Happy Reading
..
.
.
.
Anind POV.
Gua akhirnya sampai di Indonesia, gua berjalan keluar bandara bersama papi dan mami di sebelah gua.
Gua menatap sekeliling bandara ini, rasanya masih gak nyangka kalo gua akhirnya balik kesini! Lagi! setelah kejadian tujuh tahun yang lalu, dimana gua dibuat trauma disini.
kejadian yang bikin gua benci kota ini, sampai dulu gua berjanji tidak akan kembali lagi ke indo, tapi yasudah lah, ini juga paksaan dari papi.
Kenalin nama gua Anind, Anindya Nayanika A.A Gerlio, gua anak kedua dari papi Andreas Roy Gerlio dan mami Areta Celine Gerlio, gua punya Abang , namanya Alvaro Kinan Gerlio.
Bokap gua pemilik perusahaan A'A company, siapa sih gak kenal Grup A'A , grup ternama didunia.
Sekaligus bokap gua juga mengelola perusahaan tambang berlian dan batu bara milik kakek setelah kakek gua wafat.
kekayaan bokap gua gak bisa dihitung lagi, bokap gua atau bapak Andreas adalah orang terkaya nomor 10 di dunia dan nomor 1 di Indonesia.
Gua sengaja memakai topi dan masker dibandara, gua takut, jika juga bertemu dengan mereka, yang gua pengen sekarang segera sampai dirumah, dan tidur, badan gua capek , setelah 8 jam perjalanan.
***
Akhirnya gua sampai dirumah, dengan riang gua berlari masuk ke Mension yang udah lama gua tinggalin, gua pengen cepat-cepat ketemu dengan bang varo, kangen banget gua sama abang tengil itu, kangen sama kecerewetan tu bocah gua.
"Bang varoooooo, IM coming, dedek u yang beautiful dan perfect comeback"
Teriak gua sambil merentangkan kedua tangan! gua mencari-cari keberadaan abang tengil itu, supaya nanti gua langsung bisa lari kepelukannya.
Naasnya gua ngelihat bang varo tengah duduk bersama teman-temannya di ruang tamu, seketika gua yang udah menampakan diri dengan teriakan toa mesjid mendadak beku, mereka natap gua dengan tatapan nahan berak cok.
Anjir rasanya urat malu gua mau putus , malu banget anjir.
Gua serasa anak hilang yang mintak dipeluk, ah sudahlah, pengen ngehilang Cok! Siapapun bawa gua ngehilang.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANINDYA
Teen Fiction"Audrey, balik sayang" ucap wanita paruh baya menangis tersendu-sendu di hadapannya. "Maaf anda siapa? Saya Anindya, bukan Audrey, mungkin anda salah orang"jawab Anind sambil berjalan acuh. "Nak ini mama, mama yakin ini kamu, maafkan mama nak, mama...