•11•

561 50 17
                                    

" SAHUR!!SAHURR!! SAHUR!! "

Pukul setengah tiga pagi, kamu masih berada di dalam kamar mu dengan setengah sadar.

Dirimu mengintip kearah jendela kamar yang menghadap ke bawah, rumahmu tingkat dan kamarmu ada di lantai atas.

Di sana netra mu bisa melihat pemuda-pemuda yang membangunkan sahur.

Kamu bisa lihat, ada bachira, isagi, Rin, sae. Dan....kaiser?

Kalo ditanya, mereka sering banget ya main ke komplek ini daripada yang lain? Ya, Karna di daerah mu itu hanya ada dua komplek. Jadi, itulah penyebabnya mereka sering main.

Kamu membuka jendela kamar mu, dirimu belum cuci muka, rambutmu berantakan. Dan yang paling penting mukamu sangat kacau.

Bachira menengok ke arah jendela rumahmu " wihhh, (name) udah bangun!!! Wooy, liat woyy!!" Tunjuk bachira kearahmu yang menatapnya datar.

Kaiser secara reflek langsung ikut menengok begitu juga dengan yang lain, dirinya lompat lompat kegirangan " (namee)!!!, hallooo!!!" Ucapnya sambil masih melompat.

Kamu hanya menatapnya datar, dirimu menutup jendela. Dan mulai ke bawah ke arah depan.

Saat membuka pintu, mama mu lebih dulu mencegah " kamu mau kemana?" Tanyanya melihat mu yang mengenang kenop pintu.

" Keluar bentar mah" jawabmu dengan suara serak.

" Benerin dulu rambutmu, Berantakan itu "

Kamu sontak memegang rambutmu  "oh! " tersentak kaget,Dan merapikan nya secara asal.

Dirimu mulai kembali marahi kenop pintu, dan berjalan ke luar. Kamu melihat ke arah mereka " hellooww" ucap kaiser dengan cengiran.

Kamu hanya menatapnya datar, dan berjalan ke arah mereka. Saat sampai di depan bachira dirimu menguap.

Sontak bachira menutup mulutmu menggunakan tangannya.

Dan kaiser—dia mendelik tidak terima " woy?!! Apaan, curi start!!" Dirinya maju mendekatimu berusaha untuk mengambil tangan bachira.

Namun, usahanya sia sia. Karna kamu sudah selesai menguap, kaiser hanya terdiam melihat itu sedangkan bachira tersenyum jahil sok polos.

" Kalian gak sahur?" Tanyamu dengan suara serak.

" Kita mau bangunin orang dulu, abistu baru sahur. Kamu udah sahur??!" Tanya bachira dengan senyuman.

Kepala mu menggeleng " belum, orang baru bangun " ucapmu.

" Ohh, yaudah cepet sana!!" Ujar bachira seraya mendorong lembut dirimu agar masuk ke dalam rumah.

Namun kaiser lebih dulu memegang mu " jangan dul—"

Ucapan kaiser terpotong " (name), ayo sahur. Ngapain si kamu di luar?!! " Teriak mama mu dari ambang pintu.

Dirimu menoleh " iyaa mah, sebentar."

" Aku ke dalem dulu, kalian lanjut keliling aja. Dahhh!!" Ucapmu sambil berlari meninggalkan mereka.

Kaiser menatapmu cemberut, dirinya masih menatap punggung mu sampai itu menghilang.

Isagi bersuara " udah lah, yok kita lanjut" ucapnya sambil berjalan.

" Tiba tiba gua jadi gak mood bangunin sahur.." kaiser menundukkan kepalanya.

Isagi sontak menarik buntut rambut kaiser " udahh Lo, jangan alesan segala. Kayak besok gak bisa ketemu (name) lagi aja" geram isagi.

Sebab tarikan yang begitu kencang, sontak kaiser meringis " adaw, sakit anjing!!" Ucapnya yang di geret isagi.

𝙲𝚘𝚐𝚒𝚕 - 𝙼𝚒𝚌𝚑𝚊𝚎𝚕 𝙺𝚊𝚒𝚜𝚎𝚛Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang