Part. 1

650 27 0
                                    

Author POV.

Drap....drap...

"Halo Pak iya ini saya udah di gedung konser klasiknya" Gadis
bertubuh montok itu berlari dengan nafas yang tidak beraturan di lobi besar Grand Peace Hall Kyung Hee University.

'Desi ingat ini baik-baik jangan sampai kamu membuat Sih Lee Heon atau Lee Lee Baek bodoh amat siapa pun namanya. Pokoknya kamu enggak boleh gagal wawancara dia hari ini' suara pria paruh baya di sana gelisah saat bicara dengan Desi.

"Lee Baek Hyeon Pak namanya" jawab Desi.

'Ah bodo amat, saya enggak peduli namanya. yang saya peduliin itu hasil wawancaranya, ingat Desi bocah arogan itu adalah topik panas di semua majalah besar internasional. Kalau kita gagal mewawancarai dia hari ini BONUS bulan ini akan hilang termaksud BONUS kamu yang akhir tahun juga' Pak Edy ketua kelompok divisinya menekankan kata bonus membuat mata Desi melotot lebar hingga biji matanya hampir lepas.

"Loh...loh kok malah bonus saya yang di potong pak" protes Desi.

'nah kalau kamu enggak mau bonus mu hilang, kamu harus bisa bujuk dia biar mau wawancara sama kamu, kalau enggak bonus kamu yang di potong' Balas Pak Edy santai.

Desi menggigit bibirnya dengan keras dengan perasaan yang dongkol setengah mati.

'Ini sih namanya makan buah sih Malakama' pikir Desi kesal.

"Iya Pak saya usahin ya" balas Desi setengah hati.

Suara Pak Edy langsung menyahut dengan riang membuat Desi semakin kesal.
'Nah gitu dong, kamu kan karyawan terbaik di perusahaan kita. Masa kalah sama bocah kemarin sore'

'Suka-suka lu deh' pikir Desi sambil memutar bola matanya dengan malas.

'Oh iya pulang dari sana beliin barang yang di titip istri saya dan anak-anak saya ya, nanti saya transfer uangnya' lanjut Pak Edy santai.

Desi hanya menggerutu kesal di dalam hatinya, tapi dia tetap tersenyum dan menjawab dengan lembut.

Kalau dia marah-marah bisa di pecat dia pas pulang ke nanti.

"Beres Pak saya ingat semua kok pesanan istri dan anak-anak bapak" jawab Desi manis.

"Ok selamat bekerja dan semangat untuk bonus mu bulan ini" kata Pak Edy sambil menutup telponnya.

"Aaakkkrr..."

Desi berteriak tertahan sambil mengangkat ponselnya tinggi-tinggi.

Niat hati ingin melempar ponselnya tapi di tahannya saat ingat jika hp masih kredit.

'Ah hampir aja gua banting ponsel gua, udah masih nyicil 5 bulan lagi'

Desi menarik nafas dalam-dalam dan mengeluarkannya dengan perlahan.

"Ok semangat Desi, demi bonus bulan ini dan bonus akhir tahun, ingat masih ada orang yang butuh gaji lu di rumah" gumam Desi.

Desi tersenyum sambil melangkah masuk kedalam gedung Grand Peace Hall Kyung Hee University.

Desi berjalan kearah Resepsionis cantik yang menyambutnya dengan senyuman saat bertatap mata dengannya.

"Good Morning, I am a journalist from Indonesia, may I meet Mr Lee Baek Hyeon
( Selamat Pagi, saya wartawan dari Indonesia boleh saja bertemu dengan Tuan Lee Baek Hyeon )" sapa Desi ramah.

"Good morning too Madam, of course you can go up to the 6th floor where there is the manager Mr Lee Baek Hyeon. You can talk to the manager, his name is Mr. Cha
( Selamat pagi juga Nyonya, tentu saja anda bisa menaik ke lantai 6 di sana ada manajer Tuan Lee Baek Hyeon. Anda bisa bicara dengan manajernya namanya Tuan Cha )" jawab wanita itu ramah.

"OK, thank you, sorry to disturb your time ( Baiklah terima kasih, maaf menganggu waktu mu )"

"You're welcome Madam, no problem, this is our duty. If you need anything please ask me ( Sama-sama Nyonya, tidak masalah ini sudah menjadi tugas kami. Jika anda butuh sesuatu silahkan bertanya dengan saya )" balas Resepsionis itu ramah.

Desi tersenyum manis sambil melangkah kearah lift.

"Wow...." Desi tanpa sadar bergumam kagum saat melihat dekorasi Lift yang terkesan mewah dan elegan.

Gedung Grand Peace Hall Kyung Hee University memang mengusung dekorasi tema gedung-gedung bangsawan kuno di abad pertengahan.

Terlihat indah dan klasik sangat cocok untuk musik klasik seperti konser Lee Baek Hyeon.

"Ini gedung pasti malah" gumam Desi tanpa sadar.

Desi yang masih mata masih asyik melihat sekelebat lift tersentak kaget saat melihat dua pria tinggi berjas hitam Formal berdiri di sampingnya.

Sikapnya yang terlihat arogan dan dingin membuat Desi tanpa sadar menyeret tubuh gendutnya ke sudut agar tidak terlihat.

"백현아, 오늘 다시는 그러지 마, 어제 유럽 투어 이후 첫 내한 공연인 거 알지 ?
( Baek Hyeon aku mohon jangan buat ulah lagi hari ini, kau tahu ini konser perdana mu di Korea setelah konser tur keliling Eropa mu kemarin )" manajer Cha memohon dengan mata berkaca-kaca tanpa peduli dengan kehabisan Desi di lift yang sama.

Sikap kedua pria itu membuat Desi semakin mengecilkan tubuhnya ke sudut.

"Ini orang kenapa sih ? Apa jangan-jangan mereka pasangan gay ya" Desi bergumam dengan wajah jijik.

Desi adalah golongan orang yang benci dengan kaum sodom satu ini.

"나는 무엇을 할 것인가? 말 너무 많이 하지 마세요 아까 소리 들으니까 어지러워요
( Memangnya masalah apa yang akan ku lakukan ? Jangan banyak bicara aku pusing mendengar suaramu dari tadi )" balas Lee Baek Hyeon kesal.

Kedua mata Manajer Cha melotot saat mendengar perkataan Lee Baek Hyeon dia panik dan cemas, jika bocah nakal ini sampai sakit dia akan mendapatkan masalah oleh perusahaan nantinya.

"괜찮으세요? 구급차를 불러야 해요. 구급차는 얼마 안 걸리고 그냥 차를 타고 바로 병원으로 갑시다
( Apa kau baik-baik saja ? perlu ku panggilkan ambulan. Tidak ambulan terlalu lama ayo kita gunakan mobil pribadi dan langsung ke rumah sakit )" manajer Cha panik dia buru-buru mengeluarkan ponselnya untuk menelpon supir pribadi Baek Hyeon.

Lee Baek Hyeon dengan kasar merebut ponsel manajer Cha dan melemparkannya ke dinding lift hingga hampir saja membuat Desi mati mendadak karena serangan jantung.

Brak...

"닥치라고 했잖아 피곤해서 말만 하고 있잖아 계속 시시콜콜 떠들면 직장을 잃게 만들 거야
( Sudah ku bilang diam, aku lelah dan kau bicara saja dari tadi, jika kau terus menerus mengoceh seperti ini, aku pastikan akan membuatmu kehilangan pekerjaan mu ini )" ancam Lee Baek Hyeon geram.

Desi dan Manajer Cha sama-sama terdiam kaku layaknya patung.

Butuh beberapa menit bagi Desi dan Manajer Cha untuk sadar.

"알았어 미안해 이번 콘서트가 망할까봐 너무 걱정했는데 오늘 대통령님과 장관님들이 콘서트를 보러 오셔서 조금 당황했어요 ( Baiklah....baiklah aku minta maaf, aku terlalu takut jika konser ini akan gagal, hari ini presiden dan menteri-menteri akan datang untuk melihat konser mu jadi aku sedikit panik )" kata Manajer Cha.

Walaupun dia kesal dengan sikap Lee Baek Hyeon, dia juga tidak siap kehilangan pekerjaan besar ini.

Bonus dan gaji yang di berikan Lee Baek Hyeon padanya sangat besar.

......

TBC

Modern Cinderella series fat girl Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang