******
Pagi hari yang di tunggu, Alden sudah siap berkeliling kediaman kakeknya di Hambalang itu dengan berbagai macam fasilitas yang ada tempat ini lebih cocok di sebut cagar budaya dari pada rumah pribadi
Melihat hamparan hijau dan beberapa ekor kuda sedang merumput membuat Alden berteriak girang
"Waaaaa apa itu bang? " Tanya Indra pada putranya
"Capi" Jawab Alden dengan suara cadelnya sambil menunjuk kuda kuda yang ada disana
"Bukan sapi, itu namanya kuda... Gimana bunyinya kuda bang? " Kata Indra lagi
"Kudaa.. Mbeekk" Jawab Alden menirukan suara kambing
"Salah itu kambing" Indra menciumi pipi gembul itu dengan gemas
Pak Prabowo yang berjalan sejajar dengan Indra pun ikut tertawa, anak Rinjani ini benar benar suka melawak ternyata
"Kudanya warna apa bang? " Kali ini Rinjani yang bersuara
"Wana wait, papa wana wait, kakek... Kakek wana geen, mama wana back" Ucap Alden melihat warna warna baju yang orang sekitarnya kenakan, papanya mengenakan kaos berwarna putih, Pak Prabowo mengenakan kaos berwarna hijau sedangkan Rinjani mengenakan terusan se lutut berwarna hitam
"Kalau ini bang? Abang bajunya apa itu? " Tanya Pak Prabowo
"Wana wed" (Red) ucap Alden sambil menepuk nepuk perutnya sendiri lucu sekali
"Udah ini langsung masuk Akmil aja lolos ini cucu saya" Ucap Pak Prabowo bangga melihat perkembangan si kecil Alden, walau belum fasih berbicara namun potongan potongan kalimat yang ia ucapkan cukup jelas dengan durasi percakapan yang cukup panjang untuk anak se usianya
"Kalau watchnya papa warna apa? " Tanya Indra lagi menguji seberapa lama konsentrasi Alden dapat bertahan
"Wana back" Ucap Alden benar lagi
"Kalau watchnya abang? " Tanya Indra lagi
"Wana back, camaaa" Ucap Alden berseru senang saat warna jam tangannya sama dengan yang papanya kenakan
"Wah iya samaa, kalau hat papa? " Tanya Indra menunjukan warna topi yang ia kenakan
"Wana hat" Oke pengetahuan Alden tentang warna warna terputus sampai disitu
"Ini warna brown namanya bang" Ucap Indra mengajari Alden
"Wana bon" Alden berusaha mengikuti ucapan papanya
Dari kejauhan Rajif terlihat mengendarai kuda mendekat ke arah Pak Prabowo, Indra, Rinjani dan Alden membuat Alden memegang erat kaos papanya tanda ia mulai ketakutan di dekati kuda berwarna coklat itu
"Sini mau naik sama om ga bang? " Tawarnya pada Alden
"No no" Alden menggeleng cepat, ia takut di dekati kuda sebesar itu bahkan jauh lebih besar dari Om Rajif dan papanya, kuda itu terlihat menyeramkan di matanya
"Ih baik loh ini kudanya bang" Ucap Rinjani menyentuh kepala kuda besar itu membuat Alden menjerit nyaring, ia takut mamanya di gigit kuda
"Mama mama... " Ia mengulurkan tangan tak mau mamanya terlalu dekat dengan kuda besar itu
Bersambung...

KAMU SEDANG MEMBACA
Kamu dan Negara S2 [SELESAI]
Romance🚨🚨 DISCLAIMER 🚨🚨 Cerita ini hanya Fiksi belaka, tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan tokoh tokoh di real life yang memiliki nama, jabatan, gelar yang sama... apabila ada pihak yang kurang berkenan maupun kesamaan tokoh dan alur cerita, say...