03

754 48 21
                                    

Kesehatan mark berangsur-angsur pulih. Setiap hari jeno selalu menemuinya, sampai para dokter maupun perawat disana sudah hafal jam besuk pria itu.
"Selamat sore tuan lee" Sapa salah satu perawat yang hanya dibalas senyum olehnya. Pria tampan dengan mantel hitam panjang ala-ala drama romance ini mampu membuat siapa saja terpesona.

Mark sangat senang saat jeno mengajaknya jalan-jalan ke taman rooftop rumah sakit. Dia bosan dengan suasana kamar rawat inap milik si manis.

Mata tajam itu terus saja menatap mark yang tengah berusaha beranjak dari kasur rawatnya. Jeno menghela nafas lalu memutar bola matanya malas dan baru akan membantu mark untuk duduk di kursi rodanya.
"Gausah nono, aku udah bisa jalan sekarang" Perlahan tapi pasti, akhirnya mark melangkahkan kedua kakinya dengan lancar. Ini hasil dari kegigihan seorang mark lee yang selalu rajin latihan mondar-mandir di kamarnya. Tetapi jeno tetaplah jeno, dia khawatir jika tiba-tiba mark terjatuh dan membuat kedua calon anaknya kenapa-napa.

Jeno terus saja memegang kerah belakang baju milik mark "Tunggu, aku akan mengambilkan tongkat bantu". Langkah mark terhenti, ia menoleh kearah jeno lalu menggelengkan kepala. Senyuman manis kini jeno terima, lirikan mark kearah tiang infus membawa mata elangnya menatap objek yang sama "Aku pake ini nono, jadi bakalan aman". Lagi-lagi jeno mendapatkan penolakan, dia benci ditolak apalagi mark yang menolaknya. Jeno berjalan dengan tatapan suram kearah lelaki didepannya.

"Sup ayam buatan nono enak banget" Lelaki leo itu mulai membuka topik pembicaraannya. Buru-buru jeno memencet tombol lift menuju rooftop. Mark menengadahkan wajahnya lalu tersenyum "Terimakasih nono" Jeno hanya berdehem lalu menuntun mark masuk kedalam lift.
"Aku belum pernah makan sup ayam seenak itu" Lanjutnya yang membuat jeno tersenyum sekilas.

Selama didalam lift, mark terus saja berbicara panjang lebar. Sedangkan jeno hanya mendengarkan sambil sesekali tersenyum atau mengerutkan keningnya. Berbeda dengan mark yang selalu excited dan nyaman bila didekat jeno. Apa mungkin ini bawaan bayinya? Entahlah, tapi mark sangat senang sekarang.

Suhu diatas rooftop cukup dingin, sesekali mark akan menggigil karna kedinginan. Bayangkan saja, mark hanya memakai pakaian pasien yang tak begitu tebal. Tanpa jaket ataupun syal di cuaca mendung seperti ini.

Disini juga cukup sunyi, karna penghuni rumah sakit yang lain tak ingin mengambil resiko kedinginan.
"Indah sekali bukan?" Tanya mark yang hanya dibalas anggukan dari jeno.

Pemandangan Kota Adelaide yang sangat dirindukannya kini terpampang jelas. Mark memanyunkan bibirnya lalu menatap jeno "Ponselku ketinggalan ya pasti?" Jeno bingung tapi dia langsung menganggukkan kepalanya.
"Disini dingin, apa perlu kita kembali?" Mark dengan cepat menggelengkan kepalanya tak setuju. Ia menatap jeno sedih "Tapi aku gamau pulang dulu nono" Sangat keras kepala, pikir jeno. Dia membuka mantelnya lalu memakaikannya ke tubuh mark yang dari tadi menggigil kedinginan "Terimakasih nono".

Mereka saling diam didalam kalutnya pikiran masing-masing.
"Terimakasih" Suara mark membuat jeno menatapnya "Lagi? Untuk?".
Mark menoleh lalu tersenyum "Untuk segala bentuk yang tidak pernah aku temukan di dunia ini" Pria taurus itu hanya tertawa lalu memfokuskan pandangannya lagi ke arah kota yang mulai terang.
"Bentuk apa?" Tanyanya sangat datar, mark cukup tersentak dengan perubahan tiba-tibanya.
"P-penerimaan, nono udah nerima aku apa adanya. Bahkan hal itu susah banget buat yang lain lakuin termasuk keluarga sendiri" Jeno melirik mark yang masih menatapnya. Sebentar, apa lelaki lebih tua satu tahun ini tengah ngefly karna putus asa? "Apa kau baik-baik saja?".

Mark menganggukkan kepalanya dengan tatapan polos yang sedikit jeno benci.
"Besok aku udah bisa pulang tapi-" Kalimatnya terhenti saat ia mengingat kembali perkataan jeno 2 hari lalu, jika keluarganya telah ditangkap karna kasus penyelundupan narkoba. Kedua adiknya yang masih kecil diurus pihak keluarga dari sang ibu dan mereka sangat membenci mark. Apalagi jika mereka tahu kalau mark tengah mengandung. Bisa-bisa dia akan dicincang habis-habisan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 30 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Accept Me [NoMark]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang