one

21 2 0
                                    

  Sinar matahari memancar cerah di langit biru yang tak berawan saat balapan Formula 1 berlangsung di Sirkuit Monte Carlo yang ikonic. Kerumunan penonton memenuhi tribun, penuh antusias menyambut balapan yang segera dimulai. Diantara ribuan orang tersebut, ada seorang gadis cantik. Dia seorang penggemar F1 yang tekun, yang menatap penuh kagum ke arah lintasan.

   Di tempat lain, di dalam pit lane, Theo Aldwin, seorang pembalap F1 terkenal, bersiap-siap untuk memulai balapan. Dia dikelilingi oleh timnya yang sibuk mempersiapkan mobilnya. Meskipun tertutup helm dan pelindung, pesona dan ketangguhannya tidak dapat disembunyikan.

   "Apakah semuanya sudah siap?, "tanya Theo kepada salah satu timnya.

   "Yes, sir," balas timnya. Saat Theo melintasi pit lane menuju mobil, matanya bertemu dengan seorang gadis yang meneriaki namanya dengan antusias di kerumunan penonton.

   Si gadis terkejut dan gembira melihat pembalap favoritnya memberikan perhatian kepadanya. Dia melambaikan tangan dan meneriaki kembali nama Theo dengan antusias, tak percaya bahwa Theo memperhatikannya diantara ribuan penggemar lainnya.

   "oh my god ve, kamu tadi liat ga? my lovie Theo nengok ke aku dong, duh mau pingsan aja rasanya," teriak si gadis yang di perhatikan theo kepada temannya.

   "Jangan ge-er deh cale, dia tuh nengok ke arah tribun ini, bukan ke kamu doang," ujar Veronica.

   Dengan wajah yang masam gadis yang dipanggil cale tadi menjawab sebal. "Ih kamu mah ga bisa liat aku bahagia dikit, iyain aja napa ve." jawab Calesia.

   Setelah itu, Veronica hanya bergumam malas. Calesia pun memfokuskan pandangannya untuk mencari sang idola di arah lintasan yang sudah ramai karena acara balapan yang akan segera dimulai.

****

   Balapan dimulai, dan mobil-mobil berlomba dengan kecepatan tinggi di lintasan yang berliku-liku, Calesia merasakan gembira yang melintasinya. Dia mengagumi setiap gerakan mobil yang melintasi garis start, dan pandangannya tertuju pada satu mobil balap dengan nomor 7 yang mencolok, milik pembalap terkenal Theo Aldwin Finzwilliam.

   Theo menunjukan keahliannya yang luar biasa, bersaing dengan pembalap lain untuk mendapatkan posisi terdepan. Calesia, seperti penggemar lainnya, menonton dengan nafas yang terengah-engah saat ketegangan meningkat dengan setiap putaran.

   Tiba-tiba sebuah insiden terjadi di tikungan tajam. Mobil salah satu pembalap tergelincir dan menabrak pembatas lintasan dengan keras. Balapan dihentikan sementara untuk membersihkan lintasan dan mengevakuasi pembalap yang terluka.

   Calesia merasa cemas melihat insiden tersebut, sementara Theo bersama timnya berusaha memanfaatkan jeda ini untuk mengevaluasi strategi balapan.

   Setelah beberapa saat, balapan dilanjutkan, dan mobil kembali melaju ke lintasan. Saat balapan hampir mencapai tahap akhir, ketegangan mencapai puncaknya. Theo terus bersaing untuk mendapat posisi terdepan, sementara Calesia menahan napas, berharap pembalap favoritnya berhasil menang. Di tikungan terakhir, Theo berhasil menyalip pembalap lain didepannya dan melintasi garis finish sebagai pemenang.

   "my lovie, THEO!," teriak Calesia sambil melompat kegirangan saat melihat pembalap favoritnya meraih kemenangan spektakuler.

   Tribun gemuruh saat Theo merayakan kemenangannya. Sorotan kamera tertuju pada wajahnya yang bersinar-sinar dengan kebahagiaan.

   Setelah acara berakhir, kerumunan bubar dari tribun, tetapi Calesia dan Veronica tetap berada ditempat.

   "Ve, temenin aku minta foto ke my lovie dong," kata Calesia saat mereka masih berada di tempat.

    "Duh cale langit udah mau gelap ini, nanti aku kena omel my mom kalo pulang malem. Lagipula si Theo itu pasti ga tertarik dengan kehadiran penggemar didekatnya, apalagi nanti kamu mau ngobrol sama dia kan? it's impossible, cale. You know lah sikap si Theo itu gimana sama penggemarnya," oceh Veronica.

   Mendengar ocehan Veronica, Calesia pun menjawab. "Yaudah, aku sendiri aja nemuin my lovie, nanti kamu aja bawa mobil aku ya, nanti aku minta jemput temanku yang tinggal dekat sini aja."

   Setelah mengatakan itu, Veronica menyetujui perkataan Calesia setelah ia memastikan nama teman yang akan menjemput temannya itu dan menyuruh Calesia untuk hati-hati saat sendirian dan jangan pulang terlalu malam. Dia pun turun dari tribun dan keluar dari sirkuit menuju parkiran untuk mengambil mobil.

   Sementara itu, Calesia juga segera turun dari tribun untuk menemui sang idola yang tidak tau dimana keberadaannya.

****

Next?

⚡️⚡️⚡️

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 23 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Garis AkhirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang