Elara berdiri di depan pintu rooftop. Dia tidak ingin percaya, namun temannya mengirimkan sebuah foto kalau kekasihnya berselingkuh dengan sahabat wanitanya sendiri.
Bukti kuat karena fotonya tampak begitu jelas. Mereka berciuman, di rooftop yang saat itu juga didatangi oleh temannya.
Elara menarik napasnya dalam-dalam, memutar handle pintu lalu mendorongnya masuk. Angin berhembus, menerbangkan helai rambut hitamnya. Dengan ragu, Elara melangkah masuk. Langkah kakinya sangat pelan, tidak ingin siapapun yang ada di rooftop mendengar suara langkahnya.
Indra pendengaran Elara mulai mendengar sebuah suara. Jantungnya berdegub kencang, keringat mulai menghiasi keningnya.
"Kau yakin ingin memutuskan Elara di hari pernikahan kalian?"
"Tentu saja. Aku hanya ingin menikah denganmu dan membesarkan anak kita bersama-sama."
Anak?
Elara mengepalkan kedua tangannya erat. Kekasihnya bilang, dia benci anak-anak. Makanya dia memacarinya. Bersama dengan Elara nyaris 10 tahun lamanya. Mereka juga 5 hari lagi akan menikah.
"Ah, anak kita pasti beruntung memiliki Ayah sepertimu."
Ada banyak hal yang mereka habiskan. Dari mereka SMA sampai sekarang usia mereka di awal 30-an. Elara sangat percaya pada kekasihnya karena pria itu, terlihat begitu mencintainya. Amat sangat
menghargainya.Kenangan manis langsung terhapus dari ingatan Elara. Rasa cintanya, berubah jadi benci begitu saja. Elara menahan sesak di hatinya. Mendekati area tempat kekasih dan sahabatnya berada.
"Aku mencintaimu."
"Aku juga sangat mencintaimu."
Elara rasanya mau muntah mendengar pernyataan cinta itu. Menjijikan. Bahkan lebih menjijikan dari kotoran.
Wanita itu mengambil sesuatu dari saku jasnya. Menatap undangan pernikahan di tangannya. Elara merematnya, merasa begitu menyesal karena pernah begitu mencintai si calon suaminya itu. Atau setelah ini, mereka tidak akan ada hubungan apapun.
Dia akan melupakannya. Tidak akan pernah mengingatnya.
"Kalau kalian saling mencintai, silahkan menikah."
Kedua Pasangan itu langsung menoleh ke sumber suara. Mereka kaget, sangat. Keduanya bangkit berdiri. Pria yang statusnya masih kekasih Elara itu, langsung mendorong wanitanya untuk berdiri di belakangnya.
Melihatnya, Elara berdecih. Dia melemparkan undangannya ke kedua orang di depannya.
"lara.."
Elara tersenyum, "Silahkan kalau kalian ingin menikah, mau menikah di semua persiapan yang aku buat juga tidak apa. Asalkan kalian bayar saja."
"Elara, ini tidak-"
"Dengar, aku tidak peduli kalian mau berselingkuh
atau apapun. Aku sangat tidak peduli. Kalau kalian mau punya anak, silahkan saja. Aku tidak akan melarangnya. Dan aku juga berpikir, kalian pasangan yang cocok. Sama-sama murahan, jadi cocok.""Elara Hyun!" bentak si lelaki.
"Jangan membentakku brengsek!" balas Elara, napasnya mulai memburu. Perasaannya campur aduk, membuat Elara ingin melampiaskannya. Melampiaskan perasaan marahnya.
"Kau pikir, kau siapa?! Kau hanya pria miskin yang bergantung padaku. Lupa kalau semua jabatan yang kau miliki itu karenaku? Kau bodoh, tidak berguna. Aku menyesal karena pernah begitu menyukaimu."
"Dengar, Elara. Bagusnya kau juga apa selain kaya?"
"Itu adalah bagusnya aku." kekeh Elara. "Kalau aku tidak kaya, kau tidak akan mendekatiku. Kau tidak akan pernah mendapat semua kekayaan yang sekarang kau pegang. Jangan lupa, kau mengatakan semua uang yang kau miliki adalah hutang. Tenang saja, aku tidak akan menagihnya, orang lain yang akan melakukannya."
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐄𝐗𝐂𝐇𝐀𝐍𝐆𝐄
Fantasyperpindahan jiwa yang membuat elara harus mengambil peran nya di dunia yang berbeda, dan alur cerita yang berbeda. akankah elara berhasil menjalani kehidupan barunya?