04. Tugas tidak biasa.

11 13 3
                                    

Mengerjakan pr setelah pulang sekolah udah jadi rutinitas anak - anak rajin nan sholeh.

Tapi cuma manusia - manusia yang bermental kuat aja yang bisa melakukan adegan dewasa tersebut.

Dan sekarang salah satu manusia kuat itu adalah Nadia.

Nadia di ruang tamu lagi sibuk ngerakit senjata bareng ayah nya.
(Read : ketapel)

"Ini nanti kamu pake batu kerikil kak untuk peluru nya. Terus karet nya di tarik abis itu kamu lepas deh ke target, paham kan?"

"Paham ayah."

Nadia pun mengambil alih ketapel yang udah di rakit ayah nya tadi ke tangan dia.
(Read = ngerampas)

Ayah nya ngeliatin anak sulung nya yang paling cantik itu sibuk mainan ketapel, sambil gimmick-gimmick mau nembak.

"Ini guru kamu beneran nyuruh kalian ngerakit senjata kak?"

Nadia ngangguk.

"Masa iya? Ayah ga yakin ah."

"Ih beneran ayah, disuruh rakit senjata sama bu Riska."

"Emang buat apaan?"

"Buat stok di belakang kelas, jadi kalo ada yang cari masalah sama kelas kakak nanti di hajar."

Ayahnya Nadia ngebatin pas denger penjelasan dari anaknya.

'Yang bener aja ini sd apa akademi militer?'

"Ayah kalo rakit tembak itu gimana? Tadi katanya Naufal dia mau buat pistol."

Beneran salah masukin sekolah ini mah.

"Kakak tau darimana pistol?"

"Anime."

Ya Allah.

"Palingan Naufal bikin pistol pake kayu, di isi pake kelereng."

"Emang bisa?"

"Bisa lah."

"Kalo gitu nanti pas main kelereng Naufal enak dong menang terus."

"Bukan gitu kak. Eh tapi bisa juga sih. Pinter kamu!"

"Udah ah ayah ga nyambung, kakak kerumah Naufal aja ya."

"Yaudah tapi jangan nakal ya."

"Iya ayah."

Nadia pun ancang-ancang mau lari ke pintu depan, tapi mendadak berhenti waktu ayahnya manggil.

"Kak, itu ketapel nya mau dibawa?"

"Iya ayah."

"Nanti rusak loh."

"Engga, kakak mau pamer dulu. Baru nanti disimpen"

Tak habis thinking, ini bocah riya' banget.

"ASSALAMUALAIKUM NAUFAL."

"ASSALAMUALAIKUM BANG TENGKU."

"Waalaikumsalam. Eh Nadia, mau ketemu Naufal?"

"Iya umi, Naufal nya mana?"

"Ada di kamar, masuk aja yuk umi anterin."

Nadia pun manut, terus ngekorin nyokap nya Naufal ke dalem rumah.

"Naufal ini ada Nadia ni."

Pintu kamar Naufal pun kebuka, menampilkan muka - muka frustasi dari Tengku yang ada di dalem sana.

"Kamu buat apa?"

"Pistol."

"Kok bang Tengku yang buat? Katanya kamu mau buat sendiri?"

Nemesis und Soulmate.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang