Kajian di pesantren

99 11 0
                                        

Maaf jika ada persamaan dalam, karakter, tokoh, alur, dll. Karena cerita ini murni bikinan saya sendiri dan murni imajinasi saya.

Wajib follow author dulu sebelum membaca, ya! storyzaaa

Selamat membaca semua!!!





Tak lama setelah mereka sampai di rumah, Adnan merasa antusias untuk memberikan hadiah kepada Akira.

"Sayang, mas punya hadiah buat kamu," ujarnya dengan senyum lebar.

"WAHH APA MAS?" Akira langsung terlihat sangat antusias.

"Ayo masuk dulu," kata Adnan sambil menarik tangan Akira ke dalam rumah.

Setelah berada di dalam, Adnan melanjutkan, "Kamu tutup mata ya sayang." Akira pun segera memejamkan matanya dengan penuh rasa ingin tahu.

Adnan dengan cepat mengambil hadiah yang sudah disiapkannya dan menghampiri Akira. Dengan hati-hati, ia meletakkan hadiah tersebut di depan Akira.

"Okay, buka matanya," kata Adnan, tersenyum lebar sambil menunggu reaksi Akira.

"Tara! Ini sayang," ucap Adnan, sambil menunjukkan hadiah yang sudah ditunggu-tunggu.

Akira membuka matanya perlahan dan langsung terdiam, shock dan kaget melihat apa yang ada di tangannya.

"Mas? Ini beneran?" tanyanya, suaranya sedikit bergetar.

"Iya sayangnya mas, itu beneran buat kamu, istriku," jawab Adnan dengan senyum bangga.

Seketika, pipi Akira memerah, membuatnya salting.

Ternyata, Adnan memberi hadiah kalung dan handphone untuk Akira.

"Sayang, bolehkah aku pasangkan kalungnya?" tanya Adnan dengan lembut.

Akira langsung mengangguk, dan Adnan dengan hati-hati memasangkan kalung itu di leher Akira.

"Maa syaa Allah, humairahku cantik sekali!" puji Adnan, melihat Akira yang kini terlihat lebih anggun dengan kalung tersebut.

Blush!

Lagi-lagi, Akira dibuat salting oleh pujian Adnan.

"Terimakasih, mas," ucapnya dengan suara lembut, hatinya berbunga-bunga karena perhatian suaminya.

Cup!

Adnan lebih shock lagi. Tiba-tiba, Akira mencium pipinya dengan lembut.

"Sama-sama, sayang," jawab Adnan gelagapan, merasa jantungnya berdebar lebih cepat. Ia tidak menyangka Akira akan melakukan hal itu.

*****

Seminggu pun berlalu, mereka hidup bahagia tanpa gangguan dari orang lain.

"Akira sayang, mas mau ngurus kuliah kamu" ucap Adnan tiba-tiba.

"Oh ya? Kapan mas?" Tanya Akira.

"Hm, lusa aja gimana?"

"Yeay, akhirnya aku ke Malang" Senang Akira.

"Iya sayang, jadi kamu mau gimana? mau lanjut kuliah di sana atau mau pindah disini" Tanya Adnan.

"Aku masih bingung mas, disisi lain aku pengen ngelanjutin kuliah disana aku pengen ketemu temen-temen ku aku kangen aku lupa aku ga inget, disisi lain aku udah punya suami dan aku harus menuruti apa kata suamiku" jawabnya dengan lirih.

My sweet heart [revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang