S4M3 CUTE|| bxb

lima💎

Di kediaman keluarga Alexander, dua pasusu sedang sibuk dengan aktifitas nya masing masing

"Sayang~ bisakah aku meminta tolong?" Tanya kavino

Sang istri yang asik dengan dunia game nya pun tak menggubris sedikit pun panggilan dari sang suami

"Apa kau tak mendengar ku?" Tanya nya lagi dengan penuh tekanan

Ayolah kavino saat ini sedang butuh bantuan

"Ngape sih vin? Ganggu wae" gumamnya yang tentu saja masih bisa di dengar oleh kavino

"Bantu aku menyelesaikan tugas ini, kepala ku sakit"

"CK heh lu nya kan pinter ketimbang gue, ngapa minta bantuan Ama ane? Yang ada kaga siap siap" timpal nya

Emang bener toh si kavino itu lebih pinter ketimbang Rangga, kavino mah sering dapet rangking tinggi sedangkan Rangga sepuluh besar saja tidak dapat

"Biar in aja lah lagian kan tugas nya ngumpul nya 2 hari lagi ngapain di pikirin" ujar Rangga, yang masih asik dengan game nya tanpa Melihat sedikit pun sang suami

"CK baiklah"

Kavino beranjak dari meja belajar nya, menghampiri Rangga, ia letakkan kepala nya di paha Rangga, Rangga? Rangga tak Masalah soal itu ia sudah terbiasa, kavino memang seperti ini jika sudah kelelahan

"Vin"

"Hmm"

"Soal jevann ma-

"Biarkan saja jangan pernah dia terlintas di pikiran mu, cukup aku saja yang ada si sana"

"Dih pede amat"

"Tentu saja aku suami mu, kau berhak memikirkan ku, bukan orang lain"

"Karep Muh lah coq, eh keluar yu, pengen seblak" ajak Rangga, tiba tiba saja ia lapar

"No no ini sudah malam kau tidak boleh makan yang pedas pedas" larang kavino "bisa bisa kau sakit lagi " tambah nya

"CK lu kaga kasian ngelihat binik lu kelaperan? Kaga kasihan lu?"

"Baiklah, kita akan keluar membeli makanan tapi, jangan yang pedas pedas, nanti kau bisa sakit, aku tak mau itu terjadi"

Yah Iyah lah suami mana yang mau binik nya sakit

"Tapi sebelum keluar.." kavino meletakkan jari telunjuk nya di bibir

Lagi lagi....

"Ih ga ah"

"Ayolahhh~" kavino memohon?

Bahkan Rangga ingin menolak tak bisa, imut sekali suaminya ini...

"CK iya iya, merem dulu tapi"

Kavino nurut, demi cupcup

Cup

Secara perlahan kavino membuka kedua matanya, ia tersenyum dengan begitu manisnya, ia pikir istri nya ini akan mulai menerima nya

"Kaga usah ngdrama, cepatan lah anj, laper banget ini..."

"Hehe"

...

Di sebuah warteg biasa

Rangga dan kavino memilih tempat duduk yang paling pojok, soalnya Deket kipas angin kata kavino

"Sayang akan kah lebih baik kita ke restoran?, lihat lah tempat ini seperti tak layak" ketus kavino, kavino tak terbiasa di tempat seperti ini, ia lebih suka restoran bintang lima nya, ketimbang di sini, tapi mau bagaimana lagi jika ia menolak bisa bisa ia kenal omel terus sama Rangga

"Cangkem Muh!!! Ngapain ke restoran, jauh, mahal juga , enakan juga di warteg"

Ada bener nya si Rangga

"Tap-

"Shutttttt diem aja ngape" ujar Rangga yang meletakkan jari telunjuk nya di bibir kavino

Kavino diam? No, ia lumut jari sang istri dengan ganas nya, hingga yang di lumut hanya cengok melihat tingkah sang suami, ga tau apa yah lagi di luar rumah juga

"Ihh gila yah Lo, ga liat apa kita lagi di luar"

"Ngga"

"Ngelawan anj-

"Lohh ngga, vin ? Ngapain di sini?" Tanya putra, yang tak sengaja bertemu dengan temen sekolah nya

"Berak, yah makan lah makek nanya" ujar nya
Bener toh kata Rangga, orang ke warteg pasti mau makan, bukan berak

"Eihh sapa tau kan lu beneran mau berak" timpal putra, ya kan sapa tau, si Rangga kan emang orang nya nekatan

"Oh Iyah lu pada kok bisa berdua?" Tanya putra, dengan memasang wajah curiga

"Ee ini... Nganu... Itu...."

"Nganu itu apa?"

"Shutt jelasin lah Vin" bisik Rangga

"Ee kami tak sengaja bertemu tadi, dia berjalan sendiri an, dan secara kebetulan tujuan kami sama, yaitu ke sini, jadi aku membawa nya ikut dengan ku ke sini"

"Anj berasa jadi anak gelandangan gue" batin Rangga

"Hah lu ke sini? Ga biasa lu ke warteg, lu kan holkay"

"Lagi pengen makan di warteg mungkin"

"Sotoy lu"

"Emang gue tau kan yang ngajak gue" batin Rangga

"Eh mau nanya dong"

Bersambung...

Lanjut besok lagi yah mentemen