Pertama kali

86 11 1
                                    

                      *Warning typo

                                🔞

°
°
°
°

    Bima pulang lebih cepat dari biasanya, dengan tubuh dan pikiran yang lelah pria Sunda keturunan tionghoa itu butuh asupan untuk mengembalikan energi nya, baru saja menginjak lantai kamar terlihat Natha dengan bathrobe yang sengaja dirinya naikan tinggi hingga terlihat paha atas yang hampir mengekspos bagian dalam, mile yang melihat itu cukup tersenyum senang lumayan rezeki pikirannya.

"Dek geulis udah mau bobok ya?" Tanya bima basa basi, karena sejujurnya ia masih ingin berbincang dan memandang lama pujaan hati nya ini, cukup dengan Natha rasa penat ditubuh hilang begitu saja.

"Belum, Natha mau kasih hadiah dulu sama aa karena udah jadi suami yang baik" ujar Natha yang langsung mendapatkan tatapan bingung dari bima, hadiah?

Dengan santai pria cantik itu menarik bima untuk duduk diatas kasur lalu naik keatas pangkuan nya sambil mengusap lembut dada bidang sang suami, bima yang melihat tingkah Natha seperti ini bersorak ria kapan lagi dirinya bisa dapat perilaku binal Natha secara cuma-cuma.

"Hadiah nya tubuh Natha, aa mau kan?"

Dengan anggukan cepat bima menjawab pertanyaan Natha, lagian suami mana yang menolak jika ditawar hal seperti ini.

"aa mandi dulu, kamu tunggu bentar ya" ujar bima menurunkan Natha dari pangkuan nya lalu buru-buru ke kamar mandi.

Tidak sampai 15 menit, bima keluar dengan handuk melilit di pinggang dan tubuh bagian atas tidak tertutup, Natha yang tengah membaca buku teralihkan sesaat membuat dirinya seketika ragu karena membayangkan seberapa perkasa milik sang suami nanti.

"Aa udah siap dek geulis, mau mulai sekarang?" Tanya bima yang membuat Natha merinding, inilah saat nya melepas keperawanan yang sudah dirinya jaga selama bertahun-tahun.

Tanpa menjawab Natha menatap mile gugup, pria dominan itu mulai naik ke atas kasur dan siap mengunci mangsa dalam Kungkungan nya, perlahan tapi pasti bibir ranum dua insan itu mulai bertemu dengan bima meraup lembut di iringi Natha yang sudah memasrahkan diri.

"Manis pisan" lirih nya lalu meraup lebih bibir tebal Natha tidak lupa kuluman liar sehingga tercipta lenguhan lenguhan indah dari si cantik

"Eunghh..."

Tangan sang dominan perlahan masuk kedalam bathrobe meraba tubuh Natha hingga membuat si empu terkejut, tangan yang awal hanya mengusap lembut pinggang Natha kini beralih ke bagian paha, ciuman dari bima juga semakin liar pria dominan itu turun ke leher Natha meninggalkan banyak tanda di sana tak lupa disingkap nya bathrobe Natha memperlihatkan dua puting yang siap di hisap, tanpa aba-aba puting Natha kini masuk kedalam raupan ganas bima mulai dari hisapan kecil sampai gigitan geli hingga Natha mati-matian menahan desahannya agar tidak terlalu keras.

"AA...aahh....Jang..an...digigit.." lenguhan Natha sambil meremas kuat rambut suami nya.

"Ga bisa dek, aa udah gemes engga tahan pengen nenen terus" lalu setelah nya puting Natha dihisap semakin kuat hingga si pemilik hanya bisa pasrah disana.

Puas dengan puting Natha, bima turun kebawah mengecup perut Natha sampai dimana dirinya berhadapan dengan batang kemaluan pujaan hati, Natha yang sudah di cucur keringat menatap lesu sang suami, dengan gigi nya sang dominan menarik tali bathrobe Natha yang belum terbuka sepenuhnya dan baru lah tubuh indah bak gitar Spanyol dek geulis pujaan hatinya terlihat, mata bima tidak lepas seinci pun untuk menangkap baik-baik rupa dari tubuh Natha, seger pisan batin bima.

