Angin malam yang memenangkan, malam yang di penuhi bintang-bintang. Seorang gadis sedang duduk di balkon sambil memandang langit malam. Tatap datar dari wajahnya sangat terlihat banyak trauma.
Ia memutar sebuah musik, kini senandung merdu suaranya terdengar.
"Disaat kini ku mulai nyaman" Nyanyi gadis itu dengan suara merdu dan sedih.
"Dan teganya engkau berubah "
"Setiap perkataan mu"
"Ku slalu mendengarkan"
Suara lembut gadis itu membuat hatinya terguncang, air matanya jatuh. Segera ia menghapus air matanya.
"Apa yg sedang kau pikirkan? "
" Hmm.... Bukan apa-apa, oh iya semua udh siap? "Tanya gadis itu.
Mereka hanya mengangguk, tujuh remaja sedang berada di luar gerbang asrama sekolah. " Agak gila! Kita mau ke sekolah aja harus masuk ngendap - ngendap gini "ujar kevin judes.
" Gk usah banyak bacot lo, mending pulang aja sono sendiri " Ujar anggun tak kalah judes.
Mereka asik berdebat, sedangkan virna melihat sekitar dengan sesamak untuk memastikan semua aman, jarak dari asrma ke sekolah memang gk terlalu jauh tapi resikonya CCTV yg selalu ngawasin.
"Masih heran kenapa semua harus tinggal di asrama sih " Ujar kevin yg sudah mengalah berdebat dengan anggun.
" Mana kita tau lo tanya aja sono ama kepsek " Ujar anggun.
Mereka semua masuk ke dalam sekolah dengan hati-hati agar para penjahat sekolah gak sadar akan kehadiran mereka. Mereka berjalan ke arah perpustakaan karena untuk memastikan sesuatu.
"Gila perpustakaannya udh di renov aja " Ujar anggun heboh. Kevin segera membungkam mulut anggun agar gk menimbulkan kebisingan.
" Kita berpencar jangan sampe ada yg tertangkap ataupun ketauan " Ujar kai yg sedari tadi hanya diam mengamati.
" Perhatikan langkah kalian dan liat setiap sudut ruangan ini " Ujar geon yg kini sudah menuju ke meja untuk daftar pengunjung.
" Lau pinjam laptop lo " Ujar virna yg sedari tadi sibuk pada hpnya saja. Dan tak lupa headphone miliknya. Laura segera memberi laptop miliknya pada virna.
Tak perlu basa basik virna membuka sebuah situs web, dan segera ia mengetik semua hal dengan lihai dan cepat. Terlihat virna begitu handal melakukannya. "Apa yg kau lakukan " Tanya anggun pada virna.
" Bermain" Dengan situs situs web " Ujar virna tak kalah santai, anggun tampak bingung dengan penuturan kalimat virna. Bermain-main apa dia gila!!, batin anggun saat ini.
"Tenang anggun dia hanya sedang melihat apa ada yg bisa di cari " Perjelas kai pada anggun.
"Lo gk cukup baka mulu ee!! " Ujar kevin jengah melihat expresi bingung anggun.
"Cukup! Sekarang kita semua harus berpencar dan satu lagi di setiap sudah ada CCTV rahasia jadi hati-hati " Ujar virna segera menutup laptop nya.Kini mereka segera berpencar mencari kejanggalan pada ruangan perpustakaan, virna yg sedang menulusuri di lorong paling ujung.
Hm... Apa ini kok kayak familiar ama gw, batin virna melihat benda kecil yg berada di bawah rak buku.
Tau ah gw simpen aja dulu, batin virna kembali sebelum akhirnya ia kembali di titik pertama mereka berkumpul.
"Gimana " Tanya juan pada semuanya tapi mereka semua menggeleng karena memang tak ada hasil dan akhirnya semua memutuskan untuk kembali ke kamar masing-masing dan melanjutkan pembicaraan ini besok.
Virna kembali ke asramanya bersama anggun dan laura, dan kini semua sudah beristirahat virna masih terjaga sambil melihat langit-langit kamar. Sebenarnya kecurigaan gw benar apa kagak, batin virna frustasi.
Virna terus bermonolog sendiri hingga menyadari sesuatu, gk salah tadi itu lambang anggota kepolisian khusus tapi gk mungkin lah ayo positif thinking, batin virna berteriak.
Tapi bisa jadi karena waktu itu polisi lama juga datang nya, tapi..... Aaaaa sial lagi-lagi gw stress gara-gara ni masalah, batin virna sambil bangkit dari tidurnya dan langsung duduk. Virna mengambil beberapa tisu untuk membersihkan mimisan pada hidungnya.
Hal ini sudah biasa bagi virna setiap dia stress ditambah panic Attacknya kambuh ini akan terjadi. Virna hanya terlalu panik tapi dia juga terlalu memikirkan masalah yg sedang terjadi.
" Apa gw bilang aja ke yg lain soal ini tapi itu gk mungkin kan akhhh sial.. "Gumam virna frustasi.
Virna membuka laci nakas yg berada di sebelah tempat tidurnya. Ia mengambil sebuah obat lalu meminumnya. " Jika memang semuanya benar gw harus cepat selesaikan semuanya kalo gk bisa sial "Gumam virna setelah meminum obatnya tersebut dalam jumlah yg di bilang cukup banyak.
Tak terasa hari sudah pagi saja dan kini mereka bertujuh ada di ruang OSIS, virna saat ini sedang asik bersandar pada sofa sambil melamun.
" Vir tadi malam lo gk tidur? " Tanya geon yg berhasil membuayarkan lamunan virna. Virna mendongak melihat geon dengan tatapan tajam
"Apa maksud mu? " Tanya virna dengan tatapan tajam.
" Mata mu terlihat seperti mengantuk" Ujar geon santai.
KAMU SEDANG MEMBACA
MYSTERY OF MINE
Mystery / ThrillerBaca aja.. Gadis luguh dan polos itulah sebutan yg mereka berikan pada virna gadis yg menjadi saksi bisu kematian orang tersayangnya. Virna selalu berpikir walaupun dia di acuhkan keluarganya dia masih memiliki temannya sendiri. Sahabat itulah kata...