10.

26.7K 2.1K 125
                                    

Tinggalin jejak ya. Vote dan komen

Follow akun ku dong beb

Enjoy~

Sudah lebih dari sebulan setelah kejadian di kolam renang saat itu, Julian kira hubungannya dengan Liam akan jadi lebih baik dari sebelumnya. Tapi ternyata nihil, nggak ada perubahan sama sekali.

Liam tetap bersikap kayak sebelumnya.

Dimana jika mereka berpapasan, maka Liam akan mengalihkan pandangannya kearah lain. Seolah kejadian waktu itu gak pernah ada.

Asing lagi.

Saat ini Julian bersama kedua temannya duduk di pinggir lapangan sembari menatap orang orang bermain sepak bola.

Sekarang hari Kamis, biasanya setiap hari Kamis sekolah mereka akan mengadakan senam yang wajib diikuti oleh para murid. Dari kelas 10 sampai kelas 12. Setelah senam mereka di bebaskan untuk beristirahat selama 2 jam sebelum masuk jam pelajaran.

Kebanyakan dari mereka memilih bermain sepak bola, bola basket, voli atau olahraga lainnya untuk mengisi waktu luang. Beberapa orang juga milih buat ke kantin.

Tatapan Julian tertuju pada Liam yang sedang bermain bola basket bersama kedua temannya, cowok itu terlihat serius saat mendribble dan melempar bola tersebut kearah Ivan.

"Pan, tangkap Pan!"

"Yo!"

Sekarang bola itu diambil alih oleh Ivan, dengan lihainya Ivan mendribble bola menuju ring lawan. 

Tapi entah kenapa perasaan Ijul tatapan Ivan tertuju pada mereka. Melihat senyuman penuh arti dari bibir Ivan udah ketebak isi pikiran cowok itu.

Dan bener aja, gak lama kemudian bola itu melayang kearah mereka— lebih tepatnya kearah Alex, lalu bola itu menghantam tepat di kening Alex yang lagi galau karna sifat doinya berubah akhir akhir ini.

"ANJING"

Alex mengerjabkan kedua matanya beberapa kali karna sumpah demi apapun kepalanya pusing banget.

Berasa ada ribuan bintang yang ngelilingin kepala dia.

"Minta bolanya"

Kedua netra Alex terbuka lalu mendongak dan menemukan Ivan berdiri di depannya dengan wajah watados, seketika amarahnya memuncak.

"Lu lagi?!"

"Mau bolanya"

Padahal bolanya di bawah.

Gak Alex pegang.

Emang dasarnya Ivan lagi nyari gara gara.

Alex kemudian meraih bola itu lalu bangkit dari duduknya.

Dia berdiri di depan Ivan dengan tatapan tajam. Kalau aja lewat tatapan bisa bunuh orang, mungkin sekarang Ivan cuman tinggal nama.

"Tanding sama gue" ucapnya menantang.

Ivan menaikkan sebelah alisnya, "Apa untungnya buat gue?"

"Kalau lu kalah, lu harus turutin semua perintah gue. Dan sebaliknya, kalau gue yang kalah, itu terserah lu mau apa"

Ivan mengulum bibir bawahnya sembari berpikir, kalau dia menang dia juga bisa nyuruh musuhnya ini buat nurutin semua perintah dia. Lalu Ivan melirik kearah teman temannya yang malah menyilangkan kedua tangan membuat seperti huruf 'X' seolah ngasih tau dia buat nolak tantangan Alex.

"Oke" balasnya.

Bian ikut berdiri kemudian membisikkan sesuatu ke Alex yang ada disampingnya.

"Lu gak takut dia main curang apa?" bisiknya pada Alex.

Katanya Musuh [BxB]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang