Hei..
Apa kabar? aku ingat masa ketika masih bersamamu, melepasmu adalah keputusan paling baik menurutku kala itu, aku takkan bohong waktu itu pernah sebahagia itu, aku masih ingat dulu kamu selalu meluangkan waktu untuk bertemu denganku, bahkan dalam seminggu 2 kali kita jalan, walau jarak rumahmu dan rumahku tidak dekat. Ketika pulang, kamu adalah tempat keluh kesahku, betapa indahnya jalanan yang dulu pernah kite lewati.
Indah ya? tapi sayangnya dua bulan ini kamu berubah, bahkan hampir 3 kali kita gagal jalan karna kamu selalu sibuk, sayangnya aku terbiasa menunggu kabarmu tiap hari, terbiasa nelfon tiap malam, aneh rasanya malam itu hanya pesan yang kamu kirimkan bahkan ketika aku bilang ingin cerita, tapi kamu malah nanya aku pengen ceritanya apa bukannya menekan tanda telephone di whatsapp-mu. kadang aku bingung dengan realita membuatku merasa tak percaya diri.
apa kamu bosan? apa kamu sudah berkurang cintanya? entah berapa kali aku kecewa, tapi aku tetap bertahankan? kata maaf dan kamu merasa bersalah sudaah ribuan kali kudengar ketika kamu berbohong. Dulu aku selalu bicara dalam hati, aku akan bertahan sampe capek, sayangnya sekarang aku sudah capek, hubungan kita sudah sampai di klimaks-nya, dijalanin lagi hatiku nggak akan sanggup karena terbuat dari daging, bukan batu.
Capek ya LDR? sekarang aku lagi difase mengikhlaskan kamu, jujur aku rindu saat sama kamu, aneh rasanya sekarang tidak ada notif dari kamu, dulu aku merasa kamu orang yang paling memahamiku, kamu adalah orang baik yang pernah kukenal tapi aku akan bawa diri ini kedalam kesadaran yang aku punya tentang realita. Kata manis takkan cukup untuk kembali lagi. Melihat tindakanmu dan mengingatnya terus membuat aku lega untuk bisa terus menerima kenyataan.
sekarang kita sudah difase berbeda ya? jujur bersama denganmu dulu adalah hal pertama bagiku karena pernah sesayang itu sama orang, tapi juga belum pernah sesakit ini. Mari bertemu lagi dimasa depan, tapi bukan dengan aku yang sama, dengan kita yang sudah sama-sama mengihlaskan.
Dewasa nanti semoga kita dipertemukan dengan cinta masing-masing yang lebih baik lagi. Garis Takdir yang telah ditentukan oleh Allah. Bersama denganmu dulu adalah pengalaman indah dalam hidup aku, sekaligus pembelajaran terbaik dari Allah tentang hati yang jika berlebihan mencintai seseorang, ia akan berbalik dengan kecewa dan semakin perih, ini teguran terbaikNya.
Dari aku
Yang Takkan pernah kembali