Penyesalan

526 36 31
                                    

Jungkook jangan bercanda , balas Jin. Tapi tidak terkirim, pesan nya tanda jarum jam. Dan berubah jadi ceklis 1.

Jin gelabakan, dia tidak tau harus hubungin siapa. Karna emang Jin tidak mengenal teman Jungkook 1 orang pun. Katakan lah dia cuek dengan hidup Jungkook, dan biarkan lah di menyesalinya sekarang.

.....

Terik matahari yang menyengat menyentuh kulit wanita berparas cantik itu, yang tidak kenal lelah kalau sudah berurusahn dengan perkuliahan .

Jungkook untukmu " Lisa menyerahkan 1 botol air mineral dingin "

Makasih Lisa, jawab Jungkook.

Ucapkan makasih kepada orangnya langsung, ucap lisa sambil menggerakkan alisnya menunjuk arah Mingyu dan Wonwo yang menghampiri mereka berdua.

Kalau sadari tadi kau bilang, aku tidak akan meminumnya Lisa bisik Jungkook.

Kau tidak menghargai orang lain Jungkook. Pintar, tapi attitude kurang " ketus Lisa. Lisa memang ngomong sesuka hati, dan Jungkook sudah terbiasa. Tidak akan sakit hati lagi, karna Lisa dan Jungkook saling memahami karakter mereka masing-masing.

Bukan begitu, aku hanya tidak mau berhutang budi Lisa. Kemren dia sudah mengantarkan aku pulang, sekarang dia membelikan aku minum. Artinya hutangku semakin bertambah.

Jung Jung , kau ini. Selalu saja begitu, giliran orang yang minta tolong samamu , kamu tidak mau orang itu membalasnya. Jadi orang jangan ngak enakan gitu. Yang ada semua-semua jadi beban.

Eh, gimana hubunganmu Jung sama ayang " tanya Wonwo ". Dia tau kalau Jk punya pacar dari Lisa , dan hubungan Jungkook yang jelas tidak jelas entah kenapa Jungkook mau bertahan samaa manusia bentukan kayak Jin .

Entah, ngk jelas "jawab Jungkook

Ada peluang nih sahut Lisa sambil lirik-lirikan dengan Wonwo melihat ke arah Mingyu juga, seperti mereka bisa ngobrol lewat mata mereka.

Apa maksudmu Lis?

Ngk ada lewat. Tapi kalau sampai kamu ngak mutusin dia, emng otakmu ngak jalan deh kayaknya Jung. "Lisa berharap Jungkook segera sadar dari mimpi buruknya"

Udah , jawab Jungkook

Serius? Serius? Uwahhhh,, selamat Jungkook " ucap Lisa sambil bertepuk tangan dan melompat2 seperti anak kecil

Bisa-bisanya dia senang melihat temannya patah hati. Emang kawan kurang waras " jawab Jk sambil berlalu dari tempat mereka berkumpul, karna sudah saatnya Jk ngumpulin mahasiswa di hari ospek terakhir.

Pasti senang lah, itu Lubang Buaya. Sangat berbahaya, tempatmu bukan disana Jungkook. Dia layaknya dapat ayam-ayam bodoh yang jadi santapannyaaaa. Teriak Lisa.

Jungkook mengangkat tangan nya, dengan kode Ok. Padahal dalam hatinya, sakit. Dan tidak segampang itu move on pikirnya. Dia selalu meyakinkan kalau Jin tidak seperti itu, karna kemaren waktu Jungkook awal-awal masuk dorm, dan sibuk beradaptasi dengan lingkungan. Jin sangat memaklumi Jungkook, dari segi waktu dan selalu telponan dan memberi kabar kalau tidak sempat telponan. Jadi sampai saat ini, sebenarnya Jungkook berfikir, kalau Jin hanya butuh waktu karna mungkin dia bosan hubungan jarak jauh.

.....

Whatsap brow " Namu yang muncul nth dari mana

Hemm "sahut Jin

Lemas amat, gimana-gimana cerita dong " Ken

Pusing, pusing. Gara-gara kalian semua ini, Jungkook marah

Marah apa mutusin langsung? "Jhope

Eh, mulut nya ya Jhope " Jin

Lagian, siapa suruh main-main begituan. Kayak ngk ada tantangan lain. Mikir pake otak, kalo cinta mikirnya pake hati Jin. Kalo ngk sayang lagi, buat aku aja " Jhope

Hobah jangan macam-macam ya. Jungkook punya Jin seorang, awas ya kalian kalo berani godaain Jungkook.

Kan mulai egoisnya , semoga Jungkook cepat sadar kalo Lu itu bukan pilihan yang baik brow. Tidak sehat buat hati, terlalu friendly dan selalu meremehkan segala sesuatunya. Jungkook baik brow, cantik, pintar , gampang lah dia nemu pengganti lu disana kalo dia ngk bego dan teracuni sama mulut manis lu " Ken .

Udah nasehatinnya? " Jin

Udah-udah bubar, liat jam. Besok ospek terakhir pasti kita capek banget brow. Secara kan, kita dayang-dayang senior. Belum jadi pengatur. Duluan ya guys " Namu

Cepat amat , udah kayak anak perawan lu. Diketawain lu sama pintu " Jin

Gas pulang yuk hobah , tinggalin manusia yang tidak ada hatinya ini. Biarin dia sendiri merenunguni nasibnya " Ken

Mereka benar-benar meninggalkan Jin sendirian, yang katanya mumet dan malu sama pintu.

Jin yang akhirnya bosan, dan memilih balik juga. Tapi dia sambil memainkan ponselnya, tanpa sadar dia menabrak orang lain.

Sorry sorry , Jin

Eh kamu?
Ngapainn disini? "Jin

Enggak abis nemanin temanan, mampir kesini bentar bosan di apartemen. Kamu udah mau balik?

Tadinya, kenapa emang? "Jin

Oh gpp, kalau tadi kamu belum mau pulang. Gabung aja biar rame.

Nanti ganggu " Jin

Enggak enggak, orang-orangnya asyik semua kok.

Berakhirlah Jin ikut nongkrong, dan dia lupa kalau tadi dia sibuk mainin ponselnya, mencari no Namu, dia mau minta nomor Jimin dari Namu. Karna Namu dan Jimin teman satu sekolah dulu, pasti lah Namu punya nomor kakaknya Jungkook.

Jin tidak tenang, dia mikirin Jungkook tadinya, dia mau tau Jungkook baik-baik aja. Dan memohon, supaya Jungkook bukain blokirannya.

Tapi sepertinya, dia lupa karna bertemu dengan orang yang di tabraknya tadi.

.

.
Ada yang nungguin ngk sih,
Jangan Lupa Vote Komentnya Yeorobun
💜
💜


Kenapa Bukan Aku || JINKOOKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang