Bab 1

13 0 1
                                    

Hari terpenting bagi remaja yang akan memasuki masa kedewasaan. Hari dimana mereka akan diresmikan secara adat bahwa mereka resmi menjadi seorang dewasa dengan melakukan upacara adat. Bagi seorang anak anak di desa Jagaraya, masa itu akan diakui oleh orang orang di desa mereka bahwa mereka resmi menjadi seorang dewasa. Hampir semua anak anak akan menjalani tradisi ini termasuk Alex Subowo.

Alex, ialah seorang pemuda yang berusia 16 tahun yang akan menjalani upacara adat menuju kedewasaan saat usia 17 tahun yang akan dilaksanakan saat ulang tahun Alex dalam beberapa minggu lagi. Dalam hatinya, Alex bingung kenapa harus melaksanakan upacara ini. Karena baginya untuk menjadi dewasa itu tidaklah menyenangkan.

Dalam sudut pandang Alex, menjadi dewasa itu sangatlah berat. Kerana menjadi dewasa itu harus siap menanggung tanggung jawab besar dari apa yang diputuskan. Menjadi dewasa juga menurut Alex, juga harus meninggalkan apa yang kita senangi selama ini hanya untuk tanggung jawab yang entah kenapa merasa tidak menyenangkan.

Alex dikenal dengan seorang yang ceria setiap saat dan menganggap kehidupan ini penuh dengan kepercayaan. Dia meyakini apa yang yakini karena setiap manusia pasti tidak akan berbohong dengan satu sama lain. Kata Ibu Alex, kebohongan itu salah dan Alex sangat meyakini apa yang dikatakan ibunya selama ini.

Dalam tradisi yang akan dihadapi Alex nanti, dia akan melakukan upacara penggunaan topeng. Makna dari tradisi ini adalah bahwa setelah dia diserahkan topeng ini dan menggunakannya, maka dia harus siap menerima dan harus melaksanakan apa yang dia terima. Topeng itu harus digunakan dimaknai sebagai dia akan menjalani kehidupan ini dengan ikhlas tanpa ada pamrih dengan orang lain.

Bagi Alex, ini hanyalah tradisi yang cukup memakan waktu. Alex tetap menghargai tradisi ini dengan tetap menjalani dan mengikuti tradisi ini dengan ikhlas dan tanpa banyak protes. Tidak seperti kebanyakan anak anak lain yang pasti menolak dikarenakan "ini tidak gaul, tidak modern dan pasti capek akan menggunakan topeng setiap hari tanpa dilepas". Tetapi, Alex akan menghormati dan mengikuti karena selain melestarikan budaya, ini akan seru juga. Walau yang membuat agak risih yakni pelaksanaannya selama hampir seminggu.

Yang diketahui Alex, kegiatan ini dilaksanakan hanya selama dua hari saja. Itupun sekarang kebanyakan dilaksanakan sehari saja yakni di malam jumat. Kebanyakan mereka yang menjalani di malam jumat karena mereka akan merayakan dengan meriah hari ulang tahun anaknya di hari kelahirannya secara pribadi. Kemudian di malam jumat baru dilaksanakan upacara adat kedewasaan. Tetapi, Alex harus menjalani upacara ini selama seminggu penuh. Kata orang tuannya, ini demi dukungan penuh orang tua agar bisa menjadi orang yang baik kedepannya. Walau begitu, dia menerima dan menjalankan tradisi tersebut.

Alex dikenal oleh satu warga desa sebagai orang yang sangat peduli dan sering berkata jujur kepada orang lain. Dia tanpa memikirkan dirinya dan orang lain, dia akan menyampaikan sesuatu yang jujur dalam dirinya. Walau begitu, dia tetap memikirkan perasaan orang lain. Mungkin disampaikan di tempat sepi agar tidak menyakiti orang lain. Alex tidak akan menutupi apapun ke orang lain dan menyampaikan nya dengan tulus tanpa ditutupi dan tanpa niatan lain.

Tetapi akan ada perubahan dalam dirinya setelah ini. Dua minggu sebelum Ulang tahun dan upacara dilaksanakan, alex masih menjalani kehidupan dengan tenang dan biasa saja. Dia masih akrab sama teman, tidak menutupi apa yang dia pikirkan, dan masih banyak lagi yang biasanya Alex lakukan sehari hari. Walaupun begitu, Alex agak gugup terkait apa dan bagaimana dampaknya untuk kedepannya kelak nanti. Karena, Alex pernah mendengarkan dari beberapa orang terutama beberapa teman dan tetangga Alex kalau tradisi ini bisa membuat orang berubah baik sikap atau pandangan hidupnya.

Salah satu contohnya adalah Agus Efendi, Penjual Bakso di dekat rumah Alex. Alex pernah dengar bahwa dulu Bang Agus, sapaan beliau merupakan orang yang sering memimpikan hal yang besar. Namun saat melaksanakan tradisi pendewasaan, ada sesuatu yang membuat bang Agus berubah dan jadi seperti sekarang. Itulah yang ditakutkan Alex bahwa dia akan berubah karena tradisi tersebut.

Seminggu sebelum puncak tradisi. Mulai sudah rangkaian tradisi menuju hari H. Banyak sekali acara yang akan dilaksanakan selama seminggu kedepan. Mulai dari festival, karnaval, pesta budaya dan masih banyak lagi. Alex merasa ini cukup berlebihan apalagi akan memakan banyak biaya untuk perayaan seperti ini. Iya bagi Alex, ini bukan melakukan tradisi lagi tetapi merayakan tradisi. Entah kenapa dia harus menjalankan tradisi yang panjang ini.

Ternyata, Alex tidak tahu bahwa sebenarnya ini adalah perayaan yang spesial. Tetua adat, Bambang Subagyo menyarankan kepada kedua orangtua Alex untuk merayakan tradisi pendewasaan untuk Alex. Karena, sesuai dengan ramalan dan mendapatkan informasi dari penglihatan dari masa depan, bahwa Alex akan menjadi salah satu pengubah bagi dunia. Dikarenakan pak Bambang merupakan tetua adat yang dihargai karena selain sepuh desa juga merupakan penganyong bagi masyarakat desa.

Mereka kebanyakan berharap ke pak bambang terhadap permasalahan termasuk masalah tradisi pendewasaan ini. Beliau juga merupakan keturunan dari pendiri desa pertama di wilayah ini. Walau desa JagaRaya dipimpin oleh seorang kepala desa yang dipilih oleh masyarakat desa, tetapi tetap nasehat dan pendapat pak Bambang menjadi jalan penentu kedepannya.

Kembali ke Alex yang akan menjalani tradisi pendewasaan. Alex yang akan melaksanakan tradisi pada jumat malam yang bertepatan dengan hari ulang tahunnya, hanya bisa duduk di rumah saja. Soalnya, dia dilarang keluar dari rumah. Karena, masa ini adalah masa perenungan bagi Alex agar dia bisa mulai merencanakan kehidupan bagi dirinya kedepannya.

Merasa terkekang di dalam rumah, Alex hanya bisa terdiam tanpa bisa bertemu kawan kawannya. Katanya, ini adalah salah satu langkah untuk memulai menuju ke puncak tradisi. Sambil di kamar, Alex bingung kenapa harus melakukan ini. Dikurung dan tak bisa melakukan apa apa. Tidak boleh pegang hape dan hanya harus duduk dan memikirkan masa depan kedepannya.

"Kenapa harus aku ditahan seperti ini. Ini seperti aku dilarang kemana mana. Hanya bisa diam di ruangan yang dijaga dua penjaga yang ditunjuk pak bambang. Hanya ada meja dan dua buku serta alat tulis. Katanya harus menulis apa yang dia yang direncanakan untuk masa depannya kelak. Ku tak tahu bagaimana nanti kelak bagaimana? Lagipula aku juga hanya menjalani hidup dengan mengikuti arus saja. Apalagi selama ini aku hanya dikurung sejak hari jumat dan sudah lima hari dikurung. Sudah lebih sepuluh buku tulis yang sudah kutulis dari apa yang diimajinasikan oleh ku. Entah bagaimana nanti nasib aku kedepannya kelak.

Itulah yang dipikirkan Alex. Dia hanya bisa tinggal di ruangan kamar dan hanya boleh kalau ingin membuang air besar saja. Itu Pun harus dikawal sama orang orang dari pak bambang. Tetapi Alex harus sabar menjalani tradisi ini. Hingga hari yang ditunggu-tunggu pun tiba. Saatnya...

[NITIKARYA] Topeng Realitas : Munirul AswadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang