Tepat pukul 2 siang kelas Willa sudah selesai, dia kini berada di parkiran kampus. Sedang menunggu Winnie
"Wil, lo pulangnya sama siapa? Kalo gada yang jemput bareng gue aja, ayo." Ucap Ishara.
"Gausah gue pulang sama Winnie."
"HAH!?." Ishara, Jean dan Nadine terkejut dengan penuturan Willa itu.
"Lu serius?." Tanya Nadine.
"Emang kenapa? Salah kah gue pulang sama dia?."
"Engga sih, tapi aneh anjir. Lo kan sama dia gak akur." Ucap Nadine.
"Gue akur kok sama dia, cuma kadang kesel aja."
"Terserah deh, Yaudah hati-hati lo." Ucap Jean.
"Kalian juga hati-hati pulangnya." Mereka mengangguk pelan, lalu setelahnya mereka masuk ke mobil masing-masing dan langsung Menjalankan mobilnya.
Tak lama mobil Winnie datang, dia membuka kaca mobil nya, Willa melihat ternyata ada Hazel disana. "Sebelum pulang, gapapa kan aku anterin Hazel dulu?." Tanya Shakila.
Willa mengangguk "tapi lo gak mampir dulu ke rumahnya?."
Winnie menggeleng "dia ada urusan katanya."
"Oh yaudah." Willa masuk ke dalam mobil itu, dan dia dia duduk dibelakang. Setelahnya Winnie, menjalankan mobilnya meninggalkan parkiran kampus.
Sepanjang jalan, Willa hanya diam sambil memainkan ponselnya. "Wil, tadi Marvin chat aku. Katanya, ada rapat malam nanti tapi via zoom." Ucap Winnie.
"Kok dia gak chat gue?."
"Udah, tapi gak dibales sama kamu, katanya"
"Oh ya? Bentar gue cek dulu." Winnie mengangguk pelan. Ternyata benar, Marvin mengirim pesan padanya, setelahnya ia membalas pesan itu.
Tak lama mobil yang dikendarai mereka sampai di depan rumah Hazel. "Kalian berdua hati-hati pulangnya. Dan kamu Win, Sampek rumah kabarin aku." Ucap Hazel.
"Siap sayang."
Setelahnya Hazel keluar dari mobil, Winnie tersenyum manis dan melambaikan tangan. "Aku pulang ya." Ucap Winnie, Hazel mengangguk.
Setelahnya Winnie menjalankan mobilnya meninggalkan rumah Hazel "Kamu gak mau pindah kedepan kah Wil?." Tanya Winnie.
"Udah pw gue." Jawab Willa
"Oh yaudah."
Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 30 menit akhirnya mereka sampai di sebuah rumah yang minimalis tapi sangat nyaman. Winnie memarkirkan mobilnya di bagasi rumah itu.
Willa keluar terlebih dahulu disusul Winnie. "Tadi sebelum kesini, aku udah bilang sama kakek dan nenek."
"Terus, respon mereka gimana?."
"Seneng, tapi sedih juga."
"Sedih? Sedih kenapa?."
"Ya kan dulu kita pernah bilang, kalo kita akan tinggal disini kalo kita udah gak betah tinggal sama Daddy dan Mommy."
"Iya sih, yaudah lah yuk masuk gue pengen istirahat ini."
Winnie mengangguk lalu ia membuka pintu itu dengan kunci yang memang berada di tangan nya sejak dulu. Willa mengikuti langkah Winnie "Lo mau kamar yang mana?." Tanya Willa
"Aku mah terserah."
"Yaudah gue deket tangga deh."
"Oke."
"Gue duluan ke kamar." Willa mengangguk, lalu Willa pun berjalan menuju kamar yang ia tunjuk tadi.
Begitu sampai didalam kamar nya, Willa merebahkan tubuhnya di kasur. Dia menatap kearah atas sambil memikirkan tentang pertemuan nya dengan Keithara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Amerta
Short StoryWilla merupakan anak bungsu dari keluarga Alaska. Dia memiliki kakak yang wajahnya begitu mirip dengan dirinya. Ia adalah Winnie Glavera. Dia dan sang kakak memiliki sifat yang berbeda. Jika kakaknya memiliki sikap baik, dan terkesan pendiam, lain d...