hari yang sibuk

2 1 2
                                    

Dengan berat hati Kania memutuskan untuk kembali kerumah.

"Ko sebentar banget mainnya?" Ucap Rania saat Kania berpamitan pulang.

"Ekh ia bu,cuma mau bikin kado aja. Kalo gitu Kania pulang dulu ya,assalamualaikum?"

Sesampainya dirumah,Kania menyimpan kado nya di dalam lemari agar Erline tidak mengetahui.

Setelah merasa kadonya tersimpan dengan aman,Kania pergi kebelakang untuk membantu apa yang bisa ia bantu.

"Ekh dari mana?" Ucap salah satu kakak dari ayah Kania.

"Engga ko." Dengan senyuman malunya.

"Oh ya,Willi datang ya,pagi tadi uwa liat dia baru datang sambil bawa tas."

"Hehe ia wa,kebetulan libur juga dua hari."

"Daripada gada orang,nunggu lama,mending Willi aja sama Kania yang anter - anter beseknya?" Kini uwanya Kania berbicara pada Resti yang juga ikut mendengarkan percakapannya dengan Kania.

"Gausah. Nanti malah tambah lama,jadi kesempatan buat main." Jawab Resti dengan ketus. Uwa dan Kania hanya tersenyum mendengar jawaban dari Resti.

Malamnya,Kania mengajak Willi kerumahnya untuk begadang. Karena adat di daerah Kania sebelum acara hajat sudah pada begadang tujuh hari sebelum hari H.

Dengan malu - malu akhirnya Willi menyetujui permintaan Kania.

Malam yang begitu ramai seperti hari biasanya,tapi malam ini lebih ramai karena besok adalah hari puncaknya.

Sekitar jam sepuluh malam Kania baru selesai mengukir henna marun di kedua tangan Erline.

Dengan sifatnya yang kreatif, Kania bisa menghiasi tangan Erline dengan cantik oleh ukiran hennanya.

Setelah selesai,Kania meninggalkan Erline yang sudah terlelap sejak tadi. Ia menutup pintunya kemudian menyusul Willi yang sudah gabung dengan teman yang lain yang mau begadang juga.

"Sini aja di dalem gapapa?" Ajak Kania pada Willi. Willi hanya mengikuti saja sembari malu - malu kucing,bagaimana tidak,ini banyak keluarga besar Kania yang hadir.

Sekitar pukul satu malam,Willi memutuskan untuk pulang,ia sudah tidak kuat lagi menahan kantuknya.

Malam yang indah,Willi,Kania beserta adik dan teman yang lain bermain gapleh dan Kania selalu kalah hingga wajahnya penuh dengan coretan bedak.

"Tidurin sana,kakak pulang dulu ya?" Pamit Willi pada Kania.

Dengan mata yang berat,Kania pergi ke kamarnya yang di susul oleh Laras.

"Tidur dimana ini,banyak barang!" Gerutu Laras melihat sekeliling kamarnya penuh dengan barang.

"Disini aja. Kita rapihin dulu." Dengan lelah,letih,lunglai Kania dan Laras merapihkan kamarnya tetapi tak kunjung rapih karena terlalu banyak barang untuk acara besok.

"Seadanya aja,yang penting bisa tidur." Ucap Kania membuat Laras memanyunkan bibirnya.

***

Pagi yang indah,udaranya begitu dingin belum ada sinar matahari menghangatkan bumi ini,seperti akan turun hujan,semoga saja tidak.

Erline beserta keluarga besar sudah rapih oleh riasan di wajah beserta tubuhnya.

Erline yang begitu cantik dengan kebaya putih melekat di tubuhnya. Siger Sunda yang begitu elegan terpasang di kepalanya,serta henna marun yang cantik cocok sekali di padukan dengan kebaya putih ini.

"Masya allah kak Erline cantik banget?" Ucap Kania pertama kali melihat Erline di dalam kamar.

"Akh yang bener,kakak cantik?" Ucap Erline yang terus memandangi wajahnya di pantulan cermin. Kania tersenyum melihat sang kakak akan menikah hari ini.

"Semoga aku juga bisa memakai kebaya putih dan siger Sunda ini saat menikah nanti dengan kak Willi. Aminnn." Batinnya.


Jangan lupa vote dan komen ya....

Takdir milik Allah...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang