Chapter 23

28 1 0
                                    

Maaf typo

Part ini tak dapat diterima oleh akal

Happy reading



Sampai lah mobil tersebut di pekarangan mansion Yuki tepat didepan pintu masuk, sopir langsung membukakan pintu mobil agar majikannya dan Hiroto keluar dari mobil.

Dengan hati-hati kedua laki-laki berbeda usia tersebut turun dan mulai melangkahkan kaki untuk masuk mansion.

''Terima kasih tuan atas tumpangannya''

''Jangan sungkan, lagi pula tujuan kita sama''

''Kalau begitu saya masuk dulu'' pamit Hiroto pada pria tersebut dan mulai berjalan berlawanan, remaja itu menuju pintu belakang.

''Hei! Kenapa kesana, pintu ada disini''

''Saya basah tuan jadi harus lewat belakang agar tak membuat lantai kotor''

''Jangan khawatir ada aku, Yuki tak akan memarahimu''

''Tapi tetap saja nanti lantai kotor dan akan membuat pekerjaan maid menjadi bertambah''

''Jika kamu lewat belakang memangnya Yuki akan tahu jika kamu sudah pulang''

Hiroto termenung ada benarnya juga ucapan tuan itu, jika dirinya lewat pintu belakang sudah pasti Yuki tak tahu jika dirinya sudah pulang atau belum.

Belum lagi fakta bahwa dirinya yang terlambat pulang sudah pasti Yuki akan semakin marah jika tahu.

Akhirnya remaja itu mengikuti saran dari tuan tersebut dan mulai berjalan beriringan bersama masuk mansion tersebut.

Ran adalah orang pertama yang menyadari kehadiran Hiroto dan pria asing di samping remaja tersebut.

''Bang Yuki! Bang Ivan sudah sampai'' ucap Ran agak berteriak karena hanya pemuda itu yang duduk di ruang tamu, sedangkan Yuki dan Kai sedang sibuk di dapur membuat sesuatu.

Dari arah dapur tadanglah kedua saudara tersebut menyambut pria yang bernama Ivan tersebut.

''Ku pikir abang tak jadi datang''

''Mana mungkin, aku kan sudah janji'' jawab Ivan sambil memeluk singkat Yuki, Ran dan Kai bergantian, dan mereka langsung mendudukan diri di sofa.

''Ran semakin tampan saja''

''Kai juga semakin tinggi dari terakhir kita bertemu'' puji Ivan saat melihat perubahan fisik mereka berdua

''Bang Ivan bisa saja, abang juga semakin terlihat garang saja'' puji Ran

''Iya bang Ivan jadi punya kumis dan jenggot, jadi terlihat semakin seram saja tapi potongan rambut abang keren sekali'' kini giliran Kai yang memuji Ivan

''Kalian bisa saja'' mereka asik bercanda gurau tanpa menyadari Hiroto yang tetap berdiri ditempatnya termenung.

''Ohh aku baru ingat tadi aku tak sengaja bertemu anak itu di jalan'' tunjuk Ivan pada Hiroto.

''Ya ampun kamu kenapa hanya berdiri disitu, sana cepat ganti baju'' ucap Yuki saat menyadari arah telunjuk Ivan

''Setelahnya langsung kemeja makan untuk makan malam''

Remaja itu langsung melaksanakan perintah dari Yuki, salah dirinya juga yang malah asik melihat mereka berinteraksi padahal badan dan bajunya dalam keadaan basah.

Setelah kepergian Hiroto meraka mulai memasang wajah yang tampak lebih serius berbeda dengan saat remaja itu berada di dekat mereka.

''Aku akan membawanya ke Italia malam ini''ucap Ivan

HirotoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang