12.

52 4 0
                                    

" ELO!!!" teriak Vio

"Kenapa gue ketemu lo mulu sih" gerutu Vio

"Lo pikir gue mau ketemu sama lo terus, ya jelas gak lah" Balas Sean tidak mau kalah.Entah kenapa kalau ketemu Vio bawaannya Sean gak pernah bisa irit bicara. Oh tolong lah, dimana Sean yang cuek dan dingin itu.

"Gue juga ogah banget ketemu sama orang kayak lo" Balas Vio sambil memutar bola matanya malas.

"Dasar ketos gila" ejek Vio

"Lo yang gila" balas Sean.

"Lo"

"Lo lah"

"Lo yang gila"

"Cewe stres"

"Stop!!, Diam kalian"

"Sean!!!,lo main ting–"

"Eh ada kalian, kalian ngapain disini?" Tanya Clarissa setelah melihat Devan dan Vio

"Kemping" ketus Devan

"Orang nanya itu jawab baik baik bang" tegur Vio

"Ya jelas kita jajan lah, ngapain lagi kita disini" ujar Devan.

"Abang sama adek sama sama gila" ucap Sean pelan hingga nyaris tidak terdengar oleh mereka yang ada disana.

"Vio, Sean kalian udah saling kenal kah?" Tanya Clarissa

"GAK" jawab mereka kompak.

"Kalau gak kenal ngapain kalian berantem disini tadi hah!!?" Tanya Devan mulai emosi.

"Dia yang mulai" jawab mereka kompak lagi.

"Ngapain lo ikut ikut gue sih Titan" geram Vio

"Lo yang ikut ikut gue pendek" balas Sean tak mau kalah.

"Nah kan, mulai lagi ni bocah" pasrah Devan.

"Jangan saling benci, benci sama cinta itu beda tipis" ujar Clarissa sambil menyatukan jari telunjuk dan ibu jari nya.

"Ntar jodoh baru tau rasa" sambung Devan.

"GAK AKAN PERNAH" Ujar Vio dan Sean serentak.

"Nah kan, serentak lagi, berati kalian jodoh" goda Clarissa menjentikkan jarinya

"Gak ada yang namanya cinta ataupun suka di antara gue sama dia, camkan itu" Ucap Sean dengan suara berat nya dan menunjuk Vio

"Kemakan omongan sendiri gue ketawain lo ya" Balas Clarissa

"Aku sama Bang Devan pulang dulu ya kak Dadahh kak Rissa, sampai ketemu besok pagi kak" ucap Vio sambil melambaikan tangan nya ke arah Clarissa dan menarik paksa Devan.

***

Keesokan harinya seperti biasa Devan mengantar Vio terlebih dahulu ke sekolah nya. Hari ini cuaca sangat cerah seakan sedang mendukung Devan yang sangat bahagia hari ini.

Diperjalanan menuju ke sekolah Vio, Devan tidak henti hentinya mengembangkan senyum nya. Bahkan membuat anggota keluarganya bingung dengan sikap nya pagi ini.

Vio yang sedari tadi memperhatikan wajah Devan lewat kaca spion motor pun merasa takut.

BUGH

Devan yang mendapat pukulan  di kepala nya secara tiba tiba dari Vio meringis kesakitan, ya walaupun dilapisi helm, tapi tetap aja sakit. Kenapa sih adek sepupu nya ini tidak mempunyai hati nurani.

"Apa sihh dek, ini kepala, main pukul pukul aja, sakit tauuu!!!!" Kesal Devan dengan nada suara keras supaya Vio dapat mendengar apa yang ia bicarakan.

"ABANG YANG KENAPA, SENYAM SENYUM DARI TADI, KERASUKAN JIN IPRIT" teriak Vio ditelinga Devan.

basketball girl vs basketball boy [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang