Adam And His Alter Ego (I)

6 0 0
                                    

"Jangan mikirin hal-hal yang bikin sakit ya, Na. Karena mau sebanyak apapun obatnya kamu minum

Kalau ada yang bikin kamu sakit, sama aja percuma.

Ini nih hidrosefalusnya udah mendingan kok. tinggal yang satu itu ya.

Kamu anak yang hebat, karna pasien prof yang berhasil lawan hydrosefalus sendiri ya baru kamu.

Mukjizat Allah bekerja buat kamu ya.

Semangat kuliahnya di Bosowa ya, Na!"

****

Wilna menenteng dua bungkus es teh. Sembari menyusuri jalan di wilayah surabaya-gresik, dirinya menghampiri sebuah warung makan di depan masjid

Cuaca panas di Surabaya itu tidak menyurutkan niatnya untuk makan siang dengan porsi kuli.

"Neng, ga sumuk pakai jaket. ta? Panas loh ini" tanya mas yang diduga Wilna adalah pemilik warung tempatnya langganan selama magang.

"Engga mas. ini juga baru keluar. tadi kirain mendung, soalnya subuh gitu kan abis hujan juga"

"Tapi lagi ga sakit neng kan? Seminggu ini kok ga keliatan?"

Wilna tersenyum simpul. "Lagi pulang buat ujian di kampus malang, mas. Ini balik buat menyelesaikan magang aja."

Si bapaknya hanya ber-ooh ria. setelah makanannya datang, Wilna makan dengan lahap.

"Neng, titip warung bentar ya, kalau ada yang beli atau gimana. bilang saya lagi jemput anak saya gitu ya di SD.

Istri saya lagi di dalam, lagi ada urusan. Kan neng juga masih makan, toh?"

Wilna mengangguk. "Oke."

Sepeninggal si pemilik warung, Wilna membuka WA nya.

"makan ci, aslam sama sinus kau lagi kumat soalnya."

Indri mengingatkan. Emang sahabatnya satu itu kadang membuatnya kesal. tapi disatu sisi, dia tampak senang.

"Iya ini lagi makan nasi kok. dikit doang tapi." vn nya.

"Alah dikit, nanti kalau udah sampai pakuwon juga khilaf makan banyak."

"Atau di kafe yang kemarin itu sebelum ke malang."

Omel Indri di VN WhatsAppnya. Wilna terkekeh pelan. "Santai aja. Aku dah makan tadi sebenarnya abis subuh. cuma ini pengen makan lagi."

"Nahkan, makan aja. kesenangan kau tuh emang makan. udah jangan dipikirin."

Wilna mengiyakan ucapan sahabatnya agar tidak semakin berdebat. Bagaimana tidak, jurnal agama harus dia telaah pula. ditambah sahabatnya.


*****

"CI, SINI!" Nathania memberi kode dengan mengangkat tangannya tinggi - tinggi.

"Ci, kapan balik dari Malang? Kok ga ngabarin kami?" tanya Nathania lagi begitu Wilna mendekat.

"Tadi subuh." Ucap Wilna singkat.

"Ci, berarti ga masuk balai dong ya? Kan cici baliknya baru subuh tadi." Wilna mengangguk. "Iya ce. Tadi juga udah izin sama pak Lurahnya"

"Anjay, orang penting nih sekarang ya ci. Balik Malang aja dicariin ya" canda Nathania.

"Iya nih, kalau dicariin cowok, emang kita punya apa? Cantik aja engga."

Dua sejoli itu mengitari lorong Mall Pakuwon City yang terletak di Surabaya Timur. Sebenarnya ada lagi yang berada di wilayah Surabaya Barat. Hanya saja dua manusia itu sibuk berburu ornamen natal.

Eccedentesiast (Yang katanya terluka, tapi masih bisa tertawa. Emang Iya?)Where stories live. Discover now