0,3. -Weird.-

412 29 0
                                    

Malam yang sangat panjang bagi oliver karna kini punggung nya mulai terasa sangat sakit setelah cedric usai menghujami dirinya dengan benda yang panjang nan keras milik cedric.

"Hey dude, Njir lah napa lu jalan kek gitu?" Tanya percy saat melihat oliver dengan cara jalan nya yang sedikit berbeda dari biasanya.

Oliver tersenyum dengan sedikit panik. "Ini.. duh, punggung gue sakit banget." Ujar oliver berbohong.

Percy terkekeh cukup keras.
"Lo kenapa make dasi Hufflepuff anjir haha!" Kata Percy karena memang oliver sangat ceroboh sampai sampai dasi cedric ia pakai.

"Duh ketuker sama cedric!" Oliver berlari namun sedikit pelan karna mau bagaimana pun punggung nya masih sakit.

"Cedric?.." gumam percy.

.

.

.

"Diggory dasi lo sama gue ketu—"

Oliver terdiam kaku, tak mampu melanjut kan kata-katanya sebab Teman teman cedric sedang berkumpul diruangan Hufflepuff, pansy, blaise, draco dan Theo.

"Ekhm.. Kita duluan ya ced, kayanya lo butuh ruang nih." Kata pansy seakan menggoda cedric.

Theo tertawa merasakan geli dalam dadanya. "Iya kita duluan ya ced." Ujar theo lalu mereka melenggang pergi.

"Ada urusan apa?" Tanya cedric lalu ia menatap dasi oliver.

Oliver merasakan panas dipipinya.
"Dasi lo sama punya gue ketuker bego!" Ketus oliver pada cedric karena merasa bodoh memiliki fwb seperti cedric.

Cedric terkekeh karna gemas pada oliver. "Iya nih ambil punya lo." Cedric melempar dasi oliver kearah wajah oliver hingga seluruh wajah oliver memerah bak tomat segar.

"Kurang ajar lo!!" Teriak oliver membalas lemparan cedric dengan dasi cedric.

Cedric mengambil dasi yang ada diwajahnya dan memakai dasi itu dengan sedikit lambat karna memang ia kurang mengerti cara memakai dasi.

"Gue duluan ya," Kata cedric meninggalkan ruang rekreasi Hufflepuff.

.

.

.

Hari ini ada pertandingan quidditch, lagi-lagi dengan Griffindor melawan Hufflepuff.

"Males banget gue asli." Ujar harry merasa malas Atas pertandingan mereka.

Oliver menepuk nepuk pundak harry.
"Ayo semangat buat scors kita." Sahut oliver hanya dibalas anggukan lemas harry.

"Ayo harry semangat!!" Teriak draco dari atas menyemangati kekasih tampanya.

Harry tersenyum merasakan jantung nya berdetak lebih kencang.
"I will win for u!!" Balas harry.

"Bulol banget bangsat." Gumam oliver merutuki nasibnya yang jones.

Jomblo ngenes:)).

1 jam berlalu dan Griffindor meraih satu scors lebih banyak Dari Hufflepuff, itu semua juga karena oliver yang sedari tadi merasa sakit karna harus menahan bola agar tak masuk.

Harry mengejar golden snitch dan juga diikuti cedric dan dengan sigap harry menangkap snitch itu dan memenangkan pertandingan.

Harry menampakan bola snitch itu dihadapan para murid hogwarts menandakan jika Griffindor menang.

"Nice game Wood." Puji cedric merangkul oliver.

Oliver tersipu malu.
"You too ced— diggory." Balas Oliver.

Draco datang dan memeluk harry.
"You so cool!" Teriak draco melompat senang dipelukan kekasihnya.

Harry membalas pelukan draco.
"Tha—thank you." Harry tersipu malu karena perlakuan draco yang sedikit berubah dari biasanya.

"The hell, you guys start to dating?"
Tanya blaise terkekeh karna sikap draco yang lembut hanya pada harry.

Draco mendorong harry.
"No we are not!" Jelas draco dengan ketusnya, padahal dengan jelas tadi ia memeluk harry dengan erat.

Harry tersenyum menyeringai dan menggandeng tangan draco.
"Yeah we are." Ujar harry dan membuat sorak sorai disana sangat ramai.

Oliver terkekeh membuat cedric memandang nya begitu dalam karna merasa olivernya sangat cantik.
"Let's out of here." Kata cedric dan dibalas anggukan oliver, mereka menuju danau hitam.

"I confused," gumam cedric dengan lamunan nya.

"Confused for what?" Tanya oliver penasaran karena tiba tiba cedric berkata dengan aneh.

Cedric menatap oliver dan menghela nafas. "Why we are not dating like them?" Tanya cedric dengan puppy eyesnya.

Oliver menatap jijik pada cedric.
"Gue itu gapantes buat lo, ced— i mean lo itu ganteng bisa, pinter bisa, main Quidditch jago. Kenapa harus gue? Gue ga kaya yang ada di expectasi lo ced." Jawab oliver memperjalas bagaimana dunia mempertemukan keduanya dengan sangat berbeda namun sama.

Cedric mencengkram dagu oliver cukup erat. "Emang apa yang lo tau tentang ekspektasi gue bangsat?"
Kini cedric cukup muak karena rasanya oliver terlalu pengecut bahkan untuk dirinya sendiri.

"Emang apalagi? Gue gamau lo jadi buruk gara gara gue ced." Ujar oliver memperjelas bagaimana semuanya terjadi.

"Renungin kesalahan hati lo, Pahamin siapa yang sebenar nya yang nempatin hati lo." Balas cedric berusaha dengan ucapan yang lembut dan pergi berjalan menjauh dari tempat sebelum nya ia berada.

.

.

.

Tbc:3


His scars || CedwoodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang