telling you?

445 49 5
                                    


Kelanjutan eps sebelumnya....

"Jadi Jaejun sudah tahu sejak 1 minggu yang lalu?" jisoo bertanya pada Jaejun. Jaejun seperti nya mendengar ucapannya dengan Taeyong saat itu.

"Nee eomma" balas Jaejun. Jaejun akan menginjak usia 5 tahun beberapa minggu lagi, dan saat hari ulang tahunnya dia ingin bertanya tentang ayah kandungnya pada ibunya, Tapi sudah terbongkar sekarang.

"Aku juga pernah melihat foto ahjussi di laci kamar eomma" lanjut Jaejun. Taehyung menatap jisoo dengan rasa penasaran kenapa Jisoo masih menyimpan fotonya.

"Kenapa kau masih menyimpan foto ku?" Ucap taehyung pada jisoo.

Ini lucu bagi taehyung, mendengar bawa jisoo masih menyimpan fotonya benar-benar membuat perasaannya campur aduk.

"aku lupa membuangnya" balas jisoo ekspresi malu terlihat jelas diwajahnya.

"Eomma, ahjussi adalah abeoji ku kan?" Jaejun bertanya lagi untuk memastikan apakah itu benar atau tidak. Jisoo diam tidak menjawab ucapan putranya. Melihat Jisoo diam taehyung terpaksa yang akan kamu menjawab pertanyaan Jaejun.

"Jaejun-naa, apa yang kamu katakan jika ahjussi adalah abeoji mu?" taehyung bertanya dengan nada yang lembut.

"Jaejun akan bertanya kenapa kalian berpisah" jawab Jaejun. Jisoo menatap putranya, bertanya-tanya dari mana putranya pintar bicara.

"Jaejun hajima" ucap jisoo menghentikannya taehyung yang ingin memberitahu Jaejun.

"Jaejun akan menerima ahjussi sebagai abeoji Jaejun?" Taehyung mengabaikan jisoo dan tetap berbicara dengan Jaejun.

Jaejun adalah putranya, dia juga ingin di panggil abeoji oleh anaknya, dia juga ingin menjadi abeoji yang baik untuk anaknya, dia ingin merasakan menjadi seorang ayah.

"Nee abeoji" balas Jaejun. Dia sangat pintar melihat situasi di sekitar nya. Sudah sangat terlihat bawa ahjussi didepannya memang ayah kandung nya.

Taehyung langsung memeluk Jaejun, perasaan bahagia karena anaknya memanggil nya dengan sebutan abeoji membuat taehyung terharu, dia sangat menunggu hari ini, hari dimana anak nya memanggil nya abeoji

***

Brak....

Suara pecahan kaca membuat joy yang sedang berbaring terkejut. Rupanya Taeyong datang dengan suasana hati yang buruk. Ini membuat joy kesal karena Taeyong pasti akan melampiaskan kemarahannya pada dirinya.

"Ada apa lagi kali ini?" Ucap joy turun dari ranjang dan duduk disebelah Taeyong.

Taeyong baru saja mendengar bawa jisoo dan Jaejun pergi bersama dengan seorang pria, Taeyong menebaknya bawa pria itu adalah taehyung.

"Lakukanlah cara apapun agar taehyung tertarik pada mu Joy!, kenapa melakukan hal semudah itu tidak bisa?!" ucap Taeyong. Memberikan tatapan mata kesal pada joy yang duduk disebelahnya.

"Itu bukan hal mudah, Han Taeyong. Taehyung tidak sebajingan yang kau lihat" balas Joy. Merasa kesal karena dirinya selalu disalahkan oleh Taeyong. Padahal dia juga tidak bisa mendapatkan Jisoo.

"Jadi lebih bajingan aku daripada taehyung? kau berada di pihak siapa, joy park!" Taeyong meneriaki joy dan yang bisa joy lakukan hanyalah menahan amarahnya.

"Ofc, Taehyung memang lebih baik dari mu, dari segi apapun. Dia meniduri wanita lain tapi yang ada di dalam hatinya adalah Jisoo. Hanya wanita itu" balas joy ketus pada Taeyong.

"Katakan lagi pada ku, joy park!" Taeyong menarik rambut joy kebelakang, merasa kesal dengan ucapan nya yang menyebut bawa taehyung lebih baik dari nya.

"Taehyung is better than you" ucap Joy. Dia sengaja menekan ucapan nya. Tidak peduli jika taeyong kesal intinya dia sudah lelah dengan kemauan taeyong.

"Jalang seperti mu benar-benar tidak tahu berterima kasih" Taeyong melepaskan rambut joy.

Plak...

Satu tamparan keras menampar pipi Joy. Wanita itu hanya bisa diam sambil memegang pipi nya yang sakit karena tamparan dari pria bajingan didepannya itu.

"aku sudah tidak membutuhkan mu, jadi pergilah dari apartemen ku, aku akan memberimu waktu 1 hari untuk mengemas pakaian mu" ucap Taeyong berdiri sambil menghujani joy dengan uang.

Taeyong akhirnya keluar dari apartemen itu dan joy mengamuk, dia melemparkan beberapa barang yang didekat nya.

***

Mereka sedang dalam perjalanan pulang, taehyung sebenarnya ingin lebih lama dengan putranya tapi tidak sekarang.

"Abeoji dan eomma tinggal bersama?" Ucap Jaejun yang tidak berhenti menatap taehyung. dia memperhatikan bawa ayahnya sangat tampan jadi tidak heran jika diri nya juga tampan. Taehyung mengangguk sebagai jawaban untuk pertanyaan Jaejun.

"Jaejun tidak boleh memberitahu orang rumah tentang tadi ya, hanya kita bertiga saja yang tahu, arraseo?" Ucap jisoo. Akan semakin rumit jika keluarga nya tahu.

"Appa juga tidak boleh tahu?" Ucap Jaejun. Penyebutan Appa untuk Taeyong membuat taehyung kesal, bagaimana bisa pria lain di panggil Appa oleh anaknya selama ini

"Aniyo" taehyung angkat bicara, membalas ucapan putranya.

"Nee abeoji" jaejun langsung mengiyakan ucapan taehyung.

***

Jisoo sedang berada dikamar nya sekarang, dia baru saja selesai mandi, mereka sudah pulang dan Jaejun juga sudah kembali ke rumah neneknya Jisoo.

Jisoo tidak mengharapkan kejadian tadi, tapi melihat jaejun dekat dengan taehyung membuat jisoo bahagia, dia berpikir seharusnya jika dia tidak pergi meninggalkan taehyung saat itu mungkin mereka sudah menjadi keluarga yang bahagia.

"Jisoo apa kau ada didalam?" ucap taehyung dari luar kamar Jisoo. Jisoo membuka pintu.

"Mwo?" ucap jisoo.

"Kau dan Jaejun akan pindah kerumah baru besok" ucap taehyung. Dia harus segera menjauh Jaejun dan Jisoo dari Taeyong.

"Kenapa begitu buru-buru?" Balas jisoo.

"apa itu penting, han Jisoo?" Taehyung mencondongkan tubuh nya ke jisoo dan melepaskan kuncir rambut Jisoo. Membuat rambut Jisoo terurai. Jisoo terdiam, perasaan aneh muncul didalam hatinya, jisoo kembali sadar dan menatap ke arah taehyung.

"kembalikan" ucap jisoo dengan ekspresi acuh tak acuh pada taehyung.

"Bagaimana jika aku tidak mau?" Membuat Jisoo kesal padanya adalah salah satu hobi nya dari dulu. Menurut taehyung, jisoo sangat lucu ketika sedang marah.

"Kim Taehyung, aku sedang tidak ingin bermain-main dengan mu, jadi kembalikan kuncir rambut ku" ekspresi itu yang taehyung inginkan dari wajah Jisoo. Tidak ada satu pun yang bisa taehyung lupakan tentang Jisoo.

"Kau memberi jaejun dengan marga Han? Aku akan mengganti nya menjadi kim Jaejun, tidak ada penolakan dari mu" ucap taehyung. Itu muncul tiba-tiba didalam otaknya, tapi memang benar, Jaejun memang harus menggunakan marga ayahnya.

"banyak sekali kemauan mu" balas Jisoo. Pria didepannya itu sangat cerewet.

"Ofc, masih ada lagi, kau ingin tahu apa itu? I want to kiss your lips" bisik taehyung pada telinga Jisoo. Jisoo terbelalak dia tersipu tapi berusaha menyembunyikan nya.

"Michyeosseo" ucap jisoo sebelum masuk ke kamar nya dan menutup pintu kamarnya dengan keras.

Taehyung tahu bawa jisoo tersipu, bukan hanya jisoo yang tersipu taehyung juga. ini menyenangkan sangat menyenangkan bagi taehyung.







see you in the next chapter

Next eps aku up malam ini ya, atau besok, and janlup vote guys

dangerous love [On-Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang