chapter 1

536 47 5
                                    

Hai namaku halilintar aku adalah

Anak pertama dari tujuh bersaudara

Aku sayang adik adik ku apapun

yang terjadi aku akan tetap

melindungi mereka meski nyawaku

Taruhannya ini lah kisah ku

Pukul 12 : 00 WIB

Taufan gempa hali : aku pulang

Bunda: selamat datang

Bunda terkejut melihat tubuh Taufan

dan gempa penuh Luka

Bunda : gempa Taufan kenapa kalian bisa seperti ini

Bunda pun menatap halilintar

dengan ekspresi marah

Bunda : ini pasti ulah kamu kan

Gempa : itu bunda sebenarnya ini

Bunda : cukup gempa bunda enggak mau mendengarkan apa pun ini pasti ulah kamu kan hali Lo bisa gak si jadi kakak bener jawab gw hali

Halilintar: ....

Taufan: Bun itu sebenarnya.....

Bunda : fan cukup hali masuk ke kamar sekarang bunda

Halilintar: baik Bun

Halilintar pun masuk ke kamarnya

Bunda : biar Bunda obati kalian

Gempa: enggak perlu bunda

Taufan : sebenarnya ini cuma makeup

Bunda : makeup ?

Gempa: kami mau mengadakan drama

Taufan: bang hali enggak salah Bunda

Bunda : tetep aja hali enggak becus jadi kakak bunda mau ke dapur dulu

Bunda pun pergi meninggalkan

Malam harinya halilintar pergi ke

Dapur untuk mengambil minuman

Namun dia melihat bunda berbicara

serius dengan serius dengan ayah

Bunda : mas mau sampai kapan kita mengurus anak penyakitan itu

Ayah : aku tau kamu pasti membahas hali kan

Ayah pun menghelan nafas

Bunda : aku cape kenapa kita enggak taruh aja dia di panti asuhan

Ayah : dengerin aku hali itu anak kandung kamu juga masa kamu tega
Sama dia

Bunda : hali itu bukan anak aku anak ku itu cuma taufan gempa Blaze ice duri solar

Ayah : kamu enggak boleh bilang begitu cuma karena hali cacat kamu membuang nya begitu saja

Bunda : aku malu mas punya anak penyakitan kaya dia malu mas

Ayah : kesian hali  aku tau hatinya pasti hancur kalau mendengar semua perkataan itu Keluar dari mulut ibu kandung nya sendiri

Bunda : aku tidak peduli mas aku minta kamu harus usir hali secepatnya aku tidak mau anak kita ketularan penyakitan kaya dia

Bunda pun pergi ke kamarnya

Halilintar mendengar itu hanya

terdiam

Ayah : kamu di situ kan hali

Halilintar pun keluar

Ayah pun memeluk Halilintar

Ayah : maaf kan bunda  ya kamu tenang aja ayah akan tetap menyayangi mu ko

Halilintar : tak apa apa yah aku tau ko bunda memang dari awal tidak pernah menyayangi ku tapi ayah tenang aja kau tetap menyayangi bunda ko ( sambil tersenyum tipis)

Ayah : hali........

Bersambung........

Tetap Bertahan Walau Itu Sakit Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang