•4•

85 5 0
                                    

Awasii typo

Pagi pun tiba Leo merasa ada yang menindih perut nya dan saat ia melihat bom ada dua tangan yang memeluk pinggang nya

Saat ia menoleh ke samping kanan ia dapat melihat wajah abang ke dua nya tampan satu kata yang terbesit di pikiran Leo dan saat ia melihat ke arah kiri itu abang ke tiga nya

'perasaan aku semalam tidak bertegur sapa dengan nya' batin Leo

"Ugh abang bisa kah kalian melepaskan pelukan nya, aku sesak" ucap Leo

Karena arsen masih asik ke dunia mimpi nya dia tidak terusik sama sekali beda dengan Wildan yang merasa pergerakan kecil

"Kau sudah bangun baby" ucap Wildan memandang wajah Leo

"Tidak aku masih tidur" sinis leo

Wildan hanya terkekeh saja melihat sinis nya mata leo tapi menurut nya itu sangat lucu

"Baiklah ayo kita mandi" ajak Wildan lalu mengangkat tubuh Leo

"Em abang Leo bisa sendiri" ucap Leo yang muka nya sudah memerah

Arsen yang tidak merasa keberadaan adik nya apa?, adik? Apa dia sudah mengganggap leo adik nya

"Abang Seno" ucap Leo dengan mata yang errr menggoda?

"Shit bisa-bisa nya aku hanya melihat mata nya libido ku naik" batin arsen

"Leo mau sama abang arsen, bukankah kita satu sekolah" ucap Leo merentangkan tangan nya lalu bertanya

"Hm ya kita satu sekolah" ucap arsen lalu mengambil leo dari gendongan wildan lalu pergi dari kamar wildan

"SIALAN KAU ARSENO KEMBALIKAN LEO" ucap wildan berteriak

Tapi teriakan wildan hanya angin bagi arsen, saat akan menuju kamar arsen tiba-tiba ular, ah bukan maksud nya vio berceletuk

"Kenapa bang leo di gendong, vio juga mau" ucap nya dengan berbicara sok imut lebih kaya tikus kejepit

"Kau cepatlah bersiap vio jika tidak kau berangkat dengan supir" ucap arsen lalu meninggal kan vio dengan raut muka yang kesal dan menatap leo benci

"Awas saja kau Leo, aku akan merebut mereka" gumam vio lalu pergi

Tanpa vio sadari ada seseorang yang mendengar gumaman nya dan dia terkejut ternyata adik yang selalu ia bela bermuka dua

"Gw ga nyangka dia kaya gitu" ucap Daniel dengan tatapan kecewa nya

Di ruang makan

"Selamat pagi~~ dady abang Niel, abang Rafi, abang arsen" ucap vio dengan nada yang bikin siapapun mendengar nya akan huek²

"Pagi baby/pagi" ucap mereka di meja makan, leo hanya diam saja enggan menjawab sapaan pagi vio

"Ihh kok abang leo diam saja sih, ngga jawab sapaan vio huh" ucap vio cemberut mungkin di penglihatan Haidar vio itu sangat lucu tapi tidak dengan yang lain

"Leo jika ada yang berbicara itu di jawab!" Ucap sang dady

"Sudah lah dad kita akan makan bukan bertengkar" tengahi Daniel

"Ck sialan si daniel bodoh pun rupa nya sudah mulai melirik nya, itu tidak akan pernah terjadi" ucap batin vio dengan tangan terkepal

"Cih gadis kecil seperti mu itu akan segera musnah" ?

Vio pun dan yang lainnya mulai sarapan pagi dengan tenang karena prinsip keluarga Haidar adalah jangan makan sambil kayang eh maksudnya berbicara

Srekk

Transmigrasi Senja (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang