Chapter 19

76 11 2
                                    

"Kesalahan ya..."

Sakura memperhatikan pintu kelas menantikan sosok itu masuk kelas, ia ingin menanyakan hal ini. Mungkin saja benar jika ia telah melakukan sebuah kesalahan yang mungkin saja tak disadarinya, semoga saja bukan karena seorang gadis.

Sakura memandang punggung Hinata, ia yakin soal itu, Naruto tak mungkin menyukai Hinata yang memiliki kepribadian yang sama dengan istri Naruto di masa lalu, ia bahkan tak bisa membuat Naruto benar-benar mencintainya, apalagi Hinata.

Saat Naruto membuka pintu kelas gadis itu tersenyum dan langsung bangkit berdiri untuk menghampiri Naruto, sementara Naruto telah meletakkan tasnya di atas meja lalu melihat kearah Sasuke.

"Naruto, ada yang mau gue tanyakan-"

"Oh? Sasuke! Kau pagi-pagi sekali datangnya..."

Naruto berjalan kearah Sasuke seolah tak mendengar suara Sakura dari belakangnya, sebelum sampai di tempat Sasuke, Naruto melambai sembari tersenyum lebar.

"Naruto!!!"

Begitu saja, Sakura berteriak dengan keras bahkan suaranya sampai di koridor depan kelas mereka. Semuanya menatap kearah Sakura, sementara Naruto terkejut menatap Sakura tanpa menunjukkan ekspresi apapun.

Sakura mengepalkan tangannya. "Kenapa? Kenapa lu begitu?!"

"Apanya?" Naruto bertanya dengan bingung, namun suaranya terdengar malas.

"Gue mau bicara sialan! Setiap gue mau bicara lu terus menghindar!"

"Hah? Tidak perlu teriak-teriak, Sakura-"

Belum selesai Naruto berbicara, Sakura sudah berlari keluar dari kelasnya. Niatnya untuk mengetahui kesalahannya malah hilang begitu saja, ia benar-benar kesal dengan sikap Naruto yang seperti ini padanya.

"Lu kenapa, dobe?"

"Apa, teme?"

"Lu sama Sakura..."

"Apa?"

Sasuke menggelengkan kepalanya, ia juga tak terlalu memusingkan hal seperti ini. Ini bukan urusannya, mereka bisa menyelesaikan masalah mereka bersama, Sasuke tak mau tahu tentang hal seperti itu.

Sepulangnya dari sekolah, Sakura bertemu dengan Obito dan mereka pergi ke pantai seperti kemarin. Lagi-lagi Sakura membicarakan tentang Naruto, dengan nada kesal dan membuat Obito bingung akan merespon seperti apa.

"Bukannya sebaiknya kamu sabar dan lanjut bicara? Dia gak akan bicara kalau bukan kamu yang mendesak duluan."

"Tapi aku kesal..."

"Ya apa boleh buat, mau jalan-jalan ke mall sebentar?"

"Boleh..."

Obito dan Sakura pergi ke mall, mereka hanya berkeliling dan melihat-lihat anak-anak bermain di tempat permainan, melihat apa yang ada di mall tersebut lalu masuk ke bioskop.

Mereka menonton satu film horor, sebenarnya mereka tidak penakut, namun Sakura dengan sengaja lebih dekat dengan Obito berpura-pura jika dirinya takut dengan yang dilihatnya.

"Haha.. ternyata kamu penakut ya, padahal film yang tadi tidak terlalu seram."

Obito berujar setelah mereka berdua keluar dari bioskop, ia tertawa saat melihat wajah Sakura barusan, wajah yang menunjukkan perasaan takut. Sementara Sakura merenggut mendengar tawa Obito, pria itupun mengacak pelan surai merah muda Sakura.

"Jangan ngambek, Ra."

"Siapa juga yang ngambek."

"Kamu lah, siapa lagi."

Even If I Die 2 {Selesai✓}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang