“good morning.” GADIS itu mengedipkan matanya beberapa kali sebelum mengalihkan pandangannya dan memilih mengambil segelas air putih lalu meneguknya hingga setengah habis. “pagi.”
kirana mendekat ke arah kolam renang dan duduk di kursi yang berada di sekitarnya sembari mengamati pergerakan sadewa.
“sini.” dia menggelengkan kepalanya. “gue ngga bisa berenang.”
“bukan ngga bisa tapi belum bisa.”
“bisa tenggelam.”
“i’ll be right heresweetheart.” kirana masih menolak, “trust me.”
“i can’t.”
“how did you know?” sadewa mengulurkan tangannya perlahan, “i won’t let anything happen to you.” gadis itu terdiam—he’s not wrong; kirana hanya terlalu takut tentang sesuatuyang pernah terjadi kepadanya beberapa tahun lalu.
“you’re done with your?” laki laki itu mengangkat alisnya. “huh?” kirana terdiam selama beberapa saat sebelum sadar dengan pertanyaan sadewa. “oh? udah.” gumamnya yang bisa didengar jelas oleh laki laki di hadapannya. “sekarang ngga ada alasan buat nolak kan?”
“what n—” sadewa berhasil menggenggam tangannya. “ready?”
pada akhirnya kirana harus memberanikan diri.
genggaman tangannya semakin erat saat sadewa membawanya menuju bagian yang lumayan dalam; cukup untuk membuat kakinya tidak lagi menyentuh dasar kolam. “open your eyes, ki.”
sadewa mulai berjalan mundur dan dengan begitu gadisnya bisa merasakan aliran air di sekitarnya.
“better?” ucap sadewa ketika genggaman kirana mulai melemah.
gadis itu menganggukkan kepalanya perlahan. “that’s my girl.”
🕊
; one week later
sadewa : “kirana.”
renjani : “hah salah orang bang.”
sadewa : “lagi sama lo kan?”
renjani : “hooh.”
renjani : “kenapa emangnya.”
sadewa : “pap.”
renjani :
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
