04

6 1 0
                                    

Saban hari aku mengadu pasal nilai matematikaku yang jauh dari angka seratus. Menghadap mama dengan ratapan sendu yang menghunus, aku memohon maaf pasal harapannya yang kubuat pupus. Tetapi katanya, "Jelitaku hebat atas segala usaha melawan rasa takut, usaha mendapat nilai yang bagus." Karena mama tak hanya melihat hasil, melainkan tiap-tiap langkahku ia perhatikan dengan serius.

Karena mama, bukan hanya sekadar wanita yang kan menjamu sereal tiap pagi buta. Bukan sekadar wanita yang menaikkan selimutku tiap malam menyapa. Bukan sekadar wanita yang menggertakku tiap malas tiba, melainkan ia pula sosok yang paling memahami aku di dunia.

Mama adalah supporter terhebat yang kupunya.
Mama adalah sosok yang paling bisa menghargai setiap kepingan usahaku walau orang lain bilang itu biasa.
Mama adalah orang yang akan selalu menerima pasang surutku yang selalu tiba-tiba.
Mama adalah orang yang tak akan pernah menyerah untuk percaya pada mimpi-mimpiku yang begitu tinggi—yang orang lain kira tak kan terjamah walau satu inci tapi mama kan selalu mendoakan tergapainya segala citaku di jagat raya.

Mama adalah orang yang do'anya untukku tak pernah padam.
Peluknya menenangkan dari hingar bingar dunia yang tak beraturan.
Datangnya adalah keberuntungan bagi jiwaku yang selalu kesusahan.

Maka untuk mama, ma, barangkali jatuh bangunku tidak sederhana. Barangkali suka dukaku seolah tak ada jedanya. Semoga kamu sabar menghadapi keluhku yang seringkali sama, semoga kamu selalu sabar menghadapi rengekanku tiap mauku adalah yang susah digapai misalnya pasal adam tampan yang membuatku sering berandai menjadi Cinderella.

Mama, aku harap kau tak pernah berhenti untuk memeluk tiap utuh pun remuknya jiwaku. Mama, sampai kapanpun tetaplah ada ya, maaf apabila aku selalu banyak pinta, namun sepertinya sampai menua pun aku kan selalu menyerukan mau-mauku pada dua telinga yang kau punya. Walau sesederhana meminta ayam serundeng buatanmu tersaji di meja, maaf ya, aku kan selalu banyak maunya karena hanya di hadapanmu aku tak pernah dewasa.

-malang, maret 2024.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 10 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Tentang MamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang