Jaemin diam, mendengarkan Jeno menjelaskan. Pria itu mengatakan jika apa yang Jisung katakan itu memang benar, namun tidak sepenuhnya.Tentang Jeno yang menerima Jaemin karena kasihan dan takut dengan masa depan Jaemin nantinya seperti apa, itu benar. Namun saat bertemu Jeno diam, seperti menemukan seseorang yang selama ini dirinya cari tapi Jeno tak terlalu menunjukkan itu.
"Sebentar, jadi saat tau muka aku kayak gini kamu mau? Kalau muka nya gak kayak aku ini kamu gak mau, gitu? Kamu nih cari yang good looking ya mas?" Tanya Jaemin beruntun, Jeno diam sebelum terkekeh dan tentu membuat Jaemin bingung.
"Kenapa ketawa? Aneh!"
Jeno menggeleng.
"tujuh tahun lalu, anak sekolah yang kamu obatin lukanya." Ucap Jeno tiba-tiba.
Jaemin diam, mengingat-ingat. Lama terdiam hingga matanya membulat, pemuda manis itu menatap Jeno terkejut.
"Halte yang di jalan merpati itu bukan?" Jeno mengangguk, sementara Jaemin menatap tak percaya.
"Sumpah? Kamu masih inget aku mas? Padahal itu aku masih smp!" Kata Jaemin.
"Aku masih ingat wajah kamu, sampai sekarang gak berubah. Waktu itu mau tanya nama kamu tapi kamu keburu pulang, aku juga sempat menunggu di halte itu tapi kamu gak pernah kelihatan sejak kejadian itu." Ucap Jeno, Jaemin mengangguk mendengarnya.
"Tapi aku gak ingat muka mas."
"Waktu itu muka mas lagi banyak luka, wajar kalau kamu gak tau, na." Jaemin mengangguk.
Masih tak menyangka, pria di depannya itu adalah pemuda yang Jaemin obati lukanya? Dunia emang sesempit itu ya? Itu kejadian juga udah tujuh tahun lalu loh! Hitungannya lama kan????
"Kamu nerima perjodohan ini karena aku itu orang yang obatin luka kamu dan orang yang kamu cari mas?" Tanya Jaemin, Jeno mengangguk pelan.
"Aneh ya?"
"Hah? Nggak kok, aku malah gak percaya. Tujuh tahun lalu loh, mas. Masa iya masih inget muka ku."
"Aku juga nggak tau, na. Tapi pas kamu tolong aku waktu itu, ya aku udah kagum sama kamu."
Tuhan, Jaemin bingung harus bereaksi apa lagi!
"Kamu mau tanya apa lagi? Tanya aja, supaya perasaan kamu tenang."
Jaemin menggeleng.
"Tapi aku mau jujur sama kamu." Ucap Jaemin tiba-tiba, Jeno mengangguk.
"Aku nerima perjodohan ini karena aku ingkar janji sama daddy, waktu itu kita udah buat kesepakatan. Aku gak boleh dekat lagi sama mantan ku, tapi kemarin aku lupa. Aku anterin dia ke bandara dan daddy tau, alhasil aku di jodohin sama kamu. Mau nolak juga gak bisa, karena konsekuensinya ya ini." Jelas Jaemin.
"Kamu masih ada rasa sama mantan mu itu?" Jaemin menggeleng.
"Nggak, aku pisah sama dia baik-baik dan kita berteman baik kok." Jeno mengangguk.
"Mas Jen."
"Apa?"
"Berarti mas Jen tuh termasuk kagum, suka atau cinta?" Tanya Jaemin.
"Cinta, karena sejak tujuh tahun lalu rasa ini nggak pernah hilang." Jawab Jeno.
blush
Siapapun tolong Jaemin!
"Tapi aku belum." Cicit Jaemin.
"Nggak apa-apa, kalau mau belajar buat cinta sama mas juga mas tungguin." Ucap Jeno.
KAMU SEDANG MEMBACA
dijodohin | nomin [✓]
FanfictionJeno yang menerima ini karena tak ingin rencana gila yang papi buat di laksanakan, sedangkan Jaemin menerima karena ia lupa dengan janji yang ia buat.