Tidak terasa sudah satu minggu setelah kedatangan Jungkook dari paris. Dia dan putranya menjalani kehidupan penuh dengan kebahagiaan meskipun dia sering melihat putranya menangis diam-diam karena merindukan Appanya. Jungkook yang tidak tau harus berbuat apa hanya diam saja. Dan sesekali mengajak Eunwoo keluar untuk jalan-jalan.
Hari ini seperti biasa Jungkook bangun sangat pagi untuk membersihkan rumah sambil menyiapkan sarapan untuk Eunwoo. Hari ini Jungkook berencana untuk pergi ke sekolah kanak-kanak untuk mendaftarkan Eunwoo agar putranya bisa berbaur dengan anak-anak yang lain. Setidaknya Eunwoo bisa punya kesibukan agar dia tidak terus memikirkan Appanya.
Setelah menyiapkan semuanya Jungkook berjalan ke kamar Eunwoo untuk membangunkan putranya yang masih tidur.
"Eunwoo'yaa. Ayo bangun sayang. " Ucap jungkook saat ingin masuk kedalam kamar putranya.
Karena tidak mendapat jawaban dari putranya Jungkook membuka perlahan pintu kamar putranya. Tapi betapa sakitnya hati Jungkook saat dia kembali melihat putranya duduk di depan jendela sambil menatap robot kesayangannya.
"Kamu teman bermainku, aku senang bermain denganmu. Tapi aku sangat merindukan appa. Kau tau, kemarin saat aku pergi dengan eomma, aku melihat ada anak laki-laki yang sedang bermain dengan appanya di taman. Mereka terlihat sangat bahagia. Aku sangat iri melihat mereka. " Ucap Eunwoo tanpa sadar kalau ada Jungkook berdiri tidak jauh darinya.
"Rasanya aku mau menangis, tapi aku tidak mau hiks eomma sakit karena hikss melihatku menangis hikss. Karena itu aku hikss ceritakan semuanya padamu. Tolong jangan bilang pada eomma kalau aku selalu menangis hikss setiap pagi. "
Karena tidak sanggup mendengar apa yang di katakan putranya jungkook kembali menutup pintu kamar putranya sambil menahan sesak di dadanya. Jungkook meninggalkan kamar Eunwoo. Dia berlari keluar dari rumahnya. Jungkook benar-benar sakit harus mendengar semua perkataan putranya yang begitu sangat merindukan appanya.
Jungkook berhenti di sebuah taman yang tidak jauh dari rumahnya. Karena hanya di taman itu dia bisa menangis tanpa takut ketahuan putranya. Jungkook meremat dadanya yang begitu sesak.
"Kenapa hikss kenapa kau pergi hikss..? Liat putramu hikss dia begitu merindukanmu hikss. " Ucap Jungkook di tengah tangisannya.
Jika ada yang mendengar tangisan jungkook dia akan ikut menangis mendengar tangisan pilu seseorang yang sedang merindukan sosok suaminya.
"Tuhan tolong hikss kuatkan aku. Hanya aku yang hikss putraku miliki. Bantu aku hikss membesarkannya. Aku tau takdir ini sangat sakit tapi tolong hikss jangan buat putraku hikss terus larut dalam rasa rindunya hikss. "
Jungkook mengeluarkan semua hal yang ada dalam hatinya. Dia tidak punya teman, dia hanya hidup berdua dengan putranya. Jungkook tidak lagi berani kembali ke rumah mertuanya. Suaminya telah pergi dia sudah tidak punya hak apa-apa di sana. Karena itu dia memutuskan untuk tinggal jauh dari pusat kota.
Jungkook masih melamun di taman memikirkan bagaimana hidupnya kedepan menghadapi semua pertanyaan-pertanyaan putranya.
Sedangkan di rumahnya Eunwoo sudah berhenti menangis dia sudah mulai tenang. Dia merapikan tempat tidurnya sendiri setelah dia terbiasa melihat Jungkook merapikan tempat tidur.
Setelah merapikan tempat tidurnya Eunwoo. Langsung keluar dari kamarnya dan mencari Jungkook.
"Eommaaa.. " Teriak Eunwoo.
Karena tidak mendengar suara Jungkook membuat Eunwoo kembali menangis.
"Eommaa hikss apa kau juga hikss pergi hikss. Eommaaaa. " Teriak Eunwoo sambil melangkahkan kaki mungilnya ke seluruh sudut rumah mencari Jungkook.
KAMU SEDANG MEMBACA
Eomma! dia APPA?
Fanfiction"Eomma, Dimana appa.? Kenapa appa pergi sangat lama." Seseorang yang di panggil eomma itu hanya diam sambil menahan air matanya. "Aku ingin punya appa, eomma. Kapan appa pulang.? " Sebuah kecelakaan hebat 5 tahun yang lalu telah merenggut kebahagi...