1. Tentang Azeemah

348 11 0
                                    

Dia adalah Kamila Azeemah DewaNagara, putri dan anak tunggal dari DewaNagara Wiraraja, seorang pengusaha berskala internasional dan kontraktor yang biasanya menggarap proyek besar pemerintahan baik dari negeri sendiri, maupun luar negeri. Ibunya sudah tiada sejak ia dilahirkan.

Panggilannya adalah Zeemah, atau tidak Azeemah. Karena ia lebih suka dipanggil seperti itu.

Azeemah adalah anak yang tomboy dan lebih suka berteman dengan laki-laki. Satu bakatnya yang pada umumnya jarang dimiliki oleh perempuan adalah bermain drum. Hingga pada saat ia masuk kelas 2 SMA ia ditunjuk sebagai drummer tetap di eskul Band sekolah. Sering kali saat pentas ataupun acara tahunan sekolah, ia selalu ikut dan tampil dengan bakat serta penampilan yang sangat sempurna.

Azeemah seperti itu karena didikan Papah-nya yang keras dan selalu ingin anaknya sebisa mungkin mendapatkan yang terbaik, bagi Azeemah papahnya adalah papah sekaligus ibu bagi dirinya, sang papah selalu memberi semangat dan dukungan yang terbaik untuk putri kesayangan.

Saat ini usia Azeemah sudah menginjak 23 tahun, yang artinya ia sudah bisa hidup mandiri dan tidak harus dibantu oleh orang tua, ia sendiripun sangat mandiri dan ingin hidup dengan cara dan usahanya sendiri. Walau papahnya sudah berkata, "Kak, apa kakak tidak mau menjadi direktur utama di perusahaan papah yang di Bahrain? Hitung-hitung sebagai pelajaran dan pekerjaan kakak yang pertama kakak sebagai seorang pemilik perusahaan terbesar punya papah?"

"Tidak pah! Itu benar-benar bukan pekerjaan yang kakak pengen! Kakak pengennya jadi seorang drummer panggilan. Bebas, mandiri, dan kakak pengen usaha sendiri dan nggak harus dibantu sama papah sendiri, papah harus yakin kalau suatu saat nanti kakak pasti bisa buat papah bangga dengan usaha dan pencapaian kakak walaupun kakak cuman anak tunggal. Ok, papah-ku!?"

"Iya putriku! Doa papah dan keyakinan papah selalu menyertai kamu. Jaga diri kamu, dan jadi berkat bagi semua orang, ingat kata Eyang Putri -Bawalah cahaya dan jadilah berkat bagi semua orang, sekalipun orang itu ada dalam kegelapan-!"

"Iya papahkuuuuuuuuu"

Merekapun berpelukan, dan Azeemah pergi dengan membawa kopernya berpamitan dari ayahnya. Ada rasa sedih sebenarnya dalam hati sang papah, belum siap dan tidak rela melepas kepergian putrinya yang masih dianggap sebagai anak kecil, tapi biar bagaimanapun Azeemah tetap punya pilihan dan kebebasan atas hidupnya sendiri yang sudah beranjak dewasa. Ia bukan lagi anak kecil.

"Bye-bye papahhhhhhhhhhhh!!!!!! Kakak sayang, cinta, dan rindu selalu sama papah! Love you more papah! Jaga diri baik-baik ya pah!!!!!!! I missssss and i love you more papahkuuuuuuuuuuuu!" Teriak Azeemah dari dalam mobil sambil melambaikan tangannya pada sang papah sebagai tanda berpamitan, walaupun ia tomboy tapi tetap saja ia adalah putri kesayangan sang papah.

"Bye-bye too putrikuuuuuuuu! Papah akan selalu kangen dan rindu! I love you more than moreee my love!" Balas papahnya, setelah Azeemah tak kelihatan lagi, papahnya menangis dan tak menyangka bahwa secepat ini putrinya besar dan meninggalkannya sendiri. "Lihatlah putri kita Nara! Sudah besar dan punya pilihan sendiri, andai saja engkau masih hidup dan berada di sini!" Gumam sang papah.

----------------------------------------------------

-Jogjakarta, Cerita, dan Bertemu-

Sudah setahun lebih ia pergi dan hidup dengan caranya sendiri. Sembari menikmati pekerjaan-nya sebagai seorang drummer dan kadang juga bernyanyi jika diinginkan oleh pelanggan Cafe, suaranya teramat merdu dan indah. Azeemah, ia sekarang bekerja di Cafe Janaa, yang terletak di sebelah keramaian kota Jogjakarta.

"Zeem! Lo udah ada belum planning buat pulang ke rumah papah lo? Mumpung mas Darius lagi ngasih cuti tahun baru loh ini!? " Ucap Abdul Najid, sahabat satu tempat kerja Azeemah, biasa ia dipanggil dengan mas Njid atau tidak Edul. Saat itu mereka berdua sedang istirahat sambil menunggu pelanggan berdatangan.

Me, B, And HimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang