Awal kisah dimulai

9 2 0
                                    

          -seperti di bunuh berkali-kali,namun tak kunjung mati-


      "KAMU MANA PAHAM, SUSAH-SUSAH MAMAH SEKOLAHIN KAMU,MAMA BELIKAN KAMU SKINCARE DAN MAKE UP BIAR NGGA BIKIN MAMA MALU! MALU SAYA PUNYA ANAK KAMU!BISA NGGA RAWAT DIRI SEPERTI KAKAKMU?!."bentak mamanya saat menyadari beberapa jerawat muncul di wajah rembulan

 
     "maaf mah....."cicit rembulan dengan tangis yang jatuh membasahi wajah manisnya

           selalu seperti itu, setiap hari,rembulan hanya akan mendapat bentakan dan omelan dari orang-orang di sekitarnya,rembulan faham dia tidak sesempurna kakaknya,namun tidak bisakah mereka memberi ruang untuk rembulan?rembulan juga manusia,tentu saja punya hati yang sangat rapuh

         "Akhh!mau dibawa kemana wajah mama?nanti malam ada acara bersama orang kantor,mama tidak peduli ya,dandani saja wajah kamu yang buruk itu!dasar anak tak tahu di untung!"setelah mengatakan kata-kata menyakitkan,ia langsung menyambar kunci mobil dan tas nya,kemudian meninggal dapur dengan piring yang berserakan itu

       kaki rembulan merosot karena terlalu banyak beban dan makian yang ia terima dari mulut-mulut orang sempurna di dunia ini
       jika bisa meminta,rembulan lebih baik mati daripada hidup di dunia yang tidak pernah adil padanya

      "Ting....Ting......Ting"suara bel dibunyikan sebanyak tiga kali

       "Bulan!ini aku,varez!."teriak varez sembari mengetuk pintu setelah merapikan rambutnya,sudah sangat siap untuk melamar pekerjaan di perusahaan besar

    Alangkah terkejutnya varez melihat perempuan yang ia yakini adalah bunda dari rembulan melangkah keluar gerbang dengan wajah yang super masam dan merah seperti menahan amarah.
Ia hanya tersenyum dengan ramah yang tentu tidak direspon oleh ibunda rembulan, mungkin banyak pikiran?ntah lah, varez tidak mau ikut campur

     Brakkk....

     "Varez?ngapain kesini pagi pagi?."heran bulan,padahal ia tidak menyuruh varez datang kesini atau bahkan memberi pesan pada vares saja tidak

   
         "Ngga boleh ya?."tanya varez bertanya balik dengan bibir yang sengaja ia manyunkan,sangat menggemaskan

      "Ngga gitu varez!maksud aku,ada apa kamu kesini? bukannya nanti di sekolah kita bisa ketemu?."heran rembulan sekali lagi

        "Berangkat yuk,udah jam tujuh lewat empat puluh lima menit nih,lima menit lagi bel masuk"santai varez sambil melirik jam tangannya

        "HAH?GILA!"kaget rembulan,dann......

        "CEPET VAREZ!INI KITA UDAH TELAT!."ucap bulan mencengkram jaket varez dengan erat, penyebabnya ya tentu karena varez membawa motor seperti orang kesetanan

      Siapa yang tidak kesetanan jika terlambat sekolah? apalagi untuk murid disiplin dan berpendidikan seperti varez,bahkan ini adalah kali pertama ia berangkat terlambat

          "Sabar ya rembulan,ini udah ngebut kok."varez menginjak gas hingga batas maksimal,bahkan ia dengan berani dan tanpa takut menyalip beberapa kendaraan roda dua dan roda empat,yang tak lupa dengan tundukkan kepalanya sebagai permintaan maaf karena ia berkendara dengan ugal ugalan

        

       "Kalian ini loh ya! sekarang sudah jam berapa?sudah jam tujuh lewat sepuluh menit,kalian malah asik pacaran sampai terlambat sekolah!."ucap pak satpam yang sudah menjadi seperti teman oleh varez:mas agus

        "Saya minta maaf mas,saja janji ini yang pertama dan terakhir!."varez menundukkan kepala sebagai permintaan maaf dan menyatukan tangannya di depan dada

PHILOCALIST Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang