VII

1K 82 0
                                    

*ada sedikit adegan ^⁠_⁠^


Jam 22.35

'mana dah Adel ga pulang pulang' batin Zee dengan sedikit khawatir

Zee yang merasa khawatir pun mengirim pesan ke hp Adel yang tentu saja tidak ada balasan

Zee mencoba mengecek lokasi Adel menemukan bahwa Adel sedang berada di bar

Setelah melihat itu,ia bergegas menuju bar tempat Adel berada

Sesampainya di bar,Zee masuk

Ia melihat Adel di meja bartender,mungkin sebentar lagi ia tepar

"Lah Zee tumben ke bar"

"Siapa lelaki yang menyakiti hatimu Zee"ujar seseorang yang tentu saja Zee kenal

"Lah Jes"ujar Zee

"Nape ni bar kan punya bapak gue"jawab Jessi

"Oh ya lupa"

"Gue kesini buat karna sakit hati"

"Gue mau jemput Adel"ujar Zee lalu berjalan santai menuju Adel sambil ditemani Jessi

"Ohh Adel,buset tumben amat tu anak minum banyak"ujar Jessi yang sedari tadi menemani adel

"Berapa botol?"tanya Zee

Jessi tidak berbicara,ia membentuk jarinya menjadi 3

'what the hell'batin Zee,ia sedikit terkejut dengan jumlah minum Adel

Ia memang pernah ke bar bersama Adel,tetapi Adel hanya meminum setengah botol saja karna ia hanya bisa meminum sedikit

"Zee gue kesana dulu yak,keknya ada yang nyewa kamar"

"Lo kalo mau nyewa juga bisa"ujar Jessi lalu mengedipkan matanya ke arah zee

Zee terkejut tetapi tidak heran

Ia lanjut berjalan ke arah Adel

Saat sampai dibelakang Adel,Zee menepuk pelan bahunya

"Eh Zee,mau minum?"tanya bartender itu

"1 gelas"ujar Zee lalu duduk disebelah Adel

"Kakk satu gel-~"ujar Adel yang terlihat seperti hampir tepar

"Gausah"potong Zee

Setelah Zee selesai meminum bir,ia membuka hp nya untuk menelpon Jessi

"Jess"

"Bisa nyewa kamar?"tanya Zee ditelpon

"Mau wleowleo lu,ama siapa anjir"balas Jessi

"Gila Lo,gue ga mungkin bawa Adel kerumah dengan keadaan begini"jawab Zee lagi

"Bilang aja kaliii"ujar Jessi

"Dah bentar Lo dibartender kan,tungguin"ujar Jessi lagi

Jessi langsung mematikan telpon

Zee mengelus pelan punggung Adel

"Lo siapa"tanya Adel yang sudah membalikan dirinya ke arah Zee

"Pacar Lo"jawab Zee

"Oh kazii"

"Alo kazii"ujar Adel dengan mata sayunya mendadah ke arah Zee

Menggemaskan,satu kata yang ada di benak Zee saat melihat Adel

"woyy Zee,ayok"ajak Jessi

Zee menggendong Adel lalu berjalan mengikuti Jessi

Saat sampai kamarnya,Jessi berbisik

"Ruangannya kedap suara kok"ujar Jessi lalu pergi meninggalkan Zee

Zee masuk ke kamarnya dan duduk diatas kasur

Saat duduk tentu saja Adel langsung berada di pangkuan zee

Adel mengalungkan tangannya ke leher Zee lalu Ia mendekatkan wajahnya ke wajah Zee

Ia mengecup singkat bibir Zee

Dengan perasaan terkejut Zee menjauhkan wajahnya dari adel

Sekali lagi Adel mendekatkan wajahnya dan mencium bibir Zee

Tapi ciuman kali ini sedikit lama

Adel mulai melumat bibir Zee

Zee yang awalnya hanya diam tanpa membalas lumatan Adel tapi lama kelamaan nafsu menguasai tubuhnya

Ia membalas lumatan Adel dengan lebih kasar dan mendominasi ciuman itu

Zee mengentikan ciumannya saat Adel menepuk keras bahunya,itu membuat Zee tersadar

'zee Lo ngapain'batin Zee,ia sendiri tak menyangka akan melakukan itu

Zee menindih tubuh Adel diatas kasur

"Jangan macem macem"ujar Zee

"Ayolah ka~"jawab Adel dengan nada yang menggoda

Zee mengigit dan menghisap leher Adel dan meninggalkan bekas kepemilikan nya disana

"Just a warning sign"ujar Zee lalu ia pergi ke balkon yang memang ada dikamar itu

Kesadaran Adel sudah mulai kembali,ia mencari pujaan hatinya itu dan menemukan nya dibalkon

Segeralah Adel berjalan dengan santai menuju balkon

"Kazi aku mau cerita boleh"ujar Adel saat berada didepan Zee

Zee menarik Adel ke pangkuannya dan memeluk erat pinggang Adel

Adel memeluk leher see dan menyembunyikan wajahnya diceruk leher Zee

"Cerita aja sepuasmu"jawab Zee

"Aku tadi dapet telpon dari mama,dia tiba tiba pulang"

"Tapi pulangnya buat ngurus surat cerai kazi"

"Aku disuruh ikut mama keluar kota~"ujar Adel,matanya sudah berkaca kaca siap untuk mengeluarkan cairan bening

Zee hanya bisa menenangkan Adel dengan cara mengelus punggungnya lembut

"Aku ga mau kazi,aku mau sama kamu~"lanjut Adel yang bahkan sudah mengeluarkan air mata nya

"Nanti aku omongin sama ayah"ujar Zee

"Jangan nangis dong,mending tidur"lanjutnya

Ia menggendong gadisnya menuju kasur dan merebahkan nya dengan pelan

"Ayo cuddle"ujar Zee lalu kembali memeluk Adel

Sebenarnya Zee sedari tadi menahan canggung yang ia miliki

Mengingat saat Adel menciumnya membuat pipinya merah,sayang Adel mungkin sudah tidak ingat adegan panas tadi

Mereka tidur dengan tenang sampai pagi datang

TBC

hola holaa back with aii

Gimana bab kali ini?

Aku ga tau sih bab ini yang terakhir di bulan ini atau masih ada satu bab lagi

By the way don't forget to Votee

-salam hangat aii

01Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang