3.

129 12 1
                                    


Mark menatap tubuh telanjang wanita di bawahnya, sedikit tidak menyangka sebenarnya apa yang ia lakukan. Bagaimana bisa dia menelanjangi wanita yang sering ia sebut sinting, bodoh dan konyol itu.

"Mark jangan melihat seperti itu, itu membuat ku malu" ujar haechan menutupi kedua payudara nya yang terpampang jelas di hadapan Mark.

"Dengar ini mungkin sakit, sama seperti kita melakukan nya dulu jadi kau harus menahan nya, jika kau menyuruh ku berhenti maka aku akan berhenti dan menjadi kan malam ini malam terakhir kalinya aku menyentuh mu" ujar Mark seraya menurunkan kedua tangan haechan yang menutupi payudara nya.

"Mm...baiklah, lakukan dengan perlahan yah Mark" pinta haechan.

Mark menganggukkan kepalanya, mengecup kening istrinya. Memandang ke arah wajah haechan yang terlihat mengkerut dengan mata yang terpejam erat.

"Jangan tegang, itu akan membuat nya semakin sakit" tangan besar Mark mengusap kerutan di wajah haechan.

Mark mengecup kecil bibir merah milik haechan, melupakan sedikit tentang wanita itu yang selalu membuat nya pusing dan kesal.

Kecupan Mark berubah menjadi lumatan, perlahan namun pasti Mark melumat bibir atas dan bibir bawah milik haechan secara bergantian.

Dengan insting yang haechan miliki, ia ikut melakukan seperti yang Mark lakukan, toh ini hanya ciuman sebelum nya haechan juga pernah melihat orang berciuman di dalam drama. Selain itu sebelumnya dia pernah juga berciuman dengan Mark.

"Aku katakan sekali lagi. Ini akan terasa sakit kau harus menahan nya" ujar Mark

Haechan hanya mengangguk kan kepalanya sebagai jawaban atas perkataan Mark.

Mark menurunkan ciuman di sela leher putih bersih milik haechan, menghirup aroma tubuh haechan. Mark mengecup, menjilat dan menghisap sehingga menghasilkan beberapa ruam kemerahan di leher wanita itu.

Tangan besar Mark kini Terulur meremas payudara sebelah kanan haechan sehingga menghasilkan lenguhan dari sang empu.

"Shh markhh"

Mark mendongakkan kepalanya melihat ekspresi wajah haechan yang memejamkan matanya, wahh Mark tidak menyangka ternyata wajah haechan bisa seperti ini.

Mark menenggelamkan wajahnya di area payudara sebelah kiri milik sang istri.  Menghisap puting merah muda yang tampak menantang itu.

"Shh Mark unghh" lenguhan haechan menjadi latar kegiatan Mark yang sedang menyusu bak anak kecil yang kehausan.

Tak sampai disitu, Mark menciumi setiap jengkal tubuh indah sang istri, menyentuh, membelai bahkan menciumnya tanpa terlewatkan.

Setelah puas merasakan setiap inci tubuh istri nya, kini Mark tengah mengocok batang penis nya yang sudah menegak.

"Aku akan memulai nya" ujar Mark memposisikan diri.

Mengarah kan jari telunjuk dan jari Tengah nya menuju lubang basah milik haechan.

"Shh Mark itu apa?" Tanya haechan memekik

"Ini Baru dua jari" ujar Mark Sebari menusuk semakin dalam lubang basah itu

"Ahh markhh"

"Uhhh sakit"

" Hikss Markhh"

"Jangan berlebihan ini baru jari, ingat jika kau menyuruh ku berhenti maka aku tidak akan menyentuh mu lagi" tegas Mark

Hingga beberapa saat lenguhan kenikmatan ke luar dari belah bibir haechan.

"Ahh ahh markhh lebih dalam"

My Stupid WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang