chapter 4 : Zerine

160 7 10
                                    

Assalamu'alaikum syantik😘.
Gimana keadaan sekarang? Stres? Pusing? Atau happy happy haapppy? 🗿.
Tanpa banyak basbis alias basa basi markimul mari kita mulai🗿.

Happy Reading
.
.
.
.
.
______________________________________

"Kau yakin ini akan berhasil?" tanya
Perempuan bersurai (h/c) dan bermanik (e/c) dia adalah (name).

"Ya (name) ini akan berhasil, kita hanya perlu berdiskusi dengan raja kerajaan Zerrina, kerajaan gurun di planet Gunliu" balas perempuan bersurai hitam bermanik abu abu, dia adalah Anifa.

"Erk... Aku mau nanya fungsi kita berdiskusi dengan raja kerajaan Zerrina apa?" tanya perempuan bersurai biru bermanik hitam pekat, dia adalah Vida.

"Sebenarnya ini ga terlalu berguna, tapi jika rencana kita gagal ini akan berguna, yaitu bekerja sama dengan raja Kerajaan Zerrina, kau tau kan pasukan kita memang kuat tapi musuh kali ini jauh lebih kuat dari sebelumnya, mereka memiliki orang dalam" jelas Anifa.

"Kita berangkat hari ini juga" sambung perempuan bersurai perak bermanik hitam dan pupil nya yang berwarna biru, siapa lagi kalau bukan Audy.

"Apa!? Bukankah itu terlalu cepat?" Anifa menatap Yana yang sepertinya agak syok karena harus berangkat hari ini.

"Ini memang agak terburu-buru tapi yaa, mau bagaimana lagi .... Aku tak yakin, kalau aku, akan menang melawan musuh kita kali ini, kau tau kan maksudku Na?" Anifa menatap sendu pada Yana yang menatapnya dengan tatapan tajam.

"Maksudmu?... Kau berpikir akan kalah melawan musuh kita?" Yana menatap tak percaya pada anifa.

"Ya ... Kemungkinan aku akan gugur di misi kita kali ini, aku merasa dia ... Telah kembali ..." Anifa mengepalkan tangannya kuat.

"Dia? Tidak mungkin dia kembali Nif ... Dia sudah lama di kurung, ayolah jangan berpikir seperti itu, kita harus selalu bersama, jangan pernah berpikir bahwa kau akan gugur, kita akan menyelesaikan misi ini bersama-sama dan harus selamat bersama-sama.." semua menatap sosok perempuan yang begitu ditakuti karena di kenal sebagai seorang pemarah yang bahkan kira'na saja tak berani membuatnya marah, perempuan yang bersurai hitam dengan manik merah darah, mereka tak menyangka bahwa Fai akan berbicara seperti itu.

"Tumben kau bijak" ujar Vin tiba-tiba.

"Terus mau kau apa..!!??" bentak Fai pada Vin, yang membuat Vin langsung ciut.

"Sudahlah jangan marah-marah nanti tua duluan" celetuk Vida.

"SEMBARANGAN..!!!"

Bugh!!!!

"Arkkk!! Sakit Fai..!!!" teriak Vida saat mendapatkan jitakan kasih sayang dari Fai.

"Rasakan itu..fuhhh" Fai meniup tangannya yang telah menjitak Vida.

"Aihss!..sudah!. Jangan bertengkar..!!" Cahya datang dan langsung dan memukul punggung mereka berdua sampai mereka berdua kesakitan.

"Sakit woi!" ucap Fai.

"Aw~.. Aku di pukul..hiks.." ucap Vida dengan tangisan buayanya.

𝐍𝐞𝐰 𝐋𝐢𝐟𝐞 ||boboiboy x Readers|| (ᴼˡᵈ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang