"Thoma, bukan?" sebuah suara mendobrak mimpi Thoma yang panjang di pagi hari yang cerah.
Sang pria pirang yang tengah berbaring menyamping memelotot kaget melihat sesosok Doushin berambut jingga berjongkok di samping futon tempatnya tidur. Mulut Thoma menganga secelah kecil namun tanpa kata-kata keluar dari mulutnya. Sang pria berambut jingga memberinya senyuman dan tatapan lekat seakan bersabar menunggu Thoma untuk bisa mencerna situasinya saat ini.
"Siapa-" tanya Thoma serak.
"Childe! Panggil saja, Childe! Salam kenal, Thoma!" potong dia memperkenalkan diri.
"Childe? Childe siapa?" lirihnya lagi mulai merasa terancam.
"Childe penjual mainan yang tersohor dari Snezhnaya!" kedipnya menggoda Thoma.
Thoma pun bangun duduk dengan ekspresi wajah yang risih, alisnya mengkerut dan bibirnya melengkung ke bawah. Childe hanya nyengir payah kepadanya sebagai balasan atas reaksinya. Thoma tahu jelas kalau Childe berbohong kepadanya.
"Kamu bukan seorang Doushin," tebaknya curiga.
"Bukan, aku hanya seorang pelancong yang hendak menjenguk wadah Musou Isshin yang baru," tunjuk Childe menggerayami Thoma dengan pandangannya.
"Kamu mau mencuri Musou Isshin dari Inazuma!? Untuk kamu bawa ke Snezhnaya?" desis Thoma waspada.
"Mencuri kedengarannya tidak sopan. Aku mau menagih janji Kujou pada Fatui untuk membayar jasa kami yang telah memberi mereka pasokan delusion," Childe memeringatkan.
"Musou Isshin bukan bayaran yang sepadan!" tampik Thoma.
"Aku setuju, tapi Kujou tidak punya hal menarik lain lagi yang bisa ditukar dengan delusion Fatui sebanyak yang mereka minta itu." Childe mematahkan argumen Thoma.
"Hutang Komisi Tenryo kepada Fatui sama sekali bukan urusanku!" tolak Thoma mencoba tetap tenang.
"Kalau begitu ikut saja denganku supaya kamu bisa bebas dari Tenshukaku," Childe mengulurkan tangannya. "...atau kamu lebih memilih dikurung di sini selamanya sebagai pajangan pedang keramat?" singgungnya melanjutkan.
Thoma menelan ludah paksa mendengar pilihan yang diberikan oleh Childe sang Doushin gadungan ini. Sudah berminggu-minggu belum ada seorang pun yang bisa membebaskannya dari Tenshukaku atau datang ke lantai tertinggi kastil ini. Ini adalah kesempatam besar Thoma tetapi ditawarkan oleh seorang Fatui yang mencurigakan.
"Tidak, kamu terlalu mencurigakan. Setidaknya aku tahu Komisi Tenryo tidak akan menggunakan Musou Isshin untuk menghancurkan Inazuma, tapi Fatui-" tatap Thoma tajam mencoba mengusir Childe dengan kata-katanya.
"Oh? Aku tidak terlalu yakin tentang hal itu. Para Kujou memesan pasokan delusion pastinya untuk mereka jadikan senjata. Kudengar Pulau Watatsumi sedang dalam persiapan kudeta dan Komisi Yashiro tengah dicurigai terlibat dalam hal itu. Bayangkan kalau Komisi Tenryo menggunakan Musou Isshin untuk menyerang Komisi Yashiro saat kudeta pecah nanti," bisik Childe dengan nada yang dalam dan mata birunya yang menggelap.
"Hahaha! Konflik internal Inazuma bukanlah urusanmu sama sekali, Fatui! Kalau Musou Isshin digunakan sebagai senjata, biarkan saja begitu. Memang apa masalahmu dengan hal itu?" Thoma balik memancing Childe.
"Heh, sadar atau tidak. Menggunakan Musou Isshin sama saja dengan menggunakan tubuhmu untuk melukai banyak orang," ancam Childe lagi mencoba menggoyahkan Thoma.
"Kamu tidak peduli dengan hal itu. Kamu hanya ingin mendapatkan pedang keramat Archon Electro untuk keuntunganmu sendiri," Thoma menyeringai membantah Childe.
Tangan Childe melesat menarik kerah yukata putih Thoma sampai tubuhnya tertarik ke depan. Mereka bertukar tatapan tajam yang saling memancarkan kerisihan terhadap satu sama lain. Childe sedikit menggeram melecehkan kondisi Thoma yang tak berdaya disekap dalam Tenshukaku tapi masih saja bersikap berandalan.
"Memangnya sekuat apa kamu?" ledek Childe merendahkan.
"Cukup kuat untuk melindungi Inazuma dari orang asing jahat sepertimu," Thoma meladeni Childe setenang dia bisa.
Childe mendengus sambil menatap Thoma dari ujung rambut sampai ke ujung kakinya. Gaya rakyat jelata yang angkuh hanya karena dia bisa bersilat lidah. Childe mendapati Thoma memiliki tabiat yang berbeda daripada orang pribumi Inazuma yang pernah dia kenal.
"Ada di sini, bukan?" Childe meraba dada Thoma tempat Musou Isshin dihujamkan masuk ke dalam tubunya. "Aku bisa saja mencabut pedang itu dari tubuhmu dan menyelundupkanmu keluar dari Inazuma sekarang juga," ancamnya lagi yang sempat membuat napas Thoma tertahan tanpa sadar.
"Tapi cara seperti itu tidak akan membuat perjalanan ini menarik, bukan? Wanita rubah itu mengharapkan sesuatu yang menghibur dariku. Jadi apa boleh buat?" Childe bersenandung jahil menjelaskan alasannya.
"Kamu menganggap semua ini permainan, heh?" decak Thoma kesal disertain seringaian pahit.
"Begitulah, kamu juga hanya kuanggap mainan. Di dalam permainan Archon semua yang berperan di sana hanya bidak dalam mainan catur. Tri Komisi, Harbinger apalagi rakyat jelata sepertimu," ledek Childe menghempaskan tubuh Thoma mundur hingga dia terdorong jatuh ke belakang menopang tubuhnya dengan kedua sikut dan lengannya.
"Sampai jumpa lagi, Thoma. Aku akan kembali dan jangan pernah mengira aku akan menyerah begitu saja," kekeh Childe sambil berjalan keluar dari kamar Thoma.
Setelah Childe pergi, Thoma merapikan yukatanya yang koyak digenggam oleh sang Fatui. Sejenak sengatan listrik menyengat dari dalam dadanya ketika Childe mengancam akan mencabut Musou Isshin secara paksa tadi. Bisa saja Thoma memberontak dengan merebut tombak Doushin yang Childe bawa dan menggunakan kekuatan pyronya untuk membuat perisai api, tapi Thoma segan untuk membuat keributan di tengah situasi sulit seperti ini.
"Wanita rubah?" gumam Thoma pelan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Shelter You
FanfictionThoma disekap dan dipaksa untuk menjadi wadah bagi pedang Musou Isshin peninggalan Archon Electro. Bangkitnya pedang terkuat di Inazuma menimbulkan perebutan dari berbagai pihak yang ingin mendapatkan senjata mematikan tersebut. Klan Kamisato berjua...