bab 2

128 19 2
                                    

Kring kring

Bel istirahat berbunyi seluruh siswa siswi berhamburan pergi ke kantin untuk mengisi perut mereka begitupun dengan Allangga dan juga sahabat nya. Allangga kini duduk dikursi kantin dengan Ivan disebelah nya sedangkan Bayu tengah memesan makanan untuk mereka.

Gerlan berjalan kearah kantin diikuti oleh teman temannya banyak para kaum hawa yang memuji ketampanan Gerlan ada juga yang ngasih Gerlan coklat namun Gerlan menolaknya.

Gerlan merupakan orang yang sikap nya cuek tapi tidak kalau bersama dengan adiknya, Gerlan terkesan dingin kepada siapapun bahkan ia selalu menampilkan wajah datar nya sampai sampai tidak ada yang berani dengan nya.

Gerlan sering kali mendapatkan surat serta bunga diatas meja nya dia sempat membaca isi surat tersebut dan ternyata dari orang yang diam diam suka kepadanya Gerlan tak memusingkan hal itu dia buang kertas tersebut kedalam tong sampah begitupun dengan bunga nya.

Kejam, kata itulah yang pantas untuk Gerlan tapi apa boleh buat Gerlan memang begitu orang nya.

Kini Gerlan dan juga teman temannya telah tiba dikantin Gerlan melihat sekeliling untuk menemukan Allangga dan mata tajam Gerlan berhenti disebuah kursi yang tak jauh dari nya. Dia bisa melihat disana ada adiknya.

Tanpa pikir panjang Gerlan pergi menuju ke meja Allangga diikuti oleh teman temannya. Sesampainya Gerlan langsung duduk disamping Allangga membuat sang empu kaget hampir saja dia memukul pelaku yang sudah membuat nya kaget namun urung kala yang duduk disamping nya adalah Gerlan.

"Sudah pesan?" Tanya Gerlan kepada Allangga.

"Udah"

"Pesan apa?"

"Ramen." Jawab Allangga singkat.

Gerlan menatap Allangga dengan tajam sedangkan yang ditatap hanya mengangkat alis nya seolah bertanya 'kenapa'.

"Jangan makan ramen, itu tidak baik untuk kesehatan mu."

"Tapi Al mau makan ramen" ujar Allangga kekeh.

"Tidak. Ganti makanan nya jangan makan itu atau abang bilang sama daddy supaya kamu dihukum" ujar Gerlan sukses membuat Allangga menjadi marah.

"Apaan sih? Main ngadu aja, lagian Al udah lama gak makan ramen" ujar Allangga kesal bahkan sekarang wajah anak itu sudah menekuk.

"Nurut! Tidak ada bantahan karena abang tidak suka itu" ucap Gerlan datar sedangkan Allangga mendengus.

Akhirnya Allangga pun hanya bisa pasrah ramen yang sudah ia pesan kini dikasih ke teman abang nya membuat Allangga kesal. Gerlan yang tahu adiknya sedang kesal hanya membiarkannya tak ada niatan untuk membujuknya.

Makanan yang dipesan Gerlan sudah datang dan langsung saja dia kasih makanan tersebut kepada Allangga begitupun dengan airnya.

Allangga menatap sebentar kearah minumannya yang hanya air putih sedangkan abang dan juga yang lain memesan jus.

Gerlan yang tahu Allangga akan perotes langsung saja bicara. "Jangan membantah." Ucap Gerlan berhasil membuat Allangga diam.

Allangga pun kini dengan ogah ogahan memakan nasi goreng yang sudah dipesan oleh abang nya.

•••

Tak terasa jam pulang pun sudah tiba Allangga dan Gerlan tengah menunggu supir pribadi mereka. Beberapa menit kemudian supir mereka telah tiba dan langsung saja supir tersebut membuka kan pintu untuk tuan mudanya.

"Silahkan tuan muda" ucapnya dan hanya diangguki oleh Gerlan.

Didalam mobil kini hanya ada keheningan sampai pada akhirnya Allangga berbicara.
"Bang, Al mau susu" ucap Allangga.

"Tapi abang tidak membawa nya"

Allangga merotasikan mata nya lalu berkata. "Kan bisa beli disupermarket"

"Baiklah kita kesupermarket."

Sesampainya disupermarket Allangga masuk kedalam diikuti oleh Gerlan. Allangga tengah melihat lihat rak susu dengan berbagai macam rasa lalu mengambil susu yang rasa vanila dan juga susu coklat. Tak banyak hanya lima saja setelahnya Allangga pergi ke rak yang berisikan snack lalu mengambilnya beberapa, Setelah selesai Allangga dan Gerlan berjalan menuju ke kasir untuk membayar.

"Totalnya jadi 190rb" ucap kasir.

Gerlan mengeluarkan dompet nya lalu memberikan black kard kepada mba kasir. Mba kasir langsung menerimanya. Selesai membayar kini mereka berdua sudah kembali masuk kedalam mobil.

•••

"Mommy, Al pulang" teriak Allangga cukup kencang sampai sampai Gerlan harus menutup telinga nya menggunakan tangannya.

"Jangan teriak teriak Baby" ucap Gerlan datar.

"Bodo amat wlee" ujar Allangga sambil menjulurkan lidahnya.

"Anak mommy udah pulang ternyata" ucap Alesha yang datang dari arah dapur lalu menghampiri kedua anaknya yang berada diruang tamu.

"Mommy, Al tadi habis disupermarket"

"Iyakah? Emangnya Baby beli apa?" Tanya Alesha sambil menyisihkan poni Allangga yang menghalangi mata anaknya.

"Beli susu sama snack" ujar Allangga dengan antusias.

"Mana coba liat"

Allangga mengambil kantong plastik yang dipegang oleh Gerlan lalu memberikannya kepada Alesha.

"Ini mommy"

Alesha membuka satu persatu bungkusan plastik tersebut lalu menatap kearah Allangga yang tengah menatapnya dengan polos.

"Ini banyak banget sayang"

"Hehe gapapa mom"

"Jangan makan terlalu banyak ya"

"Iya mommy"

"Sekarang kalian ganti baju, mommy udah masak buat kalian" ujar Alesha menyuruh kedua anaknya untuk berganti baju.

Gerlan dan Allangga pergi menuju lift untuk ke kamar mereka yang berada dilantai dua. Beberapa menit kemudian mereka telah selesai berganti baju dan langsung turun kebawah.

•••

Tak terasa hari sudah mulai malam dan kini seluruh keluarga Andreaz tengah berkumpul diruang keluarga setelah melakukan makan malam.

"Gerlan apa adikmu berbuat tingkah disekolah?" Tanya Anton.

Gerlan menatap daddy nya lalu mengangguk. "Dia tadi ingin memakan ramen." Ujar Gerlan membuat Allangga melototkan matanya lebar, terkejut dengan ucapan sang abang.

"Enggak ya, Al gak makan ramen" ujar Allangga.

"Apa benar Baby?" Tanya Anton.

"Enggak dad, daddy jangan percaya sama abang. Abang bohong itu" ucap Allangga berusaha tenang walau hati sudah deg deg an.

Gerlan mengangkat alis nya dia tidak berbohong yang ia bilang itu fakta.
"Daddy jangan percaya, jelas jelas Gerlan melihatnya ingin memakan ramen"

Allangga kini sudah ketar ketir apalagi melihat tatapan daddy dan juga abang kembar nya setelah ini Allangga akan buat perhitungan kepada Gerlan yang sudah berani mengadu.

"Ah seperti nya Baby ingin dihukum." Ucap Anton membuat Allangga bergedik ngeri.

"Jangan dad, pliss Al gamau"

"Sayangnya kamu tidak bisa menolak"





















TBC

Vote and komennya🫵🏻
Selamat membaca

Allangga AndreazTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang