.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
. Lanjut..........................Malam tiba menggantikan panas nya suasana pagi menjadi sejuk di malam hari,
Saat ini haechan tengah duduk di sofa tamu, tentunya di temani dengan seogok tiang besi yang menggantungkan kantong berisi cairan yang mengalir di tangan nya,
Soal infus, sudah di ganti dengan yang baru tadi mark sempat kesini untuk mengantarkan buah untuk nya dan mark juga menyuruh doyoung menggantikan infus nya,
Dan berakhir lah haechan kembali terlilit selang yang bertengger apik di tangan nya, untung saat ia menghajar Jeno tadi luka jahit nya tidak terbuka hanya saja sedikit mengeluarkan darah karna gerakan yang tiba tiba,
Jam sudah menunjukan pukul 10: 54 malam sudah terlalu larut, tapi haechan juga belum merasa mengantuk, menatap potongan apel tanpa minat ia beranjak menuju ranjang nya,
Haechan memilih untuk tidur walau tidak mengantuk, dengan sedikit membungkuk ia berjalan menuju ranjang dan membaringkan dirinya,
Lambat laun mata nya mulai memberat, sebelum benar benar tertutup, ia sempat mendengar pintu kamar nya seperti terbuka, tapi ia tidak perduli itu siapa, karna mata nya sudah terpejam apik,
Seseorang melangkah kan kaki mendekati ranjang yang jadi tempat haechan tidur, orang itu menatap dari atas sampai ke bawah, memastikan jika haechan baik baik saja,
Lantas orang itu menduduk kan dirinya di kursi sebelah ranjang, tangan nya terulur dan mengelus surai madu milik haechan, halus, itu yang pertama kali menyambut tangan nya, pandangan orang itu beralih ke tangan kiri haechan yang di perban,
" Tangan mu terluka, apa tubuh Jeno sekeras itu " Ucap seseorang itu yang tak lain ialah jisung
Yap orang yang masuk ke dalam kamar haechan adalah jisung, ia dapat kabar dari tangan kanan chenle kalau haechan sudah sadar dan tadi sempat Memberontak karna Jeno telah memukul dirinya, dan haechan langsung memukuli Jeno membabibuta,
" Kau lucu tapi sayang, sekali nya marah nyawa taruhan nya " Ucap jisung sembarang terkekeh
" Seharusnya aku yang terbaring di sini bukan kamu, maaf kalau aku tidak bisa menjaga mu dengan benar " Ucap jisung
" Apa yang jaemin bilang itu benar aku memang pembunuh, aku menusuk nya tanpa rasa kasihan, dan sekarang aku melukai nya lagi " Sambung jisung
" Aku akan menjagamu dari jauh haechan, kau tak perlu khawatir tentang diri ku " Timpa jisung
Jisung sempat terdiam sejenak dan menatap haechan yang damai dengan mata yang terpejam, ia lantas beranjak berniat untuk pulang,
Saat ingin melangkah, langkah nya terhenti saat sebuah suara yang ia kenali,
" Kau akan kemana " Tanya haechan
Ya, haechan tidak benar benar tidur, saat ia mendengar ada yang membuka pintu ia sedikit was was, sampai rasa kantuk nya menghilang sampai ia mendengar sebuah suara yang ia kenal, suara itu adalah jisung, ia mendengar semua apa yang jisung bilang.
" Apa aku membangunkan mu " Tanya jisung
" Kau akan pergi " Tanya haechan
Bukanya menjawab mereka malah saling melemparkan pertanyaan yang tidak siapapun menjawab,
" Kembalilah tidur dan istirahat yang cukup, aku akan pulang " Ucap jisung
" Pulang ke rumah? " Tanya haechan
Yang di jawab gelengan oleh jisung" Lalu kau akan kemana " Tanya haechan lagi
" Suatu tempat yang jauh " Jawab jisung
Jisung kembali duduk di kursi di sebalah haechan, sedangkan haechan ia menatap terus menerus ke arah jisung,
" Bisakah kau membawa ku, aku ingin ikut dengan mu " Ucap haechan
" Aku tidak bisa membawa mu, dengan keadaan mu yang masih belum pulih, dan kau juga berat aku mana kuat " Jawab jisung
Haechan yang mendengar jika dirinya dikatai berat langsung melayangkan sebuah pukulan tepat di lengan kelar jisung, sedangkan sang empu malah terkekeh geli melihat raut wajah kesal haechan,
" Kenapa kau tak pulang ke rumah, ji " Tanya haechan
" Ada yang harus aku selesaikan di tempat itu, kau jangan khawatir sudah ada orang yang menjaga ku di sana " Ucap jisung
" Siapa apa? Apa perempuan " Tanya haechan
Jisung tampak berfikir sampai sebuah ide terlintas di pikiran nya,
" Ya, dia perempuan cantik, manis, putih, dan lagi bentuk badan nya yang wah.. " jawab jisung
Haechan lagi lagi melayangkan pukulan ke arah jisung, sementara jisung ia malah tertawa terbahak setelah ia tau bahwa haechan cemburu,
" Hahahh... Aku bercanda sayang, tidak mungkin aku berpaling dari mu beruang " Ucap jisung
Yang mampu membuat haechan tersipu malu sampai terlihat rona merah di pipi nya, ia tadi sedikit kaget karna jisung memanggilnya dengan kata 'sayang ', itu membuat dirinya semakin malu,
" Kau punya tomat sayang? " Tanya jisung
" Tidak " Jawab haechan
" Lantas bulatan merah yang di pipi mu ini apa kalau buka tomat " Tanya jisung lagi
" JISUNG..... BERHENTI MENGGOMBAL, aku malu " Ucap haechan yang menutupi wajah nya dengan selimut agar jisung tidak tahu kalau wajah nya sudah memanas
" Kau tak perlu malu, aku kan pernah melihat mu " Ucap jisung
" Sialan kau park mesum jisung " Teriak haechan
" Tidur lah, aku akan pulang " Ucap jisung
" Sekarang? " Tanya haechan
" Ya sekarang beruang, ini sudah lewat jam 1 malam, waktu nya kau tidur " Ucap jisung
" Kau tidak boleh pulang sebelum aku tidur, jadi temani aku sampai tidur " Ucap haechan
Jisung yang mendengar itu pun hanya menuruti saja, ia juga tidak ingin jika haechan kurang tidur besok harinya, lantas jisung mengusap surai halus haechan sampai sangat empu tertidur,
Tak butuh waktu lama, haechan sudah terlelap, lantas ia beranjak dari kamar haechan tapi sebelum ia keluar ia menyempatkan mengecup ujung kepala haechan dengan lembut, dan baru lah ia melangkah keluar kamar, tak lupa di luar ia juga menurut penjaga menjaga dan selalu mengecek ke dalam kamar.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Bersambung.............
Awas typo nya bahaya,
Jangan lupa tinggalin jejak nya⭐ 👁 💬
KAMU SEDANG MEMBACA
ratu untuk ke enam prince || [ HIATUS ]
Novela Juvenil*BOOK 2* Berawal dari pemuda manis bernama Lee haechan yang berniat untuk membeli rumah untuk ia menetap, sampai salah satu teman nya merekomendasikan sebuah rumah megah yang telah lama ditinggalkan pemiliknya, siapa sangka bahwa dirinya tidak send...