Asing (1)

425 36 5
                                    

Malam semakin larut, suasana semakin sunyi. Pemuda itu berdiri di tepi pantai, tenggelam dalam pikirannya. Saat dia hendak berbalik untuk melanjutkan perjalanan, suara aneh terdengar dari kejauhan, membuat bulu kuduknya meremang. Bayangan gelap mulai muncul di balik pepohonan, bergerak perlahan menuju tempatnya berdiri.

Rasa takut menjalar di hatinya. Ia mencoba mengabaikan bayangan itu, berpikir bahwa mungkin hanya ilusi dari kelelahan. Namun, langkah-langkah berat semakin mendekat, membuat tanah di bawah kakinya bergetar. Pemuda itu menoleh, dan di sanalah ia melihatnya seorang manusia sepertinya, yang membedakannya adalah sayap-sayap tajam, sangat menyeramkan dengan mata menyala merah, berdiri di hadapannya.

Nafasnya berat dan mendengus, menandakan kekuatan yang mengerikan. Pemuda itu merasakan darahnya berdesir cepat, kakinya seperti terpasung, tidak mampu bergerak.

Makhluk itu semakin mendekat, tubuhnya melayang, dengan menggunakan sayapnya yang mengepak. Dalam sekejap, pemuda itu merasa dunia berputar, tubuhnya lemas, dan pandangannya mulai gelap. Ketakutan yang begitu mendalam menghantam kesadarannya, membuatnya kehilangan keseimbangan dan jatuh ke tanah.

Di detik terakhir sebelum semuanya menjadi gelap, pemuda itu hanya bisa melihat bayangan makhluk itu menyelimuti dirinya. Lalu, sebuah cahaya tiba-tiba menghampirinya, setelahnya menyisakan kesunyian dan kegelapan total. Ia pingsan, terbaring di pasir dingin, dengan hanya gemuruh ombak sebagai saksi bisu.

"Hah....hah....hah...."

"Apa yang terjadi?"

Pemuda itu beranjak dari tidurnya, memperhatikan sekitarnya yang tampak asing di matanya. Kamar bernuansa biru dan putih itu menyita perhatiannya, lalu tatapannya tertuju pada bingkai foto yang sedikit retak di atas nakas, pemuda itu mengambil foto tersebut, melihat sedikit kejanggalan di dalamnya. Ketujuh pemuda yang mirip satu sama lain, yang membedakannya hanyalah baju dan warna mata mereka. Ia mengernyit, tak asing dengan wajah orang-orang tersebut.

Matanya beralih menatap jendela yang terbuka lebar, angin berhembus kencang. Pemuda tersebut berjalan kearah jendela, matanya membulat, kala ia menangkap pemandangan yang tak pernah ia lihat sebelumnya. Bukan pulau, ataupun lautan dan bahkan planet, melainkan gedung-gedung pencakar langit yang menjulang tinggi.

Pemuda tersebut menutup jendela, lalu beralih melihat cermin yang lumayan besar terletak di dekat lemari di kamar itu. Ia berjalan menghampiri cermin tersebut, dahinya mengkerut kala melihat pemuda yang tak asing di dalam cermin tersebut. Rambutnya berwarna coklat, dan ada sehelai rambut berwarna putih, matanya bewarna biru safir, ia hanya memakai baju biru polos serta celana pendek selutut.

"T-tuan?..." Ucap pemuda tersebut, baru sadar setelah ia mencerna semuanya.

Pemuda tersebut sedikit merasa aneh, bukan soal wajah tuannya. Melainkan bagaimana tubuhnya bisa bergerak layaknya manusia biasa, makannya ia sedikit memastikan kala tubuhnya lebih terasa berat dari biasanya. Gedung-gedung yang ia lihat tadi membuktikan bahwa ia bukan berasal dari dunia ini, ia harusnya berada di istana kuputeri saat ini, mengeluarkan kekuatan tahap ketiganya, yaitu beliung.

Yap, pemuda tersebut adalah Boboiboy Taufan sang elemental angin, yang meminjam tubuh tuannya yaitu Boboiboy. Tapi kali ini seperti ada yang berbeda, seperti katanya, tubuhnya lebih berat dari yang ia duga. Jika biasanya ia hanya seorang elemental angin yang meminjam tubuh tuannya, kali ini ia seperti tuannya yang menggunakan elementalnya. Ngerti kan?

Taufan merasa penasaran mengapa ia tiba-tiba berada di dunia ini. Sebelum ia datang ke dunia asing ini, cahaya tiba-tiba menghampirinya. Saat itu, angin yang ia keluarkan semakin kuat dan tak terkendali. Reramos telah kalah, dan Taufan sedang berusaha mengendalikan kekuatannya. Sebelum itu, BoBoiBoy terpecah menjadi tujuh, dan mereka semua mengandalkan Taufan. Lalu, bagaimana keadaan di planet Windara sekarang? Ia belum sempat bersatu kembali dengan elemen-elemen lainnya.

𝚃𝚑𝚎 𝐎𝐭𝐡𝐞𝐫𝐰𝐨𝐫𝐥𝐝 𝚀𝚞𝚎𝚜𝚝Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang