Bab 3 - Janji

207 20 0
                                    

Bintang saat ini berada di rumah sakit,masker oksegen masing terpajang apik membekap hidung dan mulutnya.
Bintang baru saja sadar, ia mengedarkan pandangannya ke seluruh sisi ruangannya dan tidak ada siapa siapa di ruangannya saat ini.

Apa papah nya masih tidak peduli padanya, sudahlah bintang tidak mau ambil pusing ia kembali memejamkan matanya karna tubuhnya masih terasa lemas dan pusing.

Nammun selang beberapa menit seseorang masuk ke dalam ruangannya, bintang membuka matanya terkejut karena seseorang itu tidak ia kenali, seorang wanita yang mungkin seumuran papanya.

"Bintang, ada yang sakit nak?"wanita itu mendekat ke brangkar bintang dan mengusap kepala bintang lembut

Karna bintang merasa lemas ia hanya manatap wanita itu dengan ekspresi kebingungan

Seakan mengerti wanita itu langsung memeperkenalkan dirinya

"Saya amira, papah kamu yang yang meminta tolong untuk menjaga kamu, karna papah kamu harus ke kantor tadi pagi"

Sungguh bintang tidak tau apa yang di fikirkan papahnya, papahnya lebih percaya orang asing untuk merawatnya, meskipun wanita itu terlihat baik, dan kenapa juga wanita itu mau menemani bintang saat ini.

"Ha...us"suara bintang terdengar sangat serak

"Astaga maaf bintang tante lupa, harusnya daritadi tante kasih kamu minum"Ujar amira ia langsung memberi minum bintang yang sudah kehausan, terlihat saat bintang menerima gelas, airnya langsung tandas, amira jadi merasa bersalah.

"Makasih tante"

"Sama-sama, kalau ada perlu lagi bilang sama tante ya"

"Emmm.....i-iya tan" jawab bintang dengan ragu rabu karna ia juga merasa sangat canggung, karna bayangkan saja ia harus berinteraksi dengan orang yang belum bintang kenal.

"Sekarang kamu makan dulu ya tadi udah di antar perawat buburnya"Amira segera menyiapkan meja di brangkar bintang dan meletakan buburnya "tante suapin ya"

"Gak usah tante, bintang bisa sendiri udah biasa" sanggah bintang sambil ia mencoba untuk duduk

Amira melihat bintang sedikit kesusahan ia membantu bintang untuk duduk dan mengatur brangkar dan bantalnya sedikit naik agar bintang bisa menyender dengan nyaman

Bintang dengan lemas memakan buburnya, sungguh sangat tidak enak, tapi bintang bisa apa, perutnya juga merasa lapar, jadi ia terpaksa meskipun rasanya ingin muntah, ia sudah terbiasa seperti ini.

_________________________________________

Malam tiba dan amira audah berpamitan untuk pulang dari sore karna dia pun harus mengurus anaknya juga

Saat ini bintang sendirian di ruangannya, sangat sepi, sebelum amira pulang ia perpesan padanya jika papah nya akan segera datang, namun sampai saat ini papahnya belum datang.

Ia tidak boleh berharap terlalu banyak pada papanya, mungkin saja papahnya memang sedang snagat sibuk meskipun anaknya sedang mendekam di rumah sakit sendirian.

Lagian kenapa juga bintang harus memikirkan hal yang tidak penting, ia kan sudah terbiasa seperti ini.

Bintang memilih untuk memejamkan matanya katna besok ia akan minta pada dokter untuk segera pulang, ia snagat bosan jika sudah berada di rumah sakit, sangat tidak nyaman, lebih baik ia istirahat si kamarnya yang nyaman meskipun sama sepinya tapi itu jauh lebih baik di bandingkan berada rumah sakit.

Setelah bintang terlelap, pintu ruangan pun terbuka dan tetusaja itu bagas papanya bintang yang masuk.
Melihat bintang ternyata sedang tidur ia memelankan suara langkahnya sepelan mungkin agar bintang tidak terbangun.

Ia duduk di sisi brangkar bintang dan menatap wajah teduh anaknya itu, ia rasa baru kemarin bintang lahir, dulu ia sangat bahagia karna adanya bintang dan selalu merawat anak itu dengan penuh kasih sayang.

Namun  setelah ia bercerai ia rasa ia sudah snagat jauh dengan anaknya itu, bagas mungkin hampir saja lupa jika ia masih punya satu anggota keluarga lagi yang harusnya ia beri kasih sayang penuh.

Ia benar benar menyesal sekarang karna sudah mengabaikan bintang, bintang sangat berharga, seharusnya ia tidak mengabaikan bintang begitu saja, saat ini bagas bertekad untuk memperbaiki semua.

Sebenarnya sebelum ia masuk ruangan, dokter

Tapi belum apa apa bagas paati sudh membuat bintang kecewa lagi dengan sikap nya hari ini, ia malah bekerja sampai malam saat anaknya itu sedang sakit.

Bagas mengusap pucuk kepala bintang dengan lembut takut bintang terbangun, tapi entah mungkin karena bintang yang sensitif, bintang malah terbangun dengan wajah yang masih terlihat mengantuk.

"Papah"

"Maaf bintang, papah pasti ganggu kamu tidur,"bagas beranjaak dari kursinya dan hendak akan keluar.
Namun baru saja bagas bersiri dan berbalik, tangannya di tarik oleh bintang.

"Papah..... jangan pergi" kata bintang dengan suara serak kaha bangun tidurnya

"Papah di sini aja temenin bintang"

Bagas kembali duduk di tempatnya dan langsung menggenggm tangan bintang yang terbebas dari jtus imfus.

"Okee papah di sini gak bakalan kemana mana" jawab bagas tersenyum hangat

Namun bintang saat ini malah menjatuhkan air matanya, ia bukan merasa sedih namun ia merasa senang karna papahnya mau menemaninya saat ini.

"Hei kenapa nak apa ada yang sakit atau sesak?" Panik bagas saat melihat bintang yang menangis.

"Bintang seneng"

Mendengar jawaban anaknya itu bagas malah semkin merasa berslah, ia hanya menemni bintang tapi anak itu sudah merasa senang, ia hadi memikirkan bagaimana keadaan bintang saat bagas tidak pernah menemani anaknya itu jika sedang sakit

"Maaf bintang, maafin papah selama ini papah sudah mengabaikan kamu nak, sampai papah nikah saja papah gak kasih tau kamu, maafin papah nak tolong maafin papah"

Bintang mendudukan dirinya dan memeluk bagas dengan erat tidak peduli jika darah nya akan naik pada selang infusnya

"Bintang maafin ,papah gak bakalan ninggalin bintang sedirian lagi kan? Janji?"

"Ia papah janji, papah gak akan abai lagi sama anaknya papah yang satu ini"

_________________________________________

Maaf banget update nya lama🙏🏻😭

Berhubungan kemarin sebelum lebaran tuh sibuk siapin uts dan malah keterusan gak buka buka wattpad🙏🏻

Vote guys biar makin semangat buat update nya
Pokonya jangan lupa tinggaalkan jejak

Maaf kalau banyak typonya di setiap part

Bye see you next part😘

STAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang