[Last] Suprise tak terduga

49 12 0
                                    

          Elsa terbangun dari tidur lelapnya, netranya mengerjap ngerjap sembari merubah posisi menjadi duduk

ia melihat kesekeliling yang nampak sepi, apakah abzar sudah kembali bekerja?

"sudah bangun ya? ini minum teh dulu biar anget" bukan, itu bukan abzar melainkan juna

elsa terkejut bukan main bagaimana tidak? juna adalah mantannya dan sekarang dia ada disini

"kok bisa ada disini? ngapain?" Tanya elsa dengan wajah bingung yang amat lucu dimata juna

"minum teh nya dulu nanti gue ceritain sehabis lo minum teh ini" Elsa yang tidak sabaran segera merebut gelas yang berada ditangan juna dan meminumnya dengan cepat

"udah nih, jadi kenapa bisa ada disini?" juna menghela nafas sejujurnya ia bingung harus memulainya darimana

"Gue di minta dateng kesini sama suami lo, gue gatau kenapa gue disuruh dateng kesini, karna tadi gue gabut yaudah gue bikinin teh aja buat lo" jelas juna membuat elsa semakin penasaran dengan tingkah anehnya abzar

"ohh gitu, lo udah sarapan?" juna menggeleng

"gue bikin sarapan dulu ya, lo duduk aja diruang tamu kalo bosen nonton tv juga gapapa"

setelah berkata demikian elsa menghilang dari balik pintu

15 menit kemudian elsa sudah datang membawa dua piring, menghampiri juna yang masih fokus menonton shincan

"nih makan dulu" titah elsa sembari menyodorkan sepiring nasi goreng

juna menerimanya dengan senyum manis

berakhir mereka menonton shincan berdua dan itu membuat elsa mengingat momen momen sewaktu bersama juna

seharusnya masa lalu patut untuk dilupakan ya pemirsa:)

"sa" panggil juna setelah menghabiskan sepiring nasi goreng

"kenapa?"

"Gue baru inget tadi gue bawa ayam geprek di mobil, gue kesana bentar ya" elsa mengangguk membiarkan juna pergi mengambil ayam geprek

lama juna tak kembali membuat elsa curiga, wanita itu pun segera menyusul kedepan dan ternyata juna dan mobilnya sudah tidak ada

"kok aneh ya?" monolog elsa sembari menutup pintu dan menguncinya

elsa tak mengambil pusing, ia segera menghabiskan nasi gorengnya yang tinggal sedikit dan kedapur untuk mencuci piring

'Tok...Tok...Tok...' terdengar pintu diketuk seseorang, elsa segera menghentikan aktivitas mencuci piring

"kenapa pak?" tanya elsa yang ternyata datang adalah pak rt

"Temen ibu baru aja kecelakaan dan saya disuruh buat nganterin ini ke ibu" elsa menerima sebuah kotak coklat disertai bercak darah dan ada sticky note di atasnya

(Happy birthday Elsaa, Wish All The Best For You💜-Juna)

"sekarang dia dimana pak, saya mau ikut jenguk dia"

disebuah ruangan serba putih disertai dengan bau obat obatan yang sangat menusuk indra penciuman, disinilah elsa berada

menggenggam erat tangan milik juna, berharap ada setitik harapan lelaki itu mau membuka mata

ponsel elsa berdering, wanita itu segera menerima panggilan yang ternyata dari abzar

"elsa? kamu sama juna kan?"

"iya sama juna"

"kok nangis? juna nyakitin kamu?"

"juna kecelakaan mas abzar"

"HAH"

abzar memutus panggilan secara sepihak, pantas saja juna tidak bisa dihubungi, abzar tidak bisa memaafkan dirinya sendiri jika terjadi apa-apa pada juna

lelaki itu segera melajukan mobilnya secepat kilat menuju rumah sakit tepat dimana juna dirawat

"aku gapapa elsa, tadi pas ambil ada telpon masuk dan gue disuruh kesana segera" jelas juna sembari menghapus airmata elsa yang masih menetes deras

sesampainya dikamar inap juna, abzar melihat elsa menggenggam tangan juna erat dan juna sibuk menenangkan elsa sembari menghapus airmata nya yang tak mau berhenti

abzar mengurungkan niat untuk menemui mereka berdua, abzar lebih memilih untuk menitipkan buah dan ucapan permintaan maaf lewat suster

"ini ada titipan dari abzar, tadi dia buru buru ada urusan, saya letakkan disini ya" juna mengangguk namun ada satu hal yang menarik perhatiannya

"elsa bisa tolong ambilin kertas itu nggak?"

elsa mengangguk dan mengambil kertas dari tulisan tangan suaminya itu yang berisi permintaan maaf

[Hai jun, sorry ya gue minta maaf banget sama lo gara2 gue lo jadi celaka, lo istirahat aja yang bener dulu, gue udah tf 50 juta ke rekening lo, maaf ya gue gak bisa langsung nemuin lo sama elsa tadi, gue buru-buru ada urusan meeting ama klien soalnya

cepet sembuh ya lo]

Rencana makan malam bertiga merayakan ulang tahun elsa yang sudah tersusun rapi kini kandas hanya karna dirinya kecelakaan

seharusnya tadi dia tidak usah terburu-buru, seharusnya ia hati-hati namun yang namanya takdir tidak bisa diubah dan kini hanya penyesalan saja yang tersisa

malam hari telah tiba, elsa memutuskan untuk pulang namun ia juga tidak tega meninggalkan juna seorang diri dan elsa kepikiran untuk menelpon abzar

"kenapa?"

"mas abzar mau nemenin juna nggak? ini aku mau pulang, kasian juna gaada yang jagain"

"iya kamu pulang aja, istirahat, bentar lagi mas ke rumah sakit jagain juna ya"

telpon diputus sepihak oleh elsa, wanita itu merasa tenang sekarang

"gue balik dulu ya jun, nanti suami gue kesini nemenin lo" juna mengangguk patuh

"jangan lupa buka kado dari gue ya sa"

20 menit berlalu juna mulai merasa kedinginan, ia mencari selimut namun selimutnya sudah jatuh kelantai terlebih dahulu

buru-buru abzar datang dan mengambil selimut untuk juna

"lo rebahan aja jun"

"harusnya lo gausah nemenin gue, hari ini ulang tahun istri lo"

"ya mau gimana lagi, lo kaya gini gara gara gue juga"

"batal acaranya?"

"terpaksa"

"sorry ya zar"

"kenapa say sorry, harusnya gue yang say sorry sama lo jun"

"udah ah lo udah kebanyakan minta maaf ama gue"

"lo masih suka sama elsa?"

"dikit hehe"

"banyak juga gapapa"

"heh lo ngomong apasih? gue embat beneran mampus lo"

"mama gue gak ngasih restu buat gue nikahin elsa secara sah, mama nyuruh gue buat rujuk sama istri gue dulu Zheina, jadi lo mau nggak nikah sama elsa? lo jagain dia seumur hidup?"

juna terdiam sejenak, ia masih mencerna kata-kata abzar barusan

"gue mau zar, gue mau jadi suaminya elsa"

Love and fire, park jihoon√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang