Wennise terpaksa pindah sekolah saat kelas 12, karena pekerjaan orang tuanya di luar kota. Ia masuk ke sekolah elit, banyak sekali anak bangsawan dan artis yang sekolah disana, 2 teman dekat Wennise juga kebetulan sekolah disana. Sekolahnya juga lumayan bagus untuk Sekolah Tingkat Atas.
Helgates High School, namanya. Hari ini, hari pertama Wennise masuk ke sekolah itu. Namun, Ia telat sedikit karena telat bangun. Ia langsung bergegas bersiap-siap menuju sekolah.
"Duh, masa baru awal masuk udah telat," gumam Wennise. Ia berlari di sepanjang lorong, menuju ke ruang guru.
"Awh!" lirih Wennise. Ia terjatuh karena tidak sengaja bertabrakan dengan seseorang di lorong, tenaganya kuat sampai membuat Wennise terjatuh. Sebenarnya tenaganya biasa saja, namun Wennise sedang lemas karena belum sarapan pagi ini.
"Aduh! Punya mata ga si anjing?!" pekik Wennise. Ia membuka matanya, ternyata orang itu sudah pergi berlawanan arah dengannya.
"Cowo ternyata, pantes," gumam Wennise. Ia kembali menuju ke ruang guru untuk menanyai kelasnya yang mana.
✦.˚ ࣪.⌁ ◜◞ さ˖ ࣪
"Ini mana coba kelas 12 Wolfereis,"
"Nah ini nih, akhirnya nemu juga," gumam Wennise. Ia pun mengetok pintu kelas itu. Namun tidak ada yang merespon, ia langsung membuka pintu itu dan kosong. Ia bingung, harusnya jam 06.47 sudah masuk ke dalam kelas. Ia melihat jam di tangannya, dan ternyata masih jam 06.04. Padahal tadi di rumahnya sudah jam 06.47, dan Ia baru ingat jam di rumahnya rusak.
Wennise pun yang masih membawa tas, menuju ke loker depan kelas untuk menaruh tas nya, Ia tadi di beri guru kunci loker jadi bisa menaruh tas disitu.
Dia pun duduk di depan kelas, menunggu kedua temannya itu."EYY MY BABEE!" teriak siswi 1 memanggil Wennise. Wennise kaget sedikit sih, untung itu lorong masih sepi.
"Apa coba." balas Wennise.
"Dia kenapa si, Liz?" tanya Wennise ke Lizzabeth, siswi yang disamping siswi 1.
"Biasa, bukan Lucine namanya kalo kaga stress." jawab Liz. Siswi samping Liz pun menatap Liz sinis.
"Anjing." ucap Lucine. Wennise pun memulai pembicaraan.
"Lu pada tau ga si, gue tadi di tabrak sama cowo anjing."
"Awokawok sabar " sahut Liz.
"Mana dia tadi langsung kabur, kaga minta maaf," cibir Wennise.
"Samperin ajalah Wen, tonjok mukanya, piew piew!" sahut Lucine.
"Muka nya aja gue kaga tau, gimana mau samperin."
"Btw tau kaga si, anak kelas sebelah tu ganteng amat," celetuk Liz.
"Mana gue tau coy, baru masuk sekolah hari ini bujet," sahut Wennise.
"Halah si Justino kan? Muka tampang om om gitu," ejek Lucine. Liz pun tak terima lah pujaan hatinya dibilang begitu.
"Mata lu kali katarak, orang kayak mas mas jawa gitu. Aduh idaman gue banget deh."
"Gantengan juga Javeeron," sela Lucine. Wennise pun hanya diam, ia tidak mengerti apa-apa please lah.
krriingg ! krriingg ! waktu pelajaran akan dimulai dalam 5 menit. 3x
"Lah, dah mau masuk aja," ucap Lucine
"Masuk kelas dulu ajalah." ajak Wennise.
✦.˚ ࣪.⌁ ◜◞ さ˖ ࣪
Wennise hanya bisa diam melihat 2 sahabatnya itu pacaran di sampingnya, padahal kantin itu tempat makan. Ia memakan nasi goreng yang ada di hadapannya itu, tidak peduli dengan kedua temannya itu.
"Pacaran mulu, putus nangis lu bedua." gumam Wennise. Ia masih lanjut memakan nasi goreng itu.
srekk
Wennise berdiri dari mejanya, dan hendak pergi. Ia tak lupa berpamitan ke kedua sahabatnya yang gila itu.
"Liz, Cine, gue pergi duluan, dah selesai makan," ucap Wennise. Kedua sahabatnya itu tak merespon Wennise.
"Anjing."
Wennise pun ingin pergi ke kamar mandi. Saat di lorong banyak sekali orang, Wennise tidak suka ini. Tiba-tiba ada seseorang yang menarik tangannya ke tempat yang agak sepi.
Wennise hendak berteriak, namun..
"Stt .. ini anting punya lu kan?" ucap lelaki itu. Ia menunjukan anting yang ada di tangannya.
"Lah iya kok ada di lu?" jawab Wennise. Ia tidak sempat lihat muka lelaki itu.
"Tadi pagi lu ga sengaja tabrakan sama gua, terus anting lu jatuh."
"Oh." sahut Wennise. Ia langsung mengambil anting itu dari tangan lelaki itu, dan pergi.
"Sorry ya tadi pagi langsung kabur! gua tadi pagi buru-buru!" Teriak lelaki itu.
Wennise pun menoleh ke belakang."Anjing? ganteng bat." batin Wennise. Ia sepertinya menyukai lelaki itu di pandangan pertama.
Lelaki itu melambaikan tangannya ke Wennise. Wennise berpura-pura tidak peduli.
Aduh isi pikiran Wennise sekarang tidak karuan. Please lah, Ia ingin menyukai lelaki itu dengan biasa saja, kenapa jiwa stalkernya keluar?
‹ TBC ›
ーׁ ★ ᝬ な ๋MAAF KALO JELEEKK YAA, BARU PERTAMA KALI BIKIN CERITA WP SOALNYAA 😭😭
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Stalker ; Travicky
Romance"I'll make u mine completely, Herbert." "Me?" - ! warn ! ⓘ mature content. bullying. blood. violence. harsh word. non baku. 15+. #Travicky #Wonruto . #Haruto #Wonyoung