Persimpangan Jalan

1 0 0
                                    

Jalan didepan bercabang, yang pertama jalan penuh duri disekelilingnya namun disana terdapat pemandangan yang sangat indah. Sementara itu jalan yang kedua mulus namun penuh kegelapan,entah apa yang menanti didalamnya tapi juga ujungnya sangat indah. jalan yang ketiga penuh guntur dan hujan lebat, penuh dengan pohon tumbang dan diujung jalan terdapat  pemandangan yang sama indahnya, Jalan mana yang harus aku tempuh, lantas aku berdiri dipersimpangan, kebingungan dan tak ada orang  disana walau hanya sekedar bertanya jalan. Lama aku berdiri dengan perasaan penuh kegundahan dan cemas dengan alur yang kulihat didepan.

Berdiam diri berbicara dengan diri sendiri dan sibuk berkecimpung dengan  pertengkaran pikiran. Sendiri adalah harga yang aku pertaruhkan untuk kesana agar beban terasa tidak terlalu berat dan tidak memberatkan orang lain. 

Sudah waktunya aku berkeluh kesah dan bertanya kepada sang pencipta tentang apa yang kuhadapi. Aku hanya jalan ditempat selama bertahun-tahun dipenuhi perasaan cemas dan bersembunyi dibalik berani. Kian kemari kulihat lintasan manusia lain yang telah mendapat keindahan itu, tapi aku tidak tahu jalan seperti apa yang mereka lalui, apakah jalan yang lebih mulus ataukah jalan yang lebih perih dari jalan yang kulihat.

Terkadang aku sangat takut dan terkadang aku sangat percaya diri, apakah aku sudah menjadi diri sendiri? atau aku banyak terpengaruh oleh orang lain?. Aku kebingungan.

Namun satu hal yang kupegang dan merupakan pesan dari ayahku, dulu aku disuruh masuk MTsN dan MAN yang pelajarannya banyak sekali, jam pulang yang lama dari sekolah biasanya. Dulu aku kesal dan rasanya ingin pindah sekolah. Betapa setiap harinya aku mengeluh dan terkadang tidak sungguh-sungguh dalam belajar, hanya sekedar syarat untuk naik kelas yang ku lakukan. Ketika di MAN semuanya berubah, hidupku yang penuh orang asing berubah menjadi indah, disana aku berjumpa orang-orang baik,  aku punya pertemanan yang indah, walau ya nilaiku hanya pas-pas-an. Tapi pelajaran yang aku dengar dan aku lihat dulu membantuku dalam menerangi jalan, membuatku paham betapa setiap langkah yang kulalui adalah takdir dan kehendak-Nya.

Ada garis takdir yang kulalui dan sudah ada sebelum aku dilahirkan, namun aku bukan hanya orang penerima takdir, aku ingin mengubah hidupku. Aku ingin menjalani hidup yang benar namun aku tidak ingin bergantung dengan orang lain. Aku ingin berdiri di kakiku sendiri sebab selama ini banyak kudengar kata-kata yang menyakitkan, tapi bukan itu penyebabku ingin sukses. Tapi Membahagiakan orang-orang menyayangi dan mendukungku selama ini. Menjadi tempat terakhir untuk orang-orang meminta bantuanku karena izin Allah S.W.T

Aku ingin menjadi orang yang bermanfaat bagi orang lain. Kehadiranku bermakna dan menimbulkan kebaikan juga untuk orang lain.

kemana arahku?Where stories live. Discover now