Jaemin menatap punggung tegap pria tampan yang menjauh dengan menyeret koper di tangannya, pemuda manis itu menghela napas pelan dan menunduk.Merasa sedih karena pria yang sudah menemaninya dua tahun ini harus pergi ke luar negeri, meninggalkan dirinya.
Eh?
Itu terdengar alay?
Memang.
Pria tampan itu adalah mantan kekasih Jaemin, keduanya sudah mengakhiri hubungan mereka dengan baik-baik beberapa bulan lalu.
Jaemin hanya mengantarkannya, karena pria itu akan tinggal beberapa tahun di luar negeri.
Perasaan sedih itu ada, tapi hanya sedikit.
Jaemin sudah berdamai kok dengan masa lalu nya, tenang saja!
Ting!
Pemuda manis itu mengeluarkan ponselnya, mata nya membulat saat mendapatkan pesan dari sang kakak.
Abaaaaaaaaang.
Pulang.
Daddy mau bicara sama kamu, Abang sama papa gak bisa bantu.
"Mampus! Mati gue!" Gumam Jaemin, pemuda manis itu berbalik menuju parkiran dan segera pulang.
.
"Gimana? Setuju?" Tanya pria manis itu pada ketiga pria tampan beda usia di depannya.
"Pi, papi tau apa yang papi rencana in, kan?" Tanya Jeno.
Pria manis itu mengangguk.
"Tau, cuma itu caranya supaya papi bisa besanan sama sahabat papi." Jawab nya, Jeno menghela napas pelan.
"Pi, Jisung itu masih sekolah. Rencana papi juga ngerugiin Jisung sama anak sahabat papi." Lanjut Jeno membuat pria manis itu diam.
"Terus papi harus pake cara apa lagi? Kamu kan anti sama perjodohan ini, mau gak mau adik kamu yang lakuin tapi dengan cara itu." Kata Baekhyun.
Jeno tak menjawab, pria tampan itu diam. Memikirkan rencana yang menurut Jeno itu gila, kenapa harus dengan cara seperti itu?
Lama diam, hingga suara Jeno terdengar. Sontak membuat ketiga pria itu menatap Jeno.
"Biar Jeno, biar Jeno yang di jodohkan dengan anak sahabat papi. Tapi tidak dengan cara seperti itu, beri Jeno dan dia waktu untuk dekat sebelum menikah." Ucap Jeno, setelahnya pria tampan itu beranjak meninggalkan ketiga anggota keluarganya yang diam sebelum saling berpandangan.
"Yes! Jeno mau dad!" Pekik Baekhyun, memeluk tubuh besar suaminya itu.
Sementara Jisung hanya mengangguk pelan, ia hanya ikut-ikut rencana Baekhyun saja. Kalau pun ia yang nanti nya di jodohkan pun, ya terserah. Tapi masalahnya, Jisung masih seorang pelajar.
.
"Kamu udah ingkar janji sama Daddy, sekarang kamu terima konsekuensinya." Ucap pria tampan dengan wajah datar itu pada Jaemin.
"I-iya, tapi dad—"
"Tidak ada tapi-tapian, kamu sudah tau konsekuensinya apa dan kamu malah melanggar itu. Jadi ini salah siapa?"
"Salah Nana."
"Pintar. Secepatnya kamu akan bertemu dengan anak sahabat papa." Jaemin mengangguk pelan.
"Masuk kamar, bersih-bersih lalu istirahat." Ucap sang ayah, Jaemin mengangguk.
Berjalan lesu kearah kamar meninggalkan sang ayah yang memandang punggung nya.
.
Jeno menatap lurus kearah depan, memikirkan apa yang papi nya rencanakan.
"Gimana kalau kamu hamilin anak sahabat papi, dengan gitu kan kami jadi besan. Papi mau banget besanan sama sahabat papi yang ini." Kata Baekhyun tadi.
Jeno memijat pelipisnya.
Semoga dengan ia yang setuju dan mau dijodohkan tanpa rencana yang papi nya buat itu sudah benar, karena jika itu terjadi dan Jisung yang melakukannya tentu saja akan merugikan Jisung juga anak sahabat Baekhyun.
Kenapa pikiran Baekhyun ada-ada saja? Jeno pusing sendiri mendengarnya.
Sang ayah juga hanya diam, tak bicara. Pria tampan itu benar-benar menurut pada Baekhyun. Sudah bucin akut sepertinya.
Dasar, Lee bucin Chanyeol.
...
KAMU SEDANG MEMBACA
dijodohin | nomin [✓]
FanfictionJeno yang menerima ini karena tak ingin rencana gila yang papi buat di laksanakan, sedangkan Jaemin menerima karena ia lupa dengan janji yang ia buat.