Tangan yang bisa membantu pasien diruang operasi kini digunakan untuk mengocok lembut penis milik Natha tidak lupa dirinya juga ikut membungkuk mensejajarkan wajah agar bisa menyentuh alat vital Natha, hisapan diantara biji zakar lalu pindah ke dalam lubang tempat perkasa bersarang nanti tidak luput dari bibir dan lidah bima.

"Aahh...ahh...a' pelan-pelan...heumm" Natha yang sudah kepayang enak hanya bisa mendesah dan merapat kan paha nya menghimpit bima di bawah sana, sungguh service bima kali ini membuat Natha tidak bisa menolak.

Cukup dengan bibir dan lidah nya bima membawa perlahan penis ukuran double itu berposisi rapi agar pas dengan lubang dek geulis nya.

"Aa masukin ya sayang" ujar bima lembut lalu mencuri ciuman dari bibir Natha, meskipun terasa amat sakit Natha tidak bisa banyak mengeluh karena bibir nya yang dibungkam belum lagi dorongan perlahan dari bima memaksa masuk hingga setelah nya baru penis milik sang suami tertanam penuh. Cukup lama bima menunggu Natha terbiasa dengan batang kemaluan nya di dalam dan baru mulai merasakan pujaan hati bergerak gelisah.

"A' gerakin aja" pinta Natha lirih.

Dan setelahnya dorong demi dorongan masuk mengalun kan suara hentakan khas percintaan, bima yang mengeram nikmat sedang Natha teurs mendesah dibawah nya sungguh pemandangan yang indah, tidak menyangka rasa penat berkerja akan diganti dengan bercinta bersama pujaan hati.

"Sayang bentar lagi aa keluar" tegas bima yang masih tetap menghantam kuat lubang Natha.

"aahhh...aaah...di..dalem...ajaa..aa.." Natha yang sudah dibawa nikmat membiarkan sang suami keluar didalam nya.

Sampai di hentak kan terakhir bima keluar membanjiri rahim Natha dengan sperma nya, "tinggal tunggu dedek bayi nya jadi" ujar bima lalu mencium kening Natha lama.

"Terimakasih sayang"

Malam itu Natha tidur pulas melupakan tubuhnya yang sudah penuh dengan keringat dan sperma, untung nya menikah dengan suami tulen seperti bima jadi hal seperti itu terurus dengan baik.

.
.
.
.
.
.

  Hal pertama yang dilihat Natha adalah dada telanjang sang suami, teringat sebesar apa batang kemaluan bima membuat Natha bersemu malu, "fak lah kata gue, itu titid gede banget bjir mana sakit waktu masuk untung enak pas digenjot"

"Geulis udah bangun?" Suara paruh bima langsung membuyar kan lamunan Natha, dengan anggukan pelan Natha menjawab dirinya masih belum berani mengangkat kepala untuk sekedar melihat keadaan bima.

"Mau sarapan apa? aa masakin"

"Nasi goreng aja" jawab nya pelan.

"Kalo gitu tunggu bentar aa masak dulu"

Bima segera bangkit tanpa memperdulikan tubuh nya menjadi tontonan Natha, dengan penis yang menggantung bima segera mengenakan celana panjang lalu turun kebawah memasak sarapan untuk si dek geulis nya.

"Kira-kira gue sepong masuk semua engga ya?" Pikir liar Natha yang entah kenapa semakin binal, mungkin dirinya harus mencari baju dinas agar permainan bersama sang suami semakin khidmat, rugi juga jika hanya masuk di dalam kan Natha juga pengen muncrat diwajah mana banyak banget lagi kalo keluar.

"Geulis" panggil bima sambil membawa masuk hasil masakan nya, "aa suapi kamu senderan aja di kasur".

Dikarenakan bagian bawah Natha masih terasa nyeri jadi nya pria cantik itu hanya bisa menghabiskan waktu di kamar sambil ditemani suami yang sibuk menyelesaikan beberapa pekerjaan, hingga dimana bima sudah selesai dengan pekerjaan dirinya mendapati pujaan hati tertidur duduk bersandar sambil memegang buku yang dibaca tadi, dengan hati-hati pria dominan itu memindahkan posisi tubuh Natha dan meninggalkan ciuman singkat di kening.


















________________________

Hehe, masih belajar nih nulis agenda Hem Hem nya, moga kalian suka ya
Don't forget vote dan review kalian

Lope u all ❤️❤️

Tentang Rindu Yang Melangit (Mileapo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang