PROLOG

29 14 1
                                    


"KAMU BOHONG!!"

"APASIH?!! KAMU KENAPA DATENG DATENG MALAH MARAH MARAH GAJELAS"

'pranggg...

Suara botol sirup kosong pecah karena dilempar di dinding. Suara riuh pertengkaran itu memenuhi seisi rumah bahkan mungkin dapat di dengar oleh beberapa tetangga.

Sepasang orang dewasa itu terus bertengkar dengan suara keras saling beradu argumen dan saling menodongkan pecahan kaca bekas botol sirup yg dipecahkan.

"HAAAHHHHHHHH" Sifania kembali terbangun dari tidurnya. Keringat dingin disertai tangan yang gemetar hebat, ia mencengkram selimutnya kuat kuat hingga jarinya memutih. Deru nafasnya tidak beraturan, jantungnya berdegup kencang hingga terasa sampai ke kepala.

Sambil terisak Sifania bergumam.
"Lagi..." Sifania itu mengusap kasar wajahnya yg penuh keringat.

Kenangan 5 tahun yang lalu selalu mengganggu tidurnya, bahkan beberapa bulan ke belakang hal itu membuatnya sering susah tidur. Sifania sering tidur menjelang pagi karena ketakutan.

Sifania menatap jam yang ada di nakas masih menunjukkan pukul 3.30 pagi. Masih ada waktu 2 jam lagi untuknya berangkat ke kampus. Sifania memutuskan untuk tidak melanjutkan tidurnya. Sejujurnya ia masih merasa mengantuk karena tidur pukul 1 dini hari setelah ia menyelesaikan pesanan panitia ospeknya.

Sifania membuka lemari pakaiannya dan mengambil kemeja putih dengan rok hitamnya untuk disetrika.

Kini waktu menunjukkan pukul 4 pagi. Sifania kemudian pergi ke dapur umum yang ada di kost-an nya itu untuk memasak air untuk mandi, karena jujur saja ia tidak tahan jika harus mandi air dingin pagi pagi buta.

Masih ada banyak waktu untuk Sifania bersiap sebelum waktu ospeknya dimulai. Ia kemudian memasak sarapannya. Hanya nasi goreng dengan telur mata sapi yang mengisi perutnya pagi itu.

Pagi itu ospek kampus berjalan lancar, Sifania datang tepat waktu walau selama acara beberapa kali ia menguap karena kurang tidur tapi tidak apa.

Sifania juga mendapat beberapa teman baru yang kebetulan satu jurusan dengannya yaitu Sastra Indonesia. Juga ada beberapa teman satu kelompok ketika ospek.

"Memaafkan itu tidak sulit, yang sulit itu adalah ketika mencoba untuk lupa"

Haiii
Karya baru nihh hehe
Kali ini aku usahain lebih niat lagi yaa buatnya, maaf ya kalau belum terlalu dapat feelnya.

Selamat membacaa manteman, jgn lupa di vote sama kalau ada saran di komen aja

Makasih🙌

Aku dan IsinyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang