8. Cintanya Masih Ada

1.6K 108 104
                                    

Panjang beuttt Chapter ini
Semoga kalian ga capek ya bacanya :)

Met membaca kembali semuanya..

*

*

*

Pagi kembali hadir, dan ini adalah pagi kedua dimana Tara terbangun tanpa ada suaminya di sampingnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi kembali hadir, dan ini adalah pagi kedua dimana Tara terbangun tanpa ada suaminya di sampingnya. Wanita hamil itu turun dengan langkah pelan dan hati-hati dari lantai atas, dan langkahnya sempat berhenti diujung tangga saat kedua matanya sudah mendapati suaminya duduk di meja makan bersama putrinya.

Disana Oliv sedang duduk sambil membuat sereal untuk dirinya sendiri, sedangkan Biru sudah berkutik kembali dengan Tab dan juga berkas-berkas penting pekerjaannya yang ada diatas meja.

Melihat suaminya pagi ini, membuat Tara mengingat perdebatan singkat mereka semalam, sebenarnya ada perasaan tidak nyaman di hatinya, yang membuat Tara sedikit takut untuk berhadapan dengan suaminya sendiri.

"Mbak Tara, Ayo sini sarapan", Suara Mbak Yanti yang sedang membawa segelas kopi untuk Biru membuat lamunan Tara buyar.

Biru sempat melirik sekilas ke arah istrinya, namun tak lama dia kembali fokus dengan Tab nya.

Saat sudah ada disana, Tara menarik kursi yang berhadapan dengan putrinya untuk dia duduki. Dan suaminya seperti biasa duduk dikursi tengah diantara istri dan putrinya.

Tara memperhatikan sekilas sosok suaminya yang pagi ini sudah memiliki wajah yang sangat serius dan fokus dengan pekerjaannya, bahkan bisa dibilang Biru terlihat pusing sendiri dengan berkas-berkas yang sedang dia cek satu persatu.

"Mama, kalo aku kasih potongan buah strawberry menurut Mama bakal enak ga Sereal nya?", Oliv tiba-tiba saja bertanya kepada Tara dan membuat wanita itu mengalihkan perhatiannya.

"Enak enak aja kok"

"Okay", Oliv kemudian memasukan potongan buah strawberry itu ke dalam Mangkuk serealnya.

"Kamu kok tumben mau coba bikin Sereal sendiri?"

"Iya, aku mau coba buat sendiri. Biar nanti kalo adik aku lahir, aku bisa buatin untuk dia juga"

Tara tersenyum mendengar kalimat manis itu dari Oliv, biasanya Biru juga akan ikut tersenyum dan gemas jika mendengar Oliv mengatakan kata-kata seperti itu. Tetapi kali ini yang Tara dapati, pria itu masih fokus dan sibuk sendiri, sampai-sampai Tara harus menahan rasa jengkelnya lagi.

Tara tidak mengerti mengapa Biru membawa pekerjaannya ke meja makan mereka, dan dia juga tidak mengerti kenapa Biru harus membuat dirinya sendiri pusing dengan kerjaan, di pagi hari yang seharusnya bisa mereka nikmati bersama dengan sarapan.

Mbak Yanti mulai membawa lauk pauk yang dia buat hari ini ke atas meja, dan ada Rendang buatan Mbak Yanti yang pagi ini terasa spesial sekali.

"Mbak buat Rendang kapan?", Tanya Tara langsung.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 27 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Cerulean : A Mini SequelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang