Di pagi hari yang cerah, salah satu putra dari keluarga Herhardt yaitu Mingyu melangkahkan kaki jenjangnya menelusuri taman istana sambil membawa sebuah senapan. Laki-laki berparas rupawan itu sepertinya ingin berlatih menembak, atau berburu? Entahlah.
Para pelayan yang tidak sengaja berpapasan dengan Mingyu langsung menbungkukan tubuhnya sedikit, untuk memberi hormat tapi Mingyu terlihat tidak menanggapinya, dia terus saja berjalan. Bukannya sombong, tapi mood Mingyu dipagi hari ini sedang tidak baik.
Berbeda-beda dari para saudaranya, Mingyu merupakan orang yang tertutup, dingin dan berekspresi datar. Puluhan wanita dari keluarga bangsawan sekitar ataupun bangsawan dari negri lain begitu memujanya. Bagaimana tidak? Mingyu begitu sempurna, wajanya begitu tampan, tubuh tinggi dan kekarnya membuat wanita mana saja ingin didekap dan satu lagi!...kulit eksotisnya membuat Mingyu semakin terlihat sexy.
Sesampainya di tempat yang ingin di kunjungi, Mingyu mulai bersiap untuk berlatih membidik sasaran. Dia berlatih di hutan istana, agar dia bebas membidik dan terbebas dari suatu hal yang tidak diinginkan, contohnya menembak seseorang.
Mingyu menembak bidikannya berkali-kali dan itu tidak pernah meleset, dia melakukannya dengan sempurna. Selain tampan, Mingyu juga pandai dalam berbagai bidang seperti, berkuda, menembak, memanah bahkan berpedan. Dia benar-benar definisi pria sempurna bagi para putri bangsawan.
"Tunggu sebentar lowli, kakimu terjerat tali..."
Sayup-sayup pendengaran Mingyu menangkap seseorang tengah berbicara. Kerdengarnya suara itu milik seorang perempuan dan dia sepertinya kenal dengan suara itu. Karena penasaran, Mingyu mengehentikan kegiatan menembaknya lalu berjalan kesekitar untuk mencari sumber suara.
Dan setelah Mingyu mencari-cari keberadaan orang yang berbicara sendiri tadi, dia berhasil menemukannya. Dia melihat seorang gadis sedang tersenyum, dipelukannya ada hewan yang terlihat seperti gumpalan kapas kecil, gadis itu mengelus nya dengan pelan.
Sebuah ide tiba-tiba muncul di pikiran Mingyu, membuatnya langsung bersmirk. Senapan flintlock yang dibawa ia arahkan pada gadis itu dan....
(Pake visual mamat aja lah ya)
Dor!
"AAA!"
Gadis itu sangat terkejut, seekor kucing yang ada di pelukannya terlepas begitu saja. Nafas gadis itu tercekat dan jantungnya seolah-olah berhenti berdetak untuk beberapa detik.
Mingyu terkekeh. Tembakan yang ia lepaskan tidak mengenai gadis itu sama sekali, Mingyu sengaja melesetkan tembakannya tepat pada pohon besar yang berada di belakang gadis itu berdiri.
Mendengar suara kekehan, gadis bernama Wonwoo Jeon itu menolehkan kepalanya. Dia ingin berteriak merah, tapi tidak jadi saat melihat siapa yang melakukan tembakan itu. Raut wajah Wonwoo terlihat memerah menahan kesal, tapi dia tidak bisa melupakannya karna orang itu adalah, Mingyu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Destiny [svtgs]
Historical FictionKisah ini berlatar pada abad 20an, mengisahkan tentang perjalanan cinta para keturunan keluarga bangsawan Herhardt. "Takdir menyatukan kita." Seventeen gs‼️ Don't copy my story‼️