•13•

451 55 23
                                    

Bel istirahat sudah berbunyi, namun nyatanya kamu yang baru saja terbangun karna bel hanya bisa planga plongo.

Dari yang kamu ketahui wanita disampingmu juga masih di tempatnya, Karna kamu masih bisa mendengar suara grasak grusuk yang ditimbulkan wanita jahanam ini.

Kamu memilih bungkam, dalam hati sudah sangat ingin agar wanita yang di sampingmu cepat-cepat pergi meninggalkan ruangan uks.

Pintu uks tergeser, kamu bisa melihat seseorang masuk ke dalam sana.

Kamu sedikit mengintip nya melewati selimut yang menutupi seluruh tubuhmu.

" Sae?" Gumam mu.

Pria itu melirik sesaat sebelum berjalan mendekat kearahmu. Kamu di Landa kepanikan, Karna bisa saja wanita yang ada di ranjang sebelah mendengar ataupun melihatnya. Walaupun tertutup oleh gorden penghalang.

Saat sae mendekat, dia mendudukkan diri di kursi dan mengambil tempat di pinggirmu.

Dirinya menatap mu yang membuatmu membuka selimut yang menutupi tubuh " apa?" Tanyamu dengan suara khas bangun tidur.

Dia hanya diam, tangannya menopang wajah tampannya " gu-"

Bekapan tangan langsung kamu berikan padanya dengan melotot " jangan keras keras!"

Sae memiringkan kepala " suaranya jangan keras keras " bisikmu sekali lagi.

Pria itu melepaskan tangan mu yang membekap mulutnya " kenapa emang?'' kali ini dia berbisik sesuai instruksi mu.

" Nurut aja." Tekanan kata kamu gunakan agar semata sae menuruti.

" Jadi, Kamu mau ngomong apa?"

Sae terlihat menegakkan tubuhnya " oke, gua daritadi nungguin lu di kelas, Tapi nyatanya gak ada. Pas gua cek kekelas lu, ternyata malah ada di uks. Sakit apaan lu? Tumbenan amat " ujarnya datar.

Kamu hanya menatapnya sinis sebelum membalas " pusing, udah gitu aja"

" Btw, kamu belum kasih tau aku siapa yang pegang akunnya" kini kamu menatap matanya.

" Gua datang kesini juga mau ngasih itu " ujar sae dengan nada angkuh.

Kamu mulai mengubah posisi menjadi duduk " oke, sekarang jelasin" kamu mulai memasang telinga baik baik.

Karna kondisi kalian disini masih saling bisik bisik. " Tunggu, lu masih pusing engga?" Tanya sae.

" Udah engga, kenapa?"

" Jangan disini, kayaknya bahaya deh"

" Oh yaudah, bentar " dirimu mulai bangkit dari kasur.

Merapikan tatanan pakaian seragam yang lecek karna di pakai tidur walaupun sebentar.

" Ayo, mau dimana?" Tanyamu.

Namun suara gesekkan orang turun ranjang membuat mu memutar badan.

Berjengkit kaget saat mengetahui bahwa perempuan tadi rupanya hendak keluar.

Sontak dirimu memegang pundak sae dan langsung berjongkok, serta menariknya agar masuk ke dalam kolong ranjang uks.

Sae dibuat kebingungan oleh tingkahmu yang dari awal seperti berusaha menghindari perempuan tadi.

" Apasih?" Tanyanya ketus, namun tak ayal muka nya memerah malu.

" Sstt!! Diem dulu!" Desisan kasar kamu berikan pada lelaki jidatan itu.

Sae hanya mencibir lalu dirinya ikut terdiam, menyaksikan bagaimana perempuan tadi membuka pintu uks dan keluar dari situ.

Kamu akhirnya menghela nafas lega " hah...hampir aja " dirimu mengusap-usap dada berusaha menormaliskan detakan jantung yang berpacu dengan cepat.

𝙲𝚘𝚐𝚒𝚕 - 𝙼𝚒𝚌𝚑𝚊𝚎𝚕 𝙺𝚊𝚒𝚜𝚎𝚛Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang