🆃🅴🆁🅸🅼🅰🅺🅰🆂🅸🅷 🆈🅰🅽🅶 🆂🆄🅳🅰🅷 🅼🅴🅼🅱🅰🅲🅰 🅲🅴🆁🅸🆃🅰 🅸🅽🅸, 🅻🅾🆅🅴 🆈🅾🆄 🅰🅻🅻
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
“Skava Natani!” Teriak Lenny dari kejauhan.
Pemilik nama gadis itu menoleh ke arah belakangnya ia tampak sangat tidak semangat, dengan adanya bekas memar di pelipis.
Skava hendak menghampirinya tetapi temannya menyuruh dirinya untuk diam saja ditempat, dan Lenny berlari kecil menghampiri Skava dengan tatapan khawatir, “Atas kejadian kemarin kamu baik-baik saja kan?” Lenny langsung menggenggam tangannya dan memperhatikan gadis lugu itu dari ujung kepala hingga ke ujung bawah kaki.
“Kaki kamu! Apa terasa sakit? hingga membuatmu berjalan terpincang-pincang seperti itu?”
Skava mengangguk, sungguh wajahnya seperti merintis akibat kesakitan yang ada di bagian tubuhnya oleh karena itu lenny mengajak gadis yang ada di hadapannya untuk segera masuk ke kelas agar cepat bisa duduk beristirahat.
“kenapa kamu masuk sih hari ini? sudah tahu kamu sakit seharusnya kamu beristirahat saja di rumah pasti orang tua kamu juga mengizinkannya bukan?”
“Aku tidak ingin tertinggal pelajaran Lenny, karena kita sudah kelas duabelas dan akan lulus jadi aku harus memperbaiki nilai ku nanti.”
Lenny langsung mengambil ransel yang ada di belakang punggung Skava untuk ia bantu taruh di atas meja. “Duduk cepat biar aku bantu.”
Sebelum wajah Skava semakin lesu, Skava kembali bersuara, “terima kasih Lenny, kamu tidak perlu mengkhawatirkan aku, aku baik-baik saja kok hanya terkilir saja hingga membuat kakiku terasa sakit.”
“Jika seperti itu namanya bukan baik-baik saja Skava.”
“Kamu diam dulu deh untuk hari ini di bangku, jika ada bantuan kamu bisa panggil aku oke? Mau itu kamu ingin ke kamar mandi akan ku temani, atau ingin ke kantin kamu bisa titip apa yang kamu mau, nanti aku akan belikan itu saat istirahat nanti.”
“Kenapa, lenny?” tanya Cassie yang baru saja tiba dikelas.
Lenny yang melihat kehadiran sahabatnya Skava yang bernama Cassie, dirinya langsung pergi meninggalkan Skava . “Ya sudah itu saja yang ingin aku katakan aku akan kembali ke bangkuku.”
Jam istirahat tiba. Skava yang sedang mencoba berdiri dilihat oleh Lenny yang saat itu juga sedang bangkit dari duduknya untuk pergi beristirahat. “Aku sudah bilang bukan? jika kamu ingin pergi ke kantin untuk membeli sesuatu kamu bisa titipkan ke aku Skava, lihat kaki mu itu bukan kah sakit?”
“Tidak perlu Lenny, bisa kamu lihat dia sudah mencoba untuk pergi, yang artinya dia baik-baik saja.” Tutur Cassie yang berada di samping Skava.
“Iya benar lenny aku bisa kok, terima kasih atas niat baiknya ya-“ belum selesai dengan ucapan nya, Lenny langsung memotong ucapannya.
“Sudah cepat apa yang kamu inginkan jika kamu tidak menurut aku akan marah! Lebih baik menurut daripada kakimu akan semakin parah bukan? dengan senang hati juga aku membantu kamu Skava kamu juga sering baik kepadaku ini waktunya aku membalas atas kebaikan dirimu.”
“Ta-tapi Len..”
“Aku rasa aku tahu apa yang kamu inginkan cilor pedas bukan? Oke baiklah aku akan membelinya kamu duduk diam di sini, aku akan segera membawakannya apakah kamu membawa minum? Oh ternyata kamu membawanya baiklah aku akan pergi.”
“Skava? Kok kamu malah merepotkan Lenny si? Terus aku ke kantin dengan siapa jika kamu duduk diam disini?” terangnya dengan raut wajah yang tidak enak dipandang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Membalas Puisi "Lima Tahun Lalu"
Romance🌠。 🎀 𝐵𝓁𝓊𝓇𝒷 🎀 。🌠 Ini tentang kisah kedua insan yang diingatkan dan dipertemukan kembali dengan seseorang yang dulu saling mengagumi. Hal itu membuat keduanya kembali dekat lagi sejak lima tahun lalu lamanya. Dengan kehadiran seorang laki...