Warning...!
Ada sesuatu yang asam di sini..."Ha... Hosh hosh..."
Derit ranjang dan suara napas terengah-engah memenuhi kamar dengan cahaya remang.
Sosok wanita tanpa busana tampak menyugar rambutnya yang sedikit bergelombang kebelakang. Iris tintanya lantas menelisik tiap jengkal wajah pria dibawahnya yang terlelap dengan bibir sedikit terbuka.
Erangan kecil terdengar dari pria itu ketika pinggul wanita di atasnya kembali bergerak naik dan turun. Sementara sang wanita mengigit bibir, saat merasakan batang panas mengaduk-aduk perutnya di bawah. Wanita itu 'meniduri' pria yang benar-benar sedang tidur.
Entah sadar atau tidak, pria itu mencengkram paha wanita di atasnya. Kedua pipinya merona dan alisnya mengerut. Sementara wanita di atasnya kini mencondongkan wajahnya dan membuat tanda di leher sang pria.
Pria itu mengerang saat wanita di atasnya menekan semakin dalam hingga seluruh 'tubuhnya' ditelan kedalam wanita itu. Sementara sang wanita kini mengigit pelan puting pria di bawahnya, kelopak mata pria itu bergerak-gerak.
Sang wanita kembali menegakkan tubuhnya menatap ekspresi pria di bawahnya sembari terus menggerakkan pinggulnya. Bahkan kedua buah dadanya memantul saat irama naik dan turunnya terus berlanjut.
Dari dalam mimpinya, pria itu di tarik paksa menuju dunia nyata. Dan saat dia sadar, hal pertama yang pria itu rasakan adalah panas dari hentakan kulit dan daging dengan kulit dan daging lainnya di bagian bawahnya.
Pria itu meremang saat mendengar desahan dari wanita yang tengah menidurinya itu.
"Sudah... Bangun?" Suara wanita itu sedikit serak meninggalkan kesan sensual yang menggelitik di telinga. Matanya sayu dan bibirnya menyeringai menatap kedua manik mata pria di bawahnya yang tampak linglung dengan dahi menyernyit.
"Kau-- ah!" Pria itu tersentak saat wanita di atasnya mempercepat temponya. Kelabakan, pria itu lantas meraih kedua bahu wanita di atasnya itu dan menariknya hingga kini dia yang berada di atas.
Kepala wanita itu membentur bantal yang semula ditiduri oleh sosok pria yang kini berada di atasnya. Bisa wanita itu lihat bibir pria di atasnya yang sedikit terbuka dengan napas yang terengah-engah sama seperti napasnya saat ini.
Pria itu menatap wanita yang kini berada di bawahnya. Saat dia hendak mengucapkan sesuatu, kata-katanya tersangkut ketika ia merasakan bagian bawahnya yang berkedut dan semakin mengeras.
"Sial," lirih pria di atasnya dapat wanita itu dengar saat kemudian bagian bawahnya dihujam dengan tempo cepat oleh pria di atasnya.
Wanita itu mengerang memanggil nama pria di atasnya pelan membuat tempo pria itu semakin tidak terkendalikan. Hingga, saat keduanya sampai pada puncak sesuatu menyembur dan terasa hangat mengalir di perut wanita itu.
Wajah wanita itu sedikit merona karena panas tubuhnya yang meningkat, tangannya lantas terulur meraih tengkuk pria itu dan menariknya supaya mendekat. Sang wanita menatap, tersenyum dengan tangan satunya memilin rambut pria yang masih mengatur napas di atasnya.
"Kamu... Meniduriku disaat aku sedang terlelap. Bagaimana kamu akan bertanggung jawab tentang hal ini?" Tanya pria itu menatap wajah rupawan wanita di bawahnya.
"Hm? Tapi bukankah kamu menyukainya, sayang?" Kalimat dari bibir wanita yang sayangnya tidak dapat ia sangkal itu membuat sang pria tidak dapat berkata-kata.
"Tapi, kamu sangat wangi. Bagaimana aku bisa menahannya? Dan lagi, aku masih memerlukan mu. Bagaimana jika kita lakukan sekali lagi?" Suara wanita itu lebih terdengar seperti perintah ketimbang sebuah permintaan di telinga sang pria walaupun nadanya terkesan seperti merengek.
Belum sempat pria itu menjawab, sang wanita telah lebih dulu menarik tengkuknya dan melumat bibirnya. Tapi detik berikutnya rambut pria itu di tarik dengan kencang sementara sang wanita menyeringai dengan mata berkilat. Lantas sang wanita mendorong sang pria hingga posisi keduanya berbalik seperti semula.
***
"AKH-- hosh hosh hosh!" Sosok pria tampan itu terduduk di tempat tidurnya dengan napas terengah-engah dan keringat yang bercucuran.
Menatap ke sekeliling sembari berusaha menetralkan detak jantungnya. Pria itu menghela napas.
"Sial," Katanya pelan sembari mengacak-acak rambutnya.
Pria itu termenung sejenak, saat kilas balik tentang mimpinya kembali muncul, lantas pria itu menampar pipinya kuat-kuat dan meringis pelan.
Dengan ujung telinga yang memerah, pria meraih kacamatanya di atas nakas.
•••
Bro, sudah ada warning yah di atas... Udah di kasih peringatan loh ya. Ga tau, ga mau tau, dosa tanggung sendiri kalau sudah sampai sini😁
Dah ah, diri ini mabok, bye.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alpha Fem!Reader [LOOKISMXREADERS]
Fanfiction(Name) yang kedamaian nya runtuh begitu mengetahui dirinya hilang dari peredaran. Oh maksud saya dunianya... Terbangun di kamar apartemen asing, mendapatkan identitas baru, dan ditemani oleh sistem menyebalkan yang selalu mengancamnya dengan 'samba